1 (introduction cast)

21 8 0
                                    

Senin pagi, jalanan ibu kota, dan tahun ajaran baru. Tiga hal itu sungguh membuat penat bahkan sebelum orang-orang beraktivitas. Tentu saja sama bagi seorang siswi bernama Mirabel Valerie Putri, yang kerap disapa Vale. Termasuk rumahnya, sedari pagi sudah ada suara-suara ribut yang menyertai.

"Mahh.. kaos kakinya Atar mana ya?" adiknya Avatar Valentino Putra, yang duduk dikelas 8 SMP sudah berulang kali memanggil mamanya untuk menanyakan ini dan itu.

"Ck, kebiasaan banget ya, kalo apa-apa tuh harus disiapin dari kemarin sore gitu lho. Disiplin dikit napa udah gede sekarang" karena kamar mereka bersebelahan Vale dengan mudah mendengar apa yang dikatakan Atar, Vale tipikal anak perempuan pertama yang sangat kesal jika semua tidak nurut pada peraturannya.

"Apasih kak? Orang gue tanya mamah bukan elo"

Emosi Vale sudah sampai ubun-ubun, menghadapi anak puber tuh bikin ngelus dada terus. Sebelum perang dunia dimulai dihari yang damai ini, mamah mereka, Sari, sudah berteriak lebih dahulu.

"AYOO SAYANG-SAYANG SEMUANYA SARAPAN DULU"

Atar menghembuskan napas tanda dirinya kali ini selamat, ia melewati Vale yang telah melayangkan bombastic eyes nya.

"Ayo, sayangku sarapan dulu" ajak Atar dengan nada jail.

Tiba-tiba Vale memiting kepala adiknya itu dan....

"AAAAGRRRHHHHH, MAMAHHH"

# # # # # # # # #

Suasana tempat makan menjadi hikmad karena ayah mereka Omar kurang suka apabila berisik ketika makan. Prinsip beliau adalah kalau lagi makan kita harus fokus ke makanannya, kalau ngobrol kan ada waktunya sendiri.

"Vale sama Atar jangan sering berantem dong, bikin mamah pusing lhoh. Kakak juga kalo nasehatin yang bener yang lembut" kata Omar menasehati anak mereka karena sudah mendengar keributan sedari pagi.

"Atar itu lho Yah, udah gede sekarang masih aja apa-apa harus mamah" adu Vale

"Apasi kak, sukanya ngadu-ngadu" protes Atar

"Yaudah kakak dong yang ngajarin Atar biar disiplin" nasehat ayahnya

yaampunn, gue lagi gue lagi, yang kena

Vale berdiri dari duduknya, "Vale berangkat dulu, bus sekolahnya udah dateng"

▶◀
-Sekolah-

SMA ASTANA merupakan salah satu sekolah swasta di daerah ibu kota, sekolah khusus perempuan. Disitulah Vale bersekolah, ditahun ini ia resmi menyandang gelar sebagai kakak tingkat kelas 10. Vale lebih memilih untuk menggunakan bus sekolah setiap harinya, menurutnya itu tidak berisiko. Tidak akan pernah terlambat itulah alasan utamanya, karena bila dihadapkan dengan bagaimana jalanan ibu kota rasanya sudah mau menyerah. Dan sebetulnya banyak dari teman-teman sekolahnya membawa kendaraan pribadi dengan alasan gampang buat cabut.

"Valeee" suara melengking yang telah menemaninya selama satu tahun belakangan ini membuatnya menoleh, seketika wajahnya yang suntuk kembali bersinar.

"Citraaa, Siskaaa" tiga sejoli itu bercengkrama didekat gerbang sekolah

"How are you?" tanya Siska dengan suara yang sangat nyaring, yah sahabatnya yang satu ini punya sifat yang ramah plus ceria ke siapapun dan dimanapun. Nama lengkapnya Fransiska Yvette, anak tunggal kaya raya yang sangatlah friendly.

"I'm really good, kalian?"

"Fine too" jawab Citra, memang diantara mereka bertiga Citra Amelia Mignon inilah orang yang paling normal, kalem, dan tidak banyak tingkah.

Would It Be Okay ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang