01. Salam Kenal, Kak Cantik

3.9K 467 159
                                    

hai, guys!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai, guys!

aku bikin ini iseng aja sih, soalnya gemes banget liat mereka jadi MC barunya MusicBank, HSHSHS

BENERAN, mereka tuh gemes banget di mataku huhu

semoga suka ya,

happy reading!

Soobin turun dari motor. Pemuda dengan tinggi 180-an itu membuka helm yang ia pakai lalu merapikan rambutnya di kaca spion. Sebenarnya Soobin sangat malas untuk bersekolah hari ini, niatnya untuk bolos ketahuan oleh sang Mama dan Mama memberi ancaman. Jika Soobin benar benar bolos, semua fasilitas Soobin akan ditarik. Tentu saja Soobin tidak mau.

Soobin menoleh saat ada suara motor dari belakangnya. Motor yang bermerek sama seperti motornya terparkir di samping motor miliknya. Siapa lagi kalau bukan Sanha? Kembaran Soobin yang lambat. Lihat saja, tadi mereka berangkat bersama dari rumah, tapi Sanha baru sampai sekarang.

"Kasian yang nggak jadi bolos," ledek Sanha setelah membuka helmnya.

"Ngaca. Lo juga nggak jadi," balas Soobin.

Sanha terkekeh. "Lo sih, ngerencanain bolos lewat telfon."

Mereka berjalan di koridor. Seperti biasa, Sanha selalu tebar pesona kepada gadis-gadis di sekolah dengan senyum tengilnya. Soobin yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala. Sebenarnya Soobin juga bisa seperti itu, tapi hanya sama gadis yang ia suka. Kalau Sanha mah, semua gadis juga jadi.

Dua kembar itu masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di bangku masing masing. Soobin duduk bersama Jinyoung, sedangkan Sanha duduk bersama Haechan. Jinyoung yang tadinya sedang fokus dengan buku menoleh ke arah kanan ketika merasa ada orang yang duduk di sampingnya.

"Lah, nggak jadi bolos, bro?" tanya Jinyoung, karena setahunya si kembar S ini mau bolos bareng Hyunjin dan Felix.

Soobin melepas tas ranselnya. "Nggak jadi. Ketahuan Mama."

Jinyoung meletakkan bukunya, kemudian tertawa puas. "Serius?"

Soobin menatap Jinyoung datar. "Tawa lo sampai puas."

Beberapa menit tertawa, Jinyoung kembali diam seperti biasa. "Ngakak asli. Hadeuh."

Tidak lama setelah itu, mata pelajaran pertama di mulai.

Matematika.

Oh, ayolah, Soobin sangat malas untuk menghitung. Ditambah lagi dengan rumus-rumus yang sangat memusingkan.

Walaupun Soobin masuk dalam 10 siswa terpintar di sekolah, tapi Soobin tidak begitu pintar di mata pelajaran matematika. Bahkan, nilai matematika Sanha lebih tinggi dibandingkan dengan nilainya.

Can I? | Soobin, Arin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang