Chapter 2

12 5 0
                                    

NAIB POV
Tadi aku bertemu gadis cantik namun tidak untuk sifatnya, anehnya jantungku berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya saat didekatnya, mungkin itu hanya efek kelelahan saja.
NAIB POV END

"Baik saya punya tugas untuk kalian berdua....." ucapan Leo terpotong oleh ucapan Martha

"Tapi papa aku belum setuju untuk bekerja sama dengan dia" ucap Martha sambil menunjuk Naib

"Martha sekarang jam kerja kau taukan kau harus apa" tegas Leo

"Ba...baik bos" gagap Martha

"Dan kau Naib saat jam kerja panggil saya bos. Mengerti?" Jelas dan tanya Leo sekaligus

"Mengerti.. bos" jawab Naib

"Baiklah,misi kalian adalah mengunjungi orang ini" ucap Leo sambil menyerahkan foto pada Martha dan Naib

"Dia sering melakukan pertunjukan menyanyi bahkan sudah dikenal beberapa penyanyi dunia,namun dia menggunakan obat terlarang untuk membuatnya percaya diri di atas panggung. Perusahaan sudah mengisi formulir perekrutan untuk menjadi asisten pribadi penyanyi itu, jadi kalian bisa mengambil obat itu dengan mudah. MENGERTI?" tanya Leo dengan tegas

"MENGERTI" jawab kedua orang berbeda gender tersebut bersamaan

"Bergegaslah... aku ingin misi kali ini berhasil, karena bagiku ini hanya pemanasan" suruh Leo

"Baik" balas Martha dan Naib

DI PARKIRAN

"Hm.. nona manis kenapa mengikutiku?" tanya Naib

"Hiii jangan kepedean deh, aku di sini hanya ingin menanyakan kapan kita mengerjakan misinya.." balas Martha

"Oh... itu, seharusnya sih sekarang tapi aku ada urusan sebentar" ujar Naib

"Cepatlah, papaku tidak suka keterlambatan" ucap Martha sambil berbelok karena tujuan mereka berbeda, Martha menuju mobilnya sedangkan Naib ke motornya.

NAIB POV

Misi pertamaku mengunjungi seorang penyanyi terkenal, aku harap misi ini berhasil. Sebelum aku mengerjakan misi ini aku harus memberitahu ibu bahwa aku akan sibuk sampai 3 hari kedepan.

"Ibu, Naib pulang" teriak Naib

"Wah anak ibu sudah pulang ya?" tanya ibu Naib serak

"Ibu..... kan dokter bilang ibu harus istirahat. Jangan memaksakan diri bu" ucap Naib dengan nada khawatir

"Tapi nak ibu merasa menjadi beban bagimu jika tidak melakukan apapun"jelas ibu Naib dengan suara bergetar

"Naib tidak pernah menganggap ibu beban. Hanya saja Naib marah ketika ibu memaksakan diri, ibukan baru keluar dari rumah sakit. emang ibu mau masuk rumah sakit lagi?" tanya Naib

"Engga, cuma ibu ngga enak aja sama kamu, apa-apa kamu yang ngerjain ibu merasa menjadi sosok ibu yang gagal merawat anaknya"ujar ibu Naib dengan menahan tangis

"Sudah bu"Naib berjalan kemudian memeluk ibunya yang duduk di kursi meja makan

"Oh ya Naib mau memberitahu ibu bahwa Naib tidak akan pulang selama 3 hari kedepan, karena Naib akan bekerja, bolehkan bu?" Ijin Naib pada ibunya yang langsung diangguki oleh ibunya

I Don't Like You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang