4. Duplikat

2.7K 418 97
                                    

Folow wp ku ya teman teman😍

etnilee

Ig ku juga etnilee123


***

Kenapa aku rindu pada tatapanmu, padahal ini kali pertama kita bertemu.

___The Eagles___

Aku tidak tahu mau dimulai dari mana, hari ini masih pagi sekali. Belum ada murid yang datang.

Biasanya aku berangkat dijemput Rizki dan Irene, mereka memang searah. Rumahnya Rizki dan Irene satu komplek. Sedangkan Sonia dan Hazel, mereka satu komplek denganku. Meski jarak kami tidak dekat, tapi kami bisa berangkat bersama.

Sekolahku ini sangat luas. Aku sekarang baru memasuki tamannya, di bagian depan dan belakang sekolahku memang ada taman bunga yang menghiasi jalan yang menghubungkan antara gerbang dan basement yang ada di atas gedung.

Pemilik gedung, ingin sekolahnya segar dan berwarna. Jadi halaman depan dan belakang dihiasi oleh banyak tanaman. Termasuk tanaman obat untuk dibuat praktek.

Dan untuk ruangan olahraga seperti basket dan Volly, disekolahku semuanya indoor, katanya kalau hujan kita masih bisa tetap olahraga.

Belum jauh aku melangkah, aku mendengar suara mesin motor memasuki gerbang.

Aku segera bersembunyi di balik tiang, aku mau melihat siapa pemilik motor besar itu.

Yang pertama motor sport berwarna putih, Lalu disusul oleh motor sport berwarna merah, kemudian disusul lagi oleh motor sport berwarna hitam, dan di belakangnya lagi, ada dua motor sport berwarna hijau dan silver.

Aku masih bertahan ditempatku, penasaran dengan lima lelaki keren itu. Terus menghitung pelan, hingga lift yang dari basement itu terbuka.

Menghadirkan Arjuna, dan keempat teman-temannya. Aku penasaran sekali apa yang akan mereka bicarakan kalau sedang mengobrol.

Mungkinkah membahas perempuan, game, atau PR?

Tapi ...

"Aku ingin darah itu!"

Deg!

Apa maksudnya?

Salah satu temannya Arjuna berkata aneh. Awalnya aku melihat kalau Arjuna akan membahas itu. Namun tiba - tiba saja ia memberi isyarat pada temannya itu.

Tangannya ia angkat, aku tidak tahu apa maksudnya.

"Darah apaan coy? Cewek maksud lo?" Celoteh salah satunya lagi.

"Asikk! Darah perawan hahahaha!" Sahut teman yang satunya.

"Mana ada, cewek yang mau tidur sama lo!" Mereka saling meledek, berbeda dengan Arjuna yang hanya diam dan sesekali menggeleng geli, mendengar keempat temannya itu.

Aku menghela napas lega, ternyata mereka hanya remaja biasa yang sama gilanya. Tidak jauh dari pembahasan tentang perempuan kalau sedang mengobrol.

Aku melihat punggung kelimanya berjalan di koridor kemudian menghilang dibalik sudut bangunan.

Merasa lega, aku pun mulai berjalan pelan ke arah basement. Ingin kembali melihat tempat di mana aku bertemu lelaki bertopeng itu.

Hening dan sejuk adalah udara yang menyapaku setelah sampai di sana. Merentangkan kedua tangan, kala suara angin berembus, seolah sedang mengajakku berbicara.

The Eagle (Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang