TAKDIR MEMBAWA KU KEPADAMU

103 52 58
                                    

🦋🦋🦋

Tak terasa mereka pun Sampai dikota metropolitan yakni Jakarta. Setelah turun dari pesawat merekapun melanjutkan perjalanan menuju komplek perumahan yang akan menjadi tempat mereka menetap selama di Jakarta. Sekitar jam 5 sore merekapun sampai dirumah mereka. Rumah yang akan menjadi tempat tinggal Anya dan keluarga sangat elegant dan mewah. Dihalaman rumah terdapat air mancur dan dibelakang rumah terdapat taman yang banyak dipenuhi bunga-bunga Karena bunda Herlina suka sekali dengan bunga. Rumah mereka terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama terdapat ruang tamu, dapur, kamar mandi tamu, kamar tamu, kamar bunda Herlina dan ayah Irawan. Sedangkan dilantai 2 terdapat kamar milik Anya dan kakaknya anya yaitu si salsa.

"Wahh rumahnya bagus sekali yah." ucap Anya terkagum-kagum.

"Kamu suka kan nak??" Tanya ayahnya.

"Iya kok aku suka.. pake banget lagi hehehe." jawab Anya.

"Halah lebay kamu dek." sahut salsa.

"Apaan sih kamu kak kok sewot amat sih sama aku." tanya Anya.

"Bodoh.. weee." sahut salsa sambil menjulurkan lidahnya.

"Udah kalian ini debat terus capek bunda liatnya, ayok masuk kita beres-beres rumah." perintah Herlina.

"Pak Yusuf tolong ya barang-barangnya yang sisa itu dibawa kedalam." perintah Herlina.

"Baik Bu." Jawab pak Yusuf.

Kemudian merekapun masuk kedalam rumah dan mulai berbenah. Tak terasa waktu pun sudah masuk ba'da magrib. Merekapun sekeluarga menunaikan kewajiban sebagai umat Islam. Setelah itu bunda, dan salsa memasak buat makan malam. Oh iya kenapa mereka enggak ada pembantu?? Jawabannya karena menurut bunda Herlina selagi bisa dikerjakan sendiri maka tak perlu ada pembantu. Mereka hanya mempunya sopir pribadi.

"Anyaa ... Anya ... Sini!!" Panggil Herlina memerintah.

"Iya bun. Ada apa bun??" Tanya Anya.

"Ini kita kan belum makan malam, nah bunda dan salsa mau masak tapi bahannya kurang, kamu bisa kan beliin di supermarket dekat komplek itu??" Tanya bunda Herlina.

"Hmm ... Bisa kok bun." Jawab Anya.

"Nih udah bunda catat dikertas itu biar enggak lupa." sahut bunda sambil menjulurkan kertas yang berisi daftar belanjaan.

"Siap bunda!" Jawab Anya.

Anya pun pergi meninggalkan dapur untuk menuju ke supermarket dekat komplek perumahan nya.

"Eh non mau kemana??" Tanya pak yusuf.

"Mau ke supermarket pak belanja." jawab Anya.

"Mau dianter non??" Tawar pak Yusuf.

"Enggak usah pak, Anya jalan kaki aja dekat kok supermarket nya kan cuman didepan komplek, lagian komplek ini aman kok pak." tolak Anya dengan halus.

"Oh ya udah non, hati-hati ya." jawab pak Yusuf.

Anya pun pergi meninggalkan pak Yusuf dan berjalan menuju ke supermarket yang berada didepan komplek. Anya pun sambil bernyanyi agar tidak terasa sepi. Maklum di komplek ini rata-rata orang pada sibuk bekerja hingga larut malam jadi komplek ini keadaan nya sepi.

TAKDIR MEMBAWAKU KEPADAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang