"Ociiii lama banget sih lo!"
"Masih nafas kan?"
"Ngebokep ya lo didalam?"Jiha mendengus mendengar teriakan Yuna yang 11 12 sama toa. Bukan lebay tapi itu memang kenyataannya.
Pernah Jiha, Rose dan Yuna dilabrak kalau tidak salah saat kelas 10, mereka kedapatan sedang menggosipkan kakak kelas yang katanya jadi perempuan sewaan. Bagaimana tidak, Rose sudah mewanti-wanti Yuna agar saat ia menceritakan hal tersebut Yuna tidak memberikan ekspresi heboh. Tapi kalau sudah kebiasaan memang susah diubah, Yuna berbisik—yang lebih seperti teriak—tepat ditelinga Jiha. Membuat Jiha dan Rose panik bukan main saat gerombolan kakak kelas yang mereka gosipkan menoleh kearah mereka, dan tanpa tunggu waktu lama mereka sudah mulai saling tarik-menarik rambut. Dan untungnya dimenangkan oleh Jiha dan kedua sepupunya.
"Ngapa dah njay ribut bener?" Tanya Jiha sambil menyesap milkshake strawberry dari dalam kulkas.
"Ini si Oci mati kali didalam lama bener dari subuh kalo gak salah deh" Ucap Yuna dan merebut minuman Jiha terus di habisin.
"Buset haus bener lo,"
Yuna mengangguk, Jiha langsung saja membuka pintu kamar mandi diruang tengah menimbulkan protes heboh dari Yuna.
"Bangsat gak di kunci tau gitu gue gak teriak cuk" Yuna bersungut-sungut.
"Makanya otak kiri dan kanan tuh dipake buat mikir ,jangan mikir pake otak udang, malih." Ejek Jiha masuk ke kamar mandi.
"EH JING OCI GAADA!" teriak Jiha histeris.
"YANG BENER SAT?" Balas Yuna tak kalah heboh.
"IYAAA IH" sungut Jiha."Yaudin telpon coba"
"Hpnya di kamar" ucap Yuna panik. Mereka panik bukan main dan segera lari keluar untuk pergi ke apartemen Mino dan Juna disebelah.
Mereka menekan password apartemen Mino bersama Juna. Setelahnya mereka berlari kedalam dan membuat pemilik apartemen keheranan.
"OCI HILANG!!" Teriak Yuna dan Jiha serempak layaknya anak SD yang sedang ikut lomba yel yel.
"Hah?"
"Oci hilang, Si pirang" ulang Yuna.
"Kok bisa?" Tanya Juna heran.
"Mana gue tau Jing, ayo buruan cari" sungut Jiha.Mereka berempat berlarian menyusuri setiap tempat di seluruh apartemen tapi nihil Roseanne Christy Hutama tetap tidak nampak batang hidungnya. Bahkan kata satpam disana Rose belum keluar sejak tadi pagi. Mereka mengecek cctv tetapi tetap nihil.
"Kalian udah cek apartemen beneran? Gak ada yang kelewat?" Tanya Mino.
"Udahh ih. Atau kita telpon Papa Yono aja? Takutnya Oci diculik" Ucap Yuna dan diangguki oleh Jiha.
"Jangan. Ntar makin riwet,"
"Tau sendiri gimana protective nya Om Yono sama Oci bisa bisa dia nyewa CIA" Jawab Mino membuat mereka kembali memikirkan dimana kira-kira si Pirang berada.
"Kita kembali aja ke apartemen kalian tunggu sampe jam 10 kalo Oci belum balik juga, baru kita lapor om Yono" Final Juna dan diangguki mereka bertiga.
Mereka kembali ke apartemen Jiha dengan hening.
"Lapar banget belum sempet breakfast," keluh Jiha saat memasuki apartemennya.
"Order kuy pen apaan?" Tanya Juna.
"Sushi lah sama ayam yang banyak mcflurry juga mau, tapi ayamnya keepsi yah" Ucap Jiha girang.
"Kuy lah, eh gue mau pipis lah"
"Yun lo order yaw" ucap Juna melempar handphone nya dan berlari memasuki kamar mandi.