45

109 7 1
                                    

1,5 tahun kemudian...

Hari ini jadwal Wendy sidang skripsi. Sahabat-sahabat, suami serta anaknya pun hadir di kampus menemani. Jungwoo yang bberumur1,5 tahun tengah duduk di pangkuan serta bermain dengan bundanya yang sebentar lagi akan masuk ke ruang sidang.

"Kamu gak mau minum dulu? Takutnya keselek pas jawab pertanyaan penguji" tanya sang suami.

Wendy menatap Yesung, "Keselek kenapa? Aku udah hapal di luar kepala isi skripsiku jadi aku gak akan khawatir gak bisa jawab"

"Iyain" sirik Jaebum.

"Sombong syekali" celetuk Hoseok.

"Bodo 😛" Wendy kembali bermain dengan baby Jungwoo.

"Kalian kapan sidang?" tanya Yesung ke Jaebum, Hoseok, Seulgi dan Taeyong.

"Kalo gue masih lusa bang" jawab Hoseok.

Wendy menoleh, "Eh Jebi bukannya besok ya sama Tiway? Lusanya Hoseok sama Seulgi"

Jaebum menatap Wendy "Kok lo tau?"

Wendy tak menghiraukan pertanyaan Jaebum, ia memilih bersenda gurau bersama Kim Jungwoo, anak laki-lakinya.

Sampai pada akhirnya, Wendy masuk ke ruang sidang untuk ujian. Sedangkan suami, anak dan sahabat-sahabatnya menunggu tidak jauh dari ruangan. Namun baru beberapa menit Wendy masuk ke ruangan sidang, Jungwoo menangis karena pengen nenen.

Yesung menggendong serta berusaha menenangkan anaknya, sedangkan Jaebum sama Hoseok malah memperkeruh suasana dengan memperlihatkan muka absurd mereka ke Jungwoo. Bukannya diam, Jungwooo malah semakin menangis.

Ceklek

"Uwu-yaa" Wendy yang baru saja keluar dari ruangan sidang segera berlari menghampiri anaknya yang terus menangis.

"Uhhh tayank, Uwunyaa bunda haus yaa, umhh" Wendy mencium sekilas pipi anak itu, menggendong dan memberinya asi.

"Aku balik masuk dulu" kata Wendy menggendong Jungwoo yang meminum asinya.

Taeyong mengernyit, "Emang boleh sidang sambil bawa anak? Sambil nenen lagi"

"Gapapa, kebetulan pengujinya perempuan semua" jawab Yesung.

"Siapa bang?" Hoseok mendekat ke pintu, ia mengintip dari balik pintu kaca itu. "Buseeeet, untuk seukuran otak Wendy orang kek gitu juga gampang, coba kalo gue? Udah mati kutu duluan"

"Percaya sih" celetuk Taeyong.

"Brengsek!"

»»--⍟--««

Seorang laki-laki tengah berdiri di hall kedatangan menunggu seseorang muncul dari dalam pintu keluar bandara. Dengan raut wajah yang senang, laki-laki itu bahkan tidak henti-hentinya tersenyum. Ia tidak sabar bertemu orang yang tengah ia tunggu.

Itu dia. Dua orang yang sudah 1 jam ini ia tunggu-tunggu akhirnya keluar dari pintu keluar. Bahkan ia sampai meneteskan air mata melihat mereka. Dengan tangis tersedu-sedu, ia berlari ke arah kedua temannya itu lalu memeluk mereka dengan tangisan yang tidak bisa ia bendung. Perasaannya benar-benar campur aduk sekarang.

"Akhirnya kalian balik juga, dan lo" Ia memeluk laki-laki berkulit pucat yang terus menertawakan dirinya, ia memeluk dengan sangat erat, "Gue seneng akhirnya lo sembuh Yoon, perjuangan gue disini buat lo jadi gak sia-sia"

Yoongi meronta berusaha melepas pelukan Mino, "Iyaa, tapi ini- lepasin gue! Gue gak bisa napas goblok"

Mark hanya bisa tertawa melihat Mino dan Yoongi yang seperti pasangan yang tidak bertemu setelah sekian lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔ DILEMA [Yoongi, Wendy, Yesung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang