Pagi menyingsing bersama sang mentari yang dialuni oleh kicauan burung kenari, merdu nan indah dengan pergerakan bunga-bunga bermekaran.
Setelah kecelakaan yang menimpa kia saat ini Azran masih menanti kabar dari keluarga gadis tersebut. Azran saat ini sangat berbeda, lebih berantakan dari pada sebelumnya.
Jika biasanya sang bunda selalu mengurusi dirinya namun, saat ini ia bagai diberikan suatu cobaan yang sangat berat.
Terpisah jauh dari kia, adalah hal yang tak pernah Azran bayangkan. Hidupnya saat terasa sakit, bagaikan membuat sebuah debu dan di berikan setempuk abu.
Semuanya hilang bersama kenangan, hanya memory yang mengingatkan tentang sang gadis, Kia. Apa kabarnya saat ini? Apa sudah sadar? Siapa yang melakukan semuanya?.
'Siapapun yang udah buat Kia sakit maka, dia gak akan tenang' batin Azran.
"Kia dimana sih? Kia aku kangen" gumannya menangis.
Tak ada lagi sang penyemangat hidup, tak ada lagi yang membuatnya tersenyum, tak ada lagi yang dapat diusili olehnya.
"Sebenernya kemana sih semua orang? Disaat gue...butuh, semua orang pergi jauh dari gue" marahnya dengan menghancurkan barang-barang yang ada disekitarnya.
~~~
Kia saat ini masih tertidur dengan pulasnya tanpa merasakan gangguan sedikitpun. Ia koma paska kejadian tersebut.
Sudah seminggu ia tak membuka matanya sedikitpun, membuat semua orang semakin cemas akan kondisinya, bahkan bunda dan ayah Azran pun hadir serta disini.
Dokter sedang memeriksa kondisi kia saat ini, ya...semenjak kecelakaan tetsebut keluarga akbar memutuskan untuk membawa kia ke Turki.
"çocuğumuzun durumu nasıldır?" Tanya Akbar menggunakan bahasa turki- "bagaimana kondisi anak kami dok?".
"Durumu kötüleşiyor, hayatı sadece araca bağlı, eğer bir hafta içinde bilinçsizse vücudundaki tüm araçları çekmeye zorlanacağız" jawab dokter dengan memperjelas keadaan kia saat ini- "kondisinya saat ini semakin buruk, hidupnya hanya bergantung pada alat saja, jika dalam waktu satu minggu ia tak sadarkan diri maka terpaksa kami akan mencabut seluruh alat yang ada ditubuhnya"
"Kızımızı iyileştirmenin başka bir yolu yok mu doktor?" Tanya Azka dengan cemasnya- "Apakah tak ada cara lain untuk menyembuhkan putri kami, dok?".
Dokter bername tag -Aisyah habibah- hanya menggelengkan kepalanya, dan hal itu membuat semua orang semakin panik.
"Affedersiniz" ucap dokter Aisyah- "saya permisi"
"Evet teşekkür ederim" ucap Aqzan dengan mencoba untuk kuat.- "Ya, terimakasih"
Semuanya tergantung pada Allah SWT dan mereka sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Semua orang terdiam akan fikirannya masing-masing tanpa membuka suara sedikitpun.
"Bagaimana kalau Azran kesini?" Usul Akbar memecah keheningan. Sontak semua orang menoleh kearahnya dengan tatapan berbeda.
"Abi nanti kalau Kia tau gimana?" Ucap Aqzan dengan khawatir.
"Kamu lebih pilih adik kamu terus menderita seperti itu?" Tanya Akbar dengan tegasnya.
Skakmat... Aqzan tak bermaksud seperti itu ia hanya takut bahwa adiknya akan marah.
'huuh...semoga ini yang terbaik' batinnya berkata.
"Iya...setidaknya Azran bisa menjadi kekuatan untuk kia saat ini" ucap bunda dengan menahan tangisnya.
"Ya...sudah besok Azran akan kesini" putus ayah tak terbantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A week by you
RomanceSatu rahasia yang gue sembunyikan dari dia, semoga dia bisa mengikhlaskan gue. "Azran kamu tahu kan kalau manusia itu pasti akan mati?" Tanya kia dengan menahan rasa gugupnya. "Iyalah kia aku percaya, emang kenapa sih?" Tanya Azran balik. "zran, nan...