"It's hard to forget someone who gave you so much to remember,""Andai satu hari nanti ibu pergi, ibu nak Adam jaga diri Adam baik-baik, ingat semua pesanan ibu dan kecapi semua impian Adam. Jangan lupa akan Allah,sayang," Puan Fatimah mengelus lembut rambut anak bujangnya yang baring di ribanya.
"Ish, apa ibu cakap ni. Tak baik tau," Adam memandang ibunya. Puan Fatimah ketawa kecil.
"Takdelah, hidup kita ni penuh dengan kejutan. Jadi, Adam kenalah bersiap sedia," Puan Fatimah memalingkan pandangannya kepada laut yang terbentang luas di hadapannya. Indah dan tenang.
"Masya-Allah, indahkan ciptaan Allah,sayang," kata Puan Fatimah.
"Indah sangat ibu," balas Adam.
"Ibu nak Adam cuba sehabis baik jadikan hidup Adam, seindah pemandangan ini sebab ibu tahu, sampai sekarang, hidup Adam penuh dengan rintangan,"
Adam memandang ibunya. "Ibu, walaupun hidup Adam ni banyak rintangan, Adam ada ibu, Adam ada Allah. Jadi, Adam bahagia ibu,"
Puan Fatimah tersenyum. Sudah besar dan matang anaknya ini.
Air mata dikilas. Insan yang Adam amat rindukan kembali dalam bentuk memori.
"Allah, aku rindu ibuku, ya Allah," adu Adam pada Yang Maha Esa.
Satu-satunya yang tinggal sekarang hanyalah memori, memori di mana tersimpan detik-detik suka dan laranya. Detik inilah yang Adam akan ingati dan hargai sehingga ke akhir hayatnya.
YOU ARE READING
[C] CINTA YANG TERAGUNG ❃ คdคм รтσяყ т¡мε
Short Story[ The Love Series : One | Completed ] 🥀A Malay short stories Mother's love was unreplaceable. [ Started : July 25th, 2020 ] [ End : August 10th, 2020 ] [ Background photo credited to the rightful owner ]