Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kamu mau ikut tante ke Panti buat kegiatan mingguan?" Ajak tante Jessica kepada Jiha. Mereka memang sering bertemu setelah kejadian di mall tempo hari, wanita itu sangat menyukai Jiha apalagi saat ia tahu bahwa Jiha adalah anak dari sahabatnya, Yuanita.
Jiha mengangguk antusias, "Mauuuuuu banget tante."
Jiha sangat menyukai anak-anak apalagi bayi, karena ia tidak bisa memiliki adik sebab Mamanya yang memiliki trauma saat hamil yang mengharuskannya beristirahat total karena saat mengandung Jiha kandungannya sangat lemah dan juga wanita itu hampir merengang nyawa saat melahirkan Jiha karena kehilangan banyak darah. Jiha memiliki 6 sepupu dari pihak ayahnya yaitu dari Papa Yono ada bang Chandra dan Rose, dari Papa Kai ada Yuna, si kembar Chaery dan Felix, dan dari Mami Jean ada Minju. Sementara Mama Jiha adalah anak tunggal jadi ia adalah cucu satu-satunya.
Pertemuan kali ini juga membuat Jiha tahu bahwa wanita yang duduk diseberangnya memiliki sepasang anak kembar yang seumuran dengannya, dan yang membuatnya terkejut adalah anak perempuannya berpacaran dengan idol dari negeri ginseng yang terkenal akan ketampanannya yang bikin orang lupa buat nafas---Chanwoo namanya. Katanya Clarissa pertama kali bertemu dengan Chanwoo saat sedang melakukan kegiatan amal di Korea Selatan. Gila gila gilaaaaa Yuna sama Oci pada gak bakal percaya njirrr kalo gue cerita, anjeeeng beneran kok gak ketahuan dispet sihhhhh, batin Jiha masih tidak percaya.
"Jiha maaf yah tante udah dijemput sama anak tante. Makasih yah udah nemenin tante." jiha membalas dengan anggukan sopan dan mereka saling melempar senyum sebelum wanita tersebut keluar dari Cafe yang sudah ia booking khusus untuk bertemu dengan Jiha.
Jiha kemudian merapikan barang-barang nya yang tergeletak diatas meja kemudian melirik handphone nya dan mendapati 6 panggilan tak terjawab dari Juna, ia mengernyit tumben Juna menelponnya biasanya ia hanya mengirimkan chat atau langsung mendatangi nya di apartemen. Ia langsung menelpon balik Juna dan tak butuh waktu lama panggilan tersebut sudah tersambung.
"Jiha lo dimana bisa ketemu gak?"
"Bisa, tapi gue gak balik ke apartemen soalnya dipanggil Papa ke rumah utama katanya ada yang mau diomongin." Balas Jiha yang telah selesai membereskan barang-barang nya.
"Oke gakpapa entar gue anterin, lo gak bawa mobil kan?"
"Lo ngehina gue jing? Gue kan gak diizinin nyetir karena hampir mati." Sungut Jiha
Juna tertawa diujung sana kemudian menimpali, "Sorry dong, sans ae. Lo dimana dah biar gue jemput."
"Gue di kape kucing yang dekat ama kantor utama Hutama,"
"Lah gue ditempat kita biasa makan udon. Sempit banget dunia berasa daun kelor gilaaaaa."
Jiha tertawa mendengar suara grasak grusuk diseberang sana, kemudian Juna muncul didepan cafe masih dengan handphone di tangannya yang ia lambaikan kearahnya membuat Jiha langsung menghampirinya.