Chapter 01

24 3 0
                                    

Kringgg....kringgg....kringgg....

Suara jam weker terdengar begitu keras dan memekakkan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya, tapi tidak untuk gadis yang satu ini karena terlihat dia masih bergulat dengan alam bawah sadarnya, sampai wanita paruh baya memasuki kamar bernuansa putih-abuabu tersebut

"Ya ampun ini manusia apa kebo, udah jam segini masih aja tidur"

Perempuan paruh baya tersebut mematikan jam weker dan langsung membuka gorden agar cahaya matahari bisa masuk. Gadis yang tadinya masih dalam mimpinya mulai menggeliat merasa silau dan matanya pun terbuka

"Jam berapa ini mah?" Tanya Martha sambil meregangkan otot ototnya

"Jam berapa, jam berapa lihat tuh jam weker kamu" ucap sang mama sambil menunjuk ke jam weker dengan dagu

Martha kemudian melihat jam weker bunny-nya itu, awalnya dia biasa saja melihat pukul 07.48 am kemudian

"Aaaaaaaaa hampir jam 8.. bagaimana ini aku terlambat, aku terlambat"teriak martha sambil berlari menuju lemari kemudian berlari lagi ke kamar mandi

"Makanya pasang alarm itu yang benar" omel mamanya tapi tak dihiraukan oleh martha

Setelah selesai dengan acara mandi, berpakaian dan sarapan dengan terburu-buru,Martha melajukan mobilnya menuju perusahaan tempatnya bekerja dan kelak akan menjadi miliknya

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

Saat Martha berjalan menuju lift ada seorang pria yang menabraknya,ralat Marthalah yang menabrak pria itu, alhasil Martha hampir terjatuh jika saja pria jangkung itu tidak menahan pinggangnya, adegan itu tak luput dari pandangan para pegawai di sana. Langsung saja para pegawai disana mengambil foto karena ini momen langka, dimana sang anak dari CEO perusahaan ini yang dikenal judes sedang dipeluk oleh laki-laki

Sontak hal tadi membuat Martha malu sekaligus kesal pada pria dihadapannya ini, walau Martha akui pria itu memiliki wajah yang tampan, mata yang indah, hidung mancung,lesung pipi yang uhh... lucu, tapi hal itu tidak membuat iman Martha goyah (ya walaupun sedikit goyah)karena ia kesal berani-beraninya dia memperlakukan Martha seperti itu di depan umum

"Tuan.. boleh saya menanyakan nama anda?" tanya Martha dengan suara kesal tapi dibuat ramah

"Boleh...nama saya Naib Jackson, kalau nona manis?" balas Naib yang juga menanyakan nama Martha tapi menggunakan nona manis.hal tersebut sukses membuat pipi Martha bersemu seperti tomat

"Ma..Ma..Mar..Martha Behamfil"

'Haduh Martha... ngapain sih kamu gugup, diakan cuma memangilmu nona manis' batin Martha.

Naib sedikit terkejut mengenai nama belakang Martha, tapi ia mampu menyembunyikannya sebelum terlihat oleh siapapun.

"Baiklah nona manis Martha,kita akan bertemu sebentar lagi" kata Naib sambil melepas pegangan pada pinggang Martha lalu bergegas menuju lift, pintu tertutup dan pria berhoodie itu menghilang dari pandangan Martha

'Mar.. Mar.. Martha.. kau harus pergi kelantai 10... dan kau baru saja membiarkan liftnya meninggalkanmu..? biarlah.. setidaknya dia hilang dari penglihatanku' batin Martha

I Don't Like You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang