Terbongkar

7 1 0
                                    

"Woi tenang semuanya guru killer kita datang!" Teriak si ketua kelas menggelegar, dengan tergesa-gesa siswa-siswi kelas 11 IPA 2 duduk kembali ke kursinya dan merapikan pakaiannnya.

"Selamat pagi anak-anak!" Sapa guru itu semangat.

"Pagi bu!" Balas siswa-siswi itu tak kalah semengat.

"Tadi sebelum masuk kelas ibu walas kalian ngomong ada murid baru, benar?" Tanya guru itu sambil meletakkan buku absen dan buku paket bertuliskan matematika di atas meja khusus untuk guru lalu mendudukan dirinya di kursi yang berada di belakang meja itu berada.

"Benar bu!" Jawab mereka semangat.

"Kalau begitu silahkan maju dan perkenalkan diri!" Pinta guru tersebut. Lalu Stela dengan segera maju ke depan setelah sedikit merapikan tampilannya.

"Ekhem!" Dehem Stela supaya pasang mata seisi kelas terfokus karenanya, bukan karena alasan lain cuma dia tak suka jika berbicara jika tak di perhatikan.

"Kenalkan gue Auristela Allsya Lesham Shaenatte, panggil gye Stela," Ucap Stela sambil tersenyum tipis.

"Itu doang?" Tanya siswa bername tag Bara. Stela hanya mengangguk sekilas.

"Eh bukannya itu marga Atala ya? Kalau memang Atala udah anggap lo sebagai istri tapikan cuma anggapan bukan di sahkan dengan landasan agama, sebenernya siapa nama lo atau lo memang benar saudara Atala?" Tanya lelaki yang di usir Atala tadi, perkataan itu berhasil membuat Stela dan Atala panik seketika mereka gelagapan mencari alasan apa lagi yang mu di katakan.

"A ahh itu k kami itu... Emang pacaran emmm gue emang anggap dia istri, tapi sebenarnya Stela itu anak angkat keluarga gue ah iya anak angkat makanya marga kita sama," Jawab Atala tergagap berharap meraka semua percaya padanya.

Sedangkan di depan Stela menatap tajam Atala yang di balas tatapan memoh oleh Atala 'jangan bilang ke mereka' ucap Atala lewat tatapan, tapi tetap saja Stela tak terima.

"Asal ngomong lu Tal!" Teriak Stela tak terima.

"Yah jangan dong," Lirih Atala pelan.

"Gue adek lo kampret!" Teriak Stela lagi yang membuat Atala terdiam pasrah, sedangkan seisi kelas mendadak heboh.

"Alhamdulillah ya Allah Atala masih jomblo,"

"What sodara!? Tapi kok sama-sama kelas 11 sih?"

"Parah incestan mereka,"

"Sudah gue duga," begitulah seputaran sedikit dari banyaknya topik percakapan heboh seisi kelas.

"Iya gue sodara, tapi kembar tak seiras!" Jelas Stela yang masih tak terima atas ucapan Atala.

"Gue ga pernah incestan ogah banget gue ama orang kaya gitu!"

"Dia ngelakuin ini karena menghindar dari fans-fans yang gak tahu diri yang selalu bgintilin dia! Makanya gitu dia minta jadi pacar boongan dia, karna sekarang udah terbongkar, gue ambil tindakan tegas, siapa yang berani ganggu dia awas kalau ga mau dapetin akibatnya!" Tegas Stela lalu berjalan menuju bangkunya.

"Enak aja lo larang gue deket-deket ama Atala, emang bisa apa lo? Ga takut gue!" Teriak seorang siswi yang duduk di kursi tengah.

Stela hanya menatap datar siswi itu, lalu dengab santai dia menyibak rambut yang menutupi belakang daub telinganya yang membuat seisi kelas langsung membisu.

"Dab terakhir ini," Ujar Stela sambil memperlihatkan kalungnya yang tersembunyi di balik seragamnya itu, yang membuat seisi kelas semakin diam tak berkutik.

Random BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang