Pukul 14.30
Setelah selesai dengan acara pertunjukkan di aula tadi siang. Kini para peserta dipersilahkan untuk istirahat dikamar yang sudah disediakan.
Satu kamar berisi 2-3 ranjang tempat tidur dengan ukuran kamar yang luas, didalamnya juga terdapat 1 kamar mandi dan pantry kecil.
Dan Abel, Citra, Siska berada dikamar yang sama. Sebenarnya mereka bertukar tempat dengan teman yang lain supaya mereka bertiga bisa satu kamar.
Siska masih tidur usai dari uks tadi. Dia benar-benar phobia terhadap darah. Sedangkan Abel dan Citra memilih untuk bergosip ria.
"Lo kenal sama 3 laki-laki tadi?" tanya Citra
"Yang mana?... Oh di uks tadi ngga kenal namanya aja gue ngga tau" kata Abel. Emang dasarnya ya Abel pelupa
"Ngomong-ngomong gue penasaran tentang kejadian tadi" ucap Citra
"Menurut gue acara ini emang ngga beres sih, baru dateng aja kita udah disambut dengan tragedi pertumpahan darah" kata Abel hiperbola
"Gue juga setuju, gimana kalo nanti ada kejadian aneh lagi kita selidiki?" saran Citra
"owkeyy" jawab Abel sambil mengangkat jempolnya
Jiwa detektif Citra dan Abel mulai muncul nih
▶◀
"Nanti acaranya ngapain aja Za?" tanya Briyan disela memainkan ponselnya
"Jam 4 nanti ada Adiwangsa Building Tour sama pembagian jadwal kegiatan" jawab Virza sambil membolak-balikkan kertas kertasnya.
"Ah elah pake acara tour segala Lo kira kita muba (murid baru)?" heran Briyan
"Tim kreatif yang usul, masa gue tolak"
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka menampilkan Java yang baru saja kembali dari UKS. Sekarang mereka berada di ruangan khusus untuk ketua panitia.
"Gimana keadaan Leo?" Tanya Virza mengalihkan perhatiannya ke Java.
"Udah sadar, lukanya agak dalem jadi harus dijahit." Jawab Java mengeluarkan hpnya dari saku celana.
"Gue tadi diomelin sama pak Dewa, gara-gara masalah tadi, ada yang nyebar rumor ngga enak" curhat Virza
Setelah berdebat didepan ruang UKS tadi, Virza dipanggil oleh pak Dewa ke kantornya diikuti oleh Briyan.
"Gimana kejadian itu sampai terjadi?" Tanya pak Dewa to the points
"Saya sebagai ketua panitia, sudah tanya tim pelaksana dan juga Remon pak. Kata Remon, dia kira pedang itu imitasi sama seperti sebelumnya yang digunakan untuk latihan jadi dia menyerang Leo tanpa tahu kalau pedang yang ia gunakan asli" kata Virza tegas
KAMU SEDANG MEMBACA
Would It Be Okay ?
AcakApa yang kita tanam saat ini, kita juga yang akan memetiknya dimasa depan. Mungkin memang bukan berimbas langsung kepada kita, yang terparah adalah keturunan kita, mereka harus bertanggung jawab dengan hal yang bahkan tidak mereka ketahui. Kesalaha...