"iya ini masih nunggu Mino." Ucap Jiha membalas pertanyaan ditelepon.
"Jan alasan lagi lo, lusa seharusnya baju lo dah jadi, tapi kemarin lo gak datang ngukur sat. Sama aja lo dengan Yuna," balas Rose dengan emosi diujung sana.
"Sorry, kali ini emang sibuk beneran. Ada klien mendadak, tanya Dika deh kebetulan tadi kliennya emang dia. Betewe lo dah ngambil cuti di RS?"
"Njirrr untung lo nanya gue mau cerita nih tapi kelupaan mulu, bokap nyokapnya Juna beliin gue 30% saham dari yayasan rumah sakit itu baru hadiah tunangan, hadiah nikahannya gue bakal diangkat jadi wakil direktur rumah sakit," cerita Rose mengundang gerutuan dari Jiha.
"Bangsat enak banget hidup lo wakil direktur." Sindir Jiha dengan irinya.
"Sini lo yang nikah sama Juna jing. Ah udah dulu ini mau pemotretan lagi, pusing banget Juna ribet mulu. Bhayyy shayton." Jiha mendengus mendengar kalimat terakhir Rose sebelum menutup teleponnya.
"Ayo neng masuk." Jiha mendengus lagi saat mendengar suara astral eh maksudnya Mino.
"Buru yah mang. Si mawar udah ngomel-ngomel kek knalpot bajaj." Jiha memasuki mobil Mustang merah milik Mino yang diberi nama oleh sang pemilik sebagai Murah.
"Sip." Jawab Mino dan melajukan kembali mobilnya meninggalkan Kantor utama dari Hutama's group.
-----
Setelah mengukur badan untuk pakaian Bridesmaids, mereka berencana untuk hunting makanan di pasar malam. Jangan salah walaupun mereka kaya tapi mereka masih menjadikan batagor dan bakso sebagai makanan favorit. Mereka sangat mencintai tanah kelahirannya walaupun masih banyak koruptor yang menjarah uang negara tak melunturkan kecintaannya terhadap Indonesia. Mereka tidak pernah peduli persoalan politik. Mereka hanya rajin mengadakan acara-acara amal untuk orang-orang kurang mampu. Apalagi dengan adanya wabah virus yang menyerang seluruh dunia, semakin membuat permasalahan negara bertambah. Dan semuanya berubah menjadi serba online.
Salah satu hal yang paling dirugikan sekarang adalah disektor pendidikan, proses belajar mengajar yang dialihkan menjadi online membuat banyak orang tua dan murid mengeluh pasalnya banyak anak kurang mampu yang tidak mempunyai uang untuk membeli paket data—ah jangankan paket data handphone pun banyak yang tidak punya—menimbulkan susahnya proses belajar mengajar yang terjadi.
Hal itulah yang membuat Jiha beserta sepupu dan sahabatnya mengadakan acara amal kemarin, dimana ia mendatangi beberapa sekolah untuk meminta data murid yang kurang mampu untuk diberikan Smartphone dan juga mereka memasang wifi dibeberapa titik untuk murid yang kesusahan mengakses jaringan internet. Masih banyak lagi yang mereka lakukan tapi janganlah disebutkan nanti dikira ria.
"Mampir keepsi dulu yah." Ucap Jiha saat baru memasuki murah.
"Janganlah. Tiap ketemuan makannya ayam mulu, bosan." Tolak Mino pasalnya ia beneran bosan.