Chapter 5

8 2 0
                                    

  Kecanggungan sedang terjadi di dalam mobil, bukan keduanya tapi hanya Martha yang canggung. Dia kembali mengingat bagaimana rasanya saat meremas sesuatu milik pria

'Itu sangat besar dan panjang... Ahh Martha apa yang kau pikirkan' batin Martha

"Nona arogan.. kenapa wajahmu merah? Apa kau sakit?" Tanya Naib sambil meletakkan telapak tangannya di kening Martha

"Tidak panas kok... kau tidak papa?" Lanjut Naib

"Ti.. ti.. tidak papa" jawab Martha gugup

"Kau yakin...? Apa perlu kita kerumah sakit?"

"Tidak.. tidak usah" tolak Martha

"Baiklah.."

  Sesampainya mereka di villa keluarga Vera, kedua sejoli itu langsung berusaha menembus kerumunan manusia atau lautan manusia. Ternyata di pintu masuk ada penjaga

"MAAF SEMUANYA, TIDAK BOLEH MASUK!!" teriak seorang penjaga

"Astaga.. bagaimana kita masuk?" Tanya Martha

"Ehm..." Naib tampak berpikir

Gotcha

"Ayo.."

"Ehh.. emang kau sudah punya ide?" Tanya Martha

"sudah.. ayo"

"Permisi.. boleh kami masuk?" Tanya Naib sopan

"Apakah ingin bertemu nona Vera?" Tanya penjaga bertahi lalat

"Ya kami asisten pribadinya.." jawab Naib

"Hm.. tunggu sebentar"kata penjaga yang lain

"Halo..nona Vera apa kau benar mempunyai asisten pribadi? mereka ingin masuk"

"..."

"Baiklah nona bipp.. silahkan masuk,maaf membuat kalian menunggu.. kamar nona Vera di lantai 2 pintunya bewarna cokelat"

"Terimakasih"

  Martha dan Naib pun masuk dan langsung menaiki tangga penghubung lantai 1 dan 2,mereka mencari dimana pintu bewarna cokelat

Tok tok tok

"Siapa?" 

"Kami asistenmu nona" jawab Naib

CEKLEK

"Masuk dulu.." ajak Vera

  Kamar bernuansa ungu-pink ini terlihat luas dan rapi, banyak foto-foto Vera memegang piala dan piagam.. di sana juga terdapat sofa panjang, lemari penuh dengan piala, ranjang king size dan masih banyak lagi

  Satu-satunya yang menarik perhatian Martha adalah meja rias dengan banyak parfum diatasnya. Martha pun mendekati meja rias tersebut

"Maaf Vera.. karena kami kau kehilangan segalanya" sesal Naib

"Kenapa kau meminta maaf" tanya Vera

"Sebenarnya kami agen yang dikirim dari Behamfil Company untuk membongkar rahasia obat terlarang itu.." balas Naib

"Ohh karena itu.... tidak papa.. lagi pula aku juga salah sudah menggunakan obat terlarang" ucap Vera sambil tersenyum

"Ehm.. Vera.." panggil Martha

"Ya.." jawab Vera

"Apa kau benar mempunyai bakat meracik parfum?" Tanya Martha

"Ya.. sebenarnya bukan bakat sih.. lebih tepatnya hobi" balas Vera sambil tersenyum. Martha pun mengambil parfum dan menyemprotkannya ketangan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Don't Like You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang