Yamato kembali ke ruang santai "Aku sudah menghubungi Manager. Dia bilang 2-3 hari lagi kita akan mulai syuting." Mereka mengangguk "Tapi kau yakin Riku? Menerima pekerjaan ini?" tanya Yamato memastikan
Riku mengangguk lemah "Aku akan baik baik saja."
Hening melanda mereka, sampai salah satu diantara mereka memecah keheningan. "Nanase-san, boleh aku bertanya sesuatu?" mereka semua menoleh ke arah Iori. Riku menatap Iori bingung. Melihat respon itu, Iori melanjutkan. "Saat melihat foto tempat kita syuting nanti, kenapa Nanase-san tiba-tiba terkejut?" sontak mereka menoleh kearah Riku. Riku yang melihat tatapan teman temannya menuntut penjelasan pun gugup.
"Ah, eto... kenapa ya?" jawab Riku gugup
"Nanase-san tidak pintar berbohong, jadi jangan coba-coba untuk berbohong." ancam Iori
"Kau juga keberatan dengan pekerjaan ini kan, Riku? Tapi kau tidak memberitahu kami alasannya" ucap Yamato
Mereka menatap Riku dengan pandangan menyelidik, yang menjadi objek tatapan pun pasrah. "Baiklah" Riku menghela napas "Semalam aku mimpi buruk" lanjut Riku.
"Mimpi apa Rikkun?" tanya Tamaki
"Mimpinya terlalu panjang. Aku tidak akan menceritakannya lebih rinci. Yang jelas, ada seseorang masuk ke sebuah rumah untuk mencari sesuatu, dan tiba tiba, orang itu terbunuh"
"Eh?!" Mereka terkejut
"Tapi apa hubungannya?" Tanya Iori
"Rumah itu persis seperti tempat yang akan menjadi lokasi syuting film kita"
"EEHHH?!"
"Karena itu awalnya aku tidak setuju, karena bisa saja kita dalam bahaya"
"Kenapa kau tidak bilang, Riku?" tanya Yamato sedikit keras suaranya
"Tunggu, Yamato-san. Aku yakin Riku-kun punya alasan" ucap Sougo
"Mungkin kalian tidak akan percaya padaku, karena ini tidak masuk akal, karena itu aku diam. Maafkan aku" Riku menunduk dan karena poninya, mereka tidak bisa melihat ekspresi Riku.
"Memang tidak masuk akal sih" ucap Iori "Tapi setidaknya Nanase-san ingin memperingatkan kita"
"Tapi sekarang bagaimana? Kita sudah terlanjur menerima pekerjaaan ini." tanya Mitsuki
"Lebih baik kita waspada saja. Saat disana, jangan sampai kita lengah. Kita persiapkan diri aja untuk sekarang ini. Lebih baik kalian istirahat saja." perintah Yamato. Mereka pun bubar.
SKIP TIME
IDOLiSH7 sudah selesai berkemas untuk pergi menuju lokasi syuting. Saat ini mereka menunggu Tsumugi didepan dorm. Tak lama kemudian, Tsumugi datang.
"Maaf menunggu lama, semuanya. Sepertinya kalian sudah siap. Sebaiknya kita pergi sekarang." komando Tsumugi.
"Hai" jawab mereka kompak.
"Ah, manager, karena tempatnya jauh, lebih baik kita gantian menyetirnya." ucap Yamato
"Baiklah, Yamato-san. Biar aku dulu saja yang menyetir, nanti setengah perjalanannya lagi baru Yamato-san." Yamato mengangguk menyanggupi.
Susunan didalam mobil.
Kursi depan : -Tsumugi dan Yamato
Kursi tengah : Nagi (belakang Tsumugi), Riku (tengah), Tamaki (belakang Yamato)
Kursi belakang : Sougo (belakang Nagi), Mitsuki (tengah), Iori (belakang Tamaki)
Perjalanan mereka diisi keheningan. Tidak ada yang ingin membahas film yang akan mereka perankan nanti, sampai suara di samping kursi kemudi muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Voice of Manor
FantasyBagaimana jika grup idol, IDOLiSH7 terpaksa menjalankan survival game? Bagaimana cara agar grup idol selamat dari manor yang sangat menyeramkan itu? /maafkan saya cover sama isinya gak nyambung -_- /maap gaje -_-