Mbok jum pulang

626 68 1
                                    

Sambil berkata dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti dayu.

"het lijkt erop dat je me kunt zien."
(sepertinya kau bisa melihatku ya).

Dayu yang saat itu terkejut langsung menutup matanya dengan cepat sambil berharap dia hanya berhalusinasi.

================================

Sudah beberapa hari sejak matanya terbuka maka sejak saat itulah. Dayu mulai melihat hal-hal aneh. Mulai dari suara langkah kaki,suara orang tertawa,bahkan juga pernah saat dayu akan tertidur. Samar-samar terlihat seorang pria asing duduk dikursinya sambil memandanginya yang mulai tertidur pulas.

Pernah suatu waktu pada saat  malam mbok jum akan memasak makanan untuk makan malam. Kemudian dari balik jendela terdengar suara ketokan dan orang mengintip dari arah luar. Namun pada saat di cek tidak ada siapa-siapa.kejadian itu terus berulang-ulang sampai tiga kali. Hingga akhirnya mbok jum tau siapa yang selama ini iseng mengetok kaca jendela dari arah luar.

 Hingga akhirnya mbok jum tau siapa yang selama ini iseng mengetok kaca jendela dari arah luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seketika itu pula mbok jum pun terkejut dan menjerit.

"Aaaaaahgg."jerit mbok jum dari arah dapur.

Dayu pun kemudian berlari ke arah dapur menghampiri mbok jum yang berteriak tadi.

"Ada apa mbok."

"A..a..ada..ha..hantu non."

"Dimana mbok."sambil mengecek dapur.

"Di..di..jendela non.ta..tadi ada yang ngetok-ngetok jendela dari luar."

Dengan cepat dayu mengecek jendela dapur yang dibilang mbok jum dan memeriksanya. Saat itu yang ada dipikiran dayu kalo ada maling bagaimana dia akan menghadapinya.

"Ya sudah mbok. Nanti kita pesan makanan saja."

"Maaf ya non mbok jadi ndak enak nie. Non, mbok mau ngomong sesuatu besok mbok mau pulang ke solo. Tetangga mbok lagi mau nikahan kan ndak enak kalo gak bantu-bantu."

"Iya gpp besok mbok boleh pulang kok."

Sebenarnya dayu tahu bahwa mbok jum saat itu benar-benar sudah tidak kuat tinggal bersama dengannya di rumah belanda itu. Apalagi mbok jum juga sering mendengar namanya dipanggil-panggil dimalam hari oleh seorang pria dengan aksen orang asing. Yah,sebenarnya dalam hal ini semua terserah mbok jum sendiri. Dayu juga tak akan memaksa jika mbok jum sangat ketakutan seperti itu.

"Mbok,kalo misal mbok gak balik lagi ke sini gpp kok."sambil tersenyum.

"Tapi non."

"Gpp kok mbok,lagian sekarang mata dayu udah gak pa pa kok. Nanti dayu yang telpon mama kok kalo mbok gak kuat tinggal disini."

"Makasih ya non. Non,mau ngerti'in si mbok."sambil menangis.

"Iya mbok."

Keesokan harinya mbok jum bersiap-siap menuju stasiun kereta. Sebelum berangkat Mbok jum berterung terang alasan sebenarnya untuk pulang pada dayu sambil meminta maaf karena tidak tahan tinggal di rumah belanda itu.

Dayu pun memaklumi mbok jum yang memang hampir setiap hari sering diganggu penghuni rumah itu. Setelah mengantar kepergian mbok jum dayu pun pulang kerumahnya.

Namun tiba-tiba hembusan angin bertiup ke arah dirinya

"Wuzz.."

Lalu terdengar suara seorang pria dengan sangat lirih tepat ditelinganya.

"kau benar-benar ingin menjadi seorang pahlawan nona manis."

Dayu berbalik ke kanan dan ke kiri namun tidak ada siapa-siapa disana.

"Aneh, tadi sepertinya ada suara seseorang di telingaku. Apa mungkin hantu itu."sambil menggelengkan kepala.

Sudahlah karena sekarang aku tinggal sendiri maka aku harus berpikiran positif saja.

Rumah BelandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang