4

9 7 0
                                    

"Cih, Banci"

"Apa maksud lo?!" ternyata 2 kata yang laki laki ucapkan itu berhasil menyulut emosi para preman itu.

Laki laki itu turun dari sepeda, memarkirkannya dengan rapi. Menghadap preman itu dengan santai.

"Ngga etis banget, badan aja gedhe tapi nyalinya ciut"

"Apa maksud Lo!?" para preman itu menyerang secara keroyokan. Laki laki itu menghindari serangan serangan dengan santai. Satu persatu preman tersebut dapat dilumpuhkan, dan berakhir dengan kabur.

Laki laki itu membungkuk memungut sepatu kets putih yang ia tebak milik cewek disana. Ia berjalan ke arahnya menyerahkan sepatu itu, sedang cewek itu memakai sepatunya, laki laki itu melepas hoodienya menampilkan kaos hitam polos yang melekat pas ditubuhnya.

"Nih" laki laki itu menyerahkan hoodienya.

Cewek itu alias Vale menaikkan alisnya pertanda ia gagal paham apa maksud laki-laki didepannya ini.

Setelah menunggu lama dan tidak ada respon, laki laki itu membuka suara
"Rok lo"

Abel tersadar kalau roknya sobek, dan memperlihatkan pahanya. Abel menerima hoodie itu dan mengikatkan dipinggangnya.

"Berapa?" tanya Abel

"Apanya?" laki laki itu balas bertanya

"Berapa harga hoodie lo, biar gue bayar"

"Ngga semua pertolongan harus dibayar, lo cukup bilang terima kasih aja udah buktiin kalo lo menghargai pertolongan orang itu"

"Maksud gue, kita ngga tau bakal ketemu lagi apa engga jadi mungkin hoodie ini ngga bakal gue balikin, makanya mau gue ba-

"Ck, cerewet" laki laki itu berdecak lalu fokus ke ponselnya.

Abel melihat laki laki itu dari atas sampai bawah, sepertinya mereka seumuran. Dilihat dari samping laki laki ini lumayan tampan, ingat Abel tidak mengatakan kalau dia tampan tapi hanya lumayan.

"Jangan liatin gue" ucap laki laki itu sambil menoleh ke arah Abel. Abel yang ketahuan langsung membuang mukanya.

"Pede lo"

Laki-laki itu diam, Abel juga diam, mulai merasakan pelipisnya yang perih karena dipukul oleh para preman ke parat itu. Sekarang waktunya Abel untuk memikirkan caranya pulang, tidak mungkin ia pulang berjalan kaki, karena rumahnya yang begitu jauh. 

"Ehmm... ehmm, btw gue boleh pinjem hp lo ga?"

Tidak ada jawaban, laki-laki itu diam hanya fokus ke hp nya"

"Ck, GUE BOLEH PINJEM HP LO GA?" teriak Abel

"Oh, ngomong sama gue?"

"Engga ngomong sama semut tuh, yaa menurut lo aja deh gimana, emang ada manusia disini selain gue sama elo, ya allah ya rabbi" ucap Abel menyebut dengan sabar

"Buat apa?"

"Buat pesen grab, gue mau pulang, pala gue pening. Kalo gue ga boleh sentuh hp lo tolong pesenin aja, alamat rumah gue di Perum Tirtamaya Baru, oiya kalo lo punya voucher tolong bagi ke gue juga yaa, gue lagi ga pegang cash soalnya, dirumah gue ga ada or-"

"Ck, kepalanya pusing aja masih banyak bacot lo" ucap laki-laki itu memotong

Laki-laki itu terlihat mengotak atik poselnya

"Udah gue pesenin, hari ini grab lagi ulang tahun, jadi gratis biaya perjalanan. 2 menit lagi grab lo sampe" setelah berbicara seperti itu kepada Abel, laki-laki itu kembali ke sepedanya.

"MAKASIH BANGET, KALO GAADA LO GUE UDAH JADI PERKEDEL MEREKA TADI. KALO KITA KETEMU LAGI GUE BAKAL KEMBALIIN HOODIE LO" 

Teriakan Abel masih bisa didengar oleh laki-laki itu sampai ia berbelok ke arah jalan besar.

"Ck...ck...ck cerewet banget tu cewe" ucapnya sambil tersenyum tipis.

Tak berapa lama, grab yang ditunggu-tunggu Abel datang. 

"Dengan Kak Java?"

"Bukan pak, tapi iya saya pesen grab ke perum tirtamaya baru kan?"

"Iyaa kak, kakaknya yang pesen grab ya? Saya kira cowo, soalnya di profil nya cowo?" tanya bapak grab untuk memastikan.

"Iyaa pak, saya tadi dipesenin" ucap Abel sambil masuk ke kursi penumpang

"Ooo gitu, dipesenin pacarnya ya kak?"

"Bukann, orang ga kenal pak, orang lewat tadi"

"Oalah begitu, soalnya ini sekalian dibayarin juga kak, saya kira pacarnya"

"Lhohh.. grab bukannya lagi ulang tahun pak, jadii gratisin semua biaya perjalanan?" tanya Abel heran

"AHAHAhaha... mana ada yang begituan kak, kalo emang pas ulang tahun biasanya cuma promo-promo aja, jarang juga yang digratisin full, apalagi kalo alamatnya jauh kaya kakaknya"

"Anjir kelihatan begonya gue" gerutu Abel

Setengah jam kemudian Abel telah sampai dirumahnya. Ia lalu mengucapkan terima kasih kepada bapak grabnya. 

Ia membuka gerbang dan masuk ke rumah. Di teras rumah sudah ada Ayah, ibu, Atar, Citra, dan Siska raut wajah mereka sulit diartikan. Abel menghembuskan nafas pelan, ia sudah siap diberi rentetan pertanyaan oleh mereka.

▶◀

"Habis dari mana lo?" tanya orang yang tiduran di sofa.

"Sepedaan" jawabnya singkat

"Besuk kita balik ke sekolah, lo ngga mau nemuin seseorang gitu Jav"

"Siapa?" tanya Java singkat, membuat kedua temannya geleng geleng kepala,

"Ya siapa kek, lo kan yang mau nemuin bambang, tadi aja Briyan udah meet up sama sepupunya" kata Virza geregetan

"Gue ngga nanya" jawab Java santai melenggang ke kamar mandi

"Temen lo tuh Yan, pengen tak HIHHHH" ucap Virza sambil tangannya meremas udara

"Kasian mana masih jomblo"

▶◀

"Gara gara kalian berdua pulang duluan, gue jadi ngalamin hal hal diluar nalar kan" Abel menggerutu

"Apaan diluar nalar, emang lo ketemu makhluk astral" balas Siska sahabatnya satu ini memang aneh.

"Tadi gue buru-buru ditelfon nyokap" Citra menjelaskan kenapa ia tadi pulang duluan bersama Siska

Kini Abel, Siska, dan Citra sedang duduk di balkon kamar Abel mereka berdua memutuskan untuk menginap sekalian dan pulang besuk pagi buta.

"Iya gue ketemu makhluk astral, pertama nenek lampir, kedua preman preman laknat itu, mana gue ditimpuk pake kayu sampe benjol gini jidat gue" ucap Abel sambil menujuk jidatnya yang sudah diobati.

"Terus lo bisa lolos dari preman itu ditolongin siapa?" tanya Siska

"Ada cowok baik tapi garang, rraww rraww" jawab Abel sambil menirukan suara dan gerakan mencakar harimau

"Ada ada aja lo" ucap Citra terkekeh

"Kalo seandainya kalian ketemu lagi gimana?" tanya Siska tiba tiba

"Gue mau bilang makasih, lupa bilang soalnya"

"Wadaww, mulai tumbuh benih benih cinta nih" ledek Siska

"Lo tau kan gue ngga mudah jatuh, apalagi soal cinta" ucap Abel menatap bintang-bintang dilangit yang tetap indah walau terlihat kecil.

🥋🥋🥋🥋
Wadaw wadidaw gimana nih gengs, makin seru kah?

Aku ada random question nih
▪️Pilih mie goreng atau mie rebus?

Jangan lupa voment ya

-ayAna







Would It Be Okay ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang