Hari ini, Soobin pergi ke mall bareng Sanha, Jaemin, dan Jeno. Tidak usah bertanya yang lain ke mana karena menurut Jaemin, mereka semua sok sibuk. Awalnya, Jaemin yang ngajak, katanya ia mau nyari hadiah buat mamanya yang mau ulang tahun, terus sekalian Jeno ikut buat beli sepatu. Si kembar? Yaaa, mereka ikut-ikutan saja sih, bosan juga kalau hari libur mereka di rumah terus.
Setelah berkeliling dan Jaemin sudah selesai membeli hadiah, mereka lanjut mencari sepatu yang Jeno mau. Mereka sebenarnya malas ngikutin Jeno ke sana dan ke sini, tapi mau gimana lagi. Setelah Jeno sudah mendapatkan dan membeli sepatu yang ia mau, mereka bakal main di Timezone.
Saat mereka lagi di toko Nike, Jeno lagi sibuk milih sepatu bareng Sanha. Sedangkan Jaemin duduk di salah satu kursi yang ada di sana bersama Soobin. Soobin tidak melakukan apa pun selain bermain ponsel.
"Bin, lo gimana sama Kak Arin? Udah jadian belum?" Jaemin iseng bertanya.
"Belum. Nantilah, Jaem," jawab Soobin seadanya.
"Nanti kapan? Kak Arin ditikung orang, tau rasa lo."
Kalimat barusan yang dikatakan oleh Jaemin membuat Soobin terdiam.
"Lo jangan ngomong kayak gitu dong, perkataan adalah doa," kata Soobin setelah diam beberapa detik.
Jaemin tertawa. "Ya, lo sih."
Baru saja Soobin ingin berbicara, tiba-tiba mereka sudah dipanggil oleh Sanha.
"Ayo, woi. Malah gosip lu berdua."
ㅡ
"Kiri, Jen! Kiri! Itu! Ya! Yahhh, telat lo nembaknya."
"Gesek lagi, Jaem, gesek lagi," seru Jeno.
Saat dua J itu bermain tembak-menembak, dua S bermain basket.
Kurang lebih tiga puluh menit, keempatnya selesai. Capek. Sanha sama Jaemin juga sudah mulai merasa lapar. Akhirnya, mereka memutuskan untuk ke KFC. Di sana, Jaemin tidak sengaja melihat Arin bersama teman-temannya berjalan menuju ke sini. Jaemin melihat Soobin yang lagi sibuk memesan pesanan bareng Jeno, terus Jaemin ngode Sanha supaya Sanha ngelihat apa yang ia lihat.
Arin, Doyeon, Yeri, dan Mina datang, baris di belakang mereka. Tapi sepertinya empat perempuan itu belum sadar karena mereka sedang berbincang.
Sampai akhirnya, Yeri melihat Jaemin yang senyam-senyum.
"Loh, Jaem? Ada Sanha juga? Halooo, wah kebetulan banget!" seru Yeri.
Akibat seruan Yeri itu, Arin, Mina, dan Doyeon otomatis juga menyapa mereka.
"San, Jaem, udah nih. Yuk," kata Jeno yang sudah membawa satu nampan berisi minuman milik mereka.
"San, lo bawa nih," sahut Soobin.
Soobin belum menyadari siapa yang berada di belakangnya selain Jeno dan Sanha, ia masih berdiri menghadap kasir.
"Bin, balik dulu dong," goda Sanha.
Soobin menatap Sanha geli dan berbalik. Ia sedikit tersentak saat melihat Arin yang berdiri di hadapannya. "Eh? Hehe, halo, Kak," sapanya sedikit canggung.
"Kok canggung gitu sih, Bin? Biasa aja kali. Kan, udah deket," sahut Doyeon.
Soobin terkekeh. "Iya, Kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I? | Soobin, Arin ✔
Fanfiction"Tipe cowok Kak Arin itu yang lebih muda dari Kak Arin atau yang lebih tua dari Kak Arin?" "Tergantung. Tapi mudanya jangan muda banget dan tuanya jangan tua banget." "Aku sama Kak Arin, kan, beda setahun. Dan aku lebih muda. Jadi gimana tuh, Kak? B...