TAKDIR MEMBAWA KU KEPADAMU

38 17 22
                                    

Rasa itu muncul karena terbiasa

Ternyata seorang cowok yang terkena bola voli tadi adalah Ken. Ken pun merasa kesakitan karena lemparan bola tersebut cukup keras. Ken pun berjalan menuju ke lapangan dimana ada anak-anak yang sedang melakukan olahraga.

"Siapa nih yang main voli enggak becus." protes Ken.

"Mampusss." batin Anya.

"Siapa woy!!" Bentak Ken.

"Jawab aja gih Anya. Enggak mungkin Ken marah sama kamu. Secara kan dia luluh sama kamu." suruh putri.

"Luluh luluh kamu kira es batu apa. Orang aku sama dia juga baru kenal." gerutu Anya.

"Siapa woy!! Pada bisu apa gimana sih! Ditanya enggak dijawab." marah ken.

"Itu tuh Ken, Anya yang lempar bola voli ke kamu. Dia mah bisa nya cuman akademik. Olahraga nol besar." Jawab Karla sinis.

"Ehh kamu la kalau iri sama Anya bilang dong enggak usah pake cari-cari kelemahan orang." marah putri.

"Udah put." Anya menenangkan putri.

Anya pun menghampiri Ken untuk meminta maaf.

"Hmmm.. maaf ya aku enggak sengaja tadi lempar bola sampai kena kepala kamu." Anya meminta maaf.

Ken pun mengetahui siapa yang melempar bola tersebut jadi tidak tega untuk memarahinya.

"Iya enggak papa. Nanti pulang sekolah bareng aku. Awas pulang duluan!" Ancam ken.

"Ehhh kamu enggak marah??" Tanya Anya.

"Enggak jadi marah kalau pelaku nya kamu." gombal Ken.

"Hiiiii dasar buaya." ejek Anya.

" Udah ya aku balik ke kelas dulu. Jangan rindu." goda Ken.

Murid murid cewek pun merasa heran kenapa Ken yang biasanya bersikap dingin dan ketika diganggu akan marah. Dan kali ini ketika dia diganggu justru bersikap manis terlebih ini kepada murid baru.

"Hidihhh itu pakai pelet apaan kamu? Ken bisa manis gitu ke kamu??" Ejek Karla.

"Eh kamu ya cewek keganjenan. Jaga tuh omongan." sahut putri jengkel.

"Udah ah put enggak usah diladenin. Ayok lanjut mainnya." ajak Anya.

Kringggg...
Bel istirahat pun berbunyi. Anya dan putri beserta siswa yang lain memutuskan untuk berhenti melanjutkan permainan bola voli. Seluruh siswa kelas XII MIPA 1 pun bergegas berganti baju. Karena setelah ini mereka akan mengikuti pelajaran MTK dimana gurunya sangat taat terhadap peraturan.

Setelah berganti baju, Anya dan putri bergegas untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi.

"Ehh put kamu duluan aja. Aku mau ke perpus dulu pinjam buku kimia." suruh Anya.

"Aku temanin ya? Kamu kan masih terbilang murid baru disini. Nanti kalau nyasar gimana??" Ucap putri.

"Haduhh putri nih lebay. Aku tuh mau ke perpus enggak keliling dunia enggak bakalan nyasar. Lagian aku udah tau letak perpus kok." sahut Anya.

TAKDIR MEMBAWAKU KEPADAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang