1. Perjodohan

4.7K 294 83
                                    

"Rio-yaa, temuilah dia dulu, jika nanti kamu tidak suka, kamu boleh menolak perjodohan ini" rayu Yoona sang eomma, pada putra semata wayang nya.


"Momm, sudah berapa kali Rio katakan, Rio bisa mencari pasangan sendiri, tak perlu ada perjodohan" tolak Rio putus asa.



"Kamu tahu kan, keras nya daddy seperti apa, mommy tidak mau kamu akan disiksa ayah mu" bujuk Yoona lagi, Rio adalah putra satu-satu nya dari pasangan Lee Donghae dan Im Yoona, pengusaha sukses di Korea, jelas dia berasal bukan dari golongan orang biasa, sang ibu adalah mantan model dunia, yang mengakhiri karir nya demi menikah dengan sang suami yang juga lewat perjodohan.




"Dengar mommy" Yoona menangkup kedua pipi sang putra yang tengah duduk diatas kasur nya, Rio menatap marah sang ibu, tapi tatapan nya berubah sendu, karena sorot mata hangat Yoona, tapi dengan bibir cemberutnya.

"Dengar mommy" Yoona menangkup kedua pipi sang putra yang tengah duduk diatas kasur nya, Rio menatap marah sang ibu, tapi tatapan nya berubah sendu, karena sorot mata hangat Yoona, tapi dengan bibir cemberutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, Rio akan menemui nya" akhir nya sang putra menyerah, Yoona tersenyum lega lalu mendekap kepala Rio dalam pelukan nya.

Yoona pun segera turun dari lantai atas, tempat dimana kamar sang putra berada, lalu masuk menyusul sang suami yang baru pulang kerja.



Ceklek


Yoona membuka pintu kamar nya, dan melihat Lee Donghae sang suami sedang melepas kancing kemeja nya di depan cermin, sang istri pun mendekat untuk membantu melepas kemeja dan jas kerja oppa nya itu.



"Bagaimana?" Tanya Donghae menunduk menatap wajah sang istri.




"Rio akan menemui nya besok, oppa" jawab Yoona sedikit gusar, karena sejujur nya, dia juga tak setuju, sang putra menikah karena perjodohan.




"Baguslah, lebih cepat lebih baik, jika keluarga Lee dan keluarga Kim bersatu, pasar seluruh asia akan kita kuasai" bangga Lee Donghae tersenyum puas pada sang istri.


Yoona mendesah lelah setelah sang suami memasuki kamar mandi, ini alasan kenapa dia tidak setuju pada perjodohan yang telah direncanakan oleh suami nya, demi uang, padahal mereka sudah lebih dari cukup soal penghasilan, dan Rio sendiri juga bukan type anak yang suka menuntut pada orang tua nya, Yoona mengusap sendiri lengan nya dengan wajah sendu, begitu pintu kamar mandi mulai terbuka, dia terjengkit karena belum menyiapkan baju ganti untuk Lee Donghae.



Sementara di sebuah night club terkenal dikawasan Gangnam, seorang gadis bertubuh kecil sedang menari diatas lantai dansa, dia bahkan sampai naik keatas meja bar, sambil bergoyang liar.



"Malam ini, kalian semua aku yang traktir" teriak nya di dalam pengaruh alkohol yang diminum nya.




"Karena ini adalah malam terakhirku bisa bebas berpesta" lanjut nya.

"Maksud mu?" Tanya teman sang gadis yang ikut naik ke atas meja bar.



"Appa menjodohkan ku dengan putra Lee, besok kami akan bertemu, dia sangat tampan, aku langsung jatuh cinta begitu melihat photo nya" jawab sang gadis girang.



"What? Maksudmu Lee Mario?" Pekik sang teman tak percaya, dan gadis itu pun mengangguk cepat.



"Irene-ahh, dia terlalu sempurna untukmu" ejek sang teman pada gadis yang ternyata bernama Irene itu, dengan sedikit berteriak karena keras nya suara musik di night club.




"Jennie-yaa, sekali lagi kamu berani mengejek ku, bayar sendiri minuman mu" ancam Irene sengit, yang diancam malah terbahak tanpa dosa.


Prank


Disudut night club terjadi keributan, yang seperti biasa, disebabkan oleh seorang Kim Taehyung, adik laki-laki Kim Irene.

"Sepertinya Taehyung kembali berulah" beritahu Jennie pada Irene yang tetap acuh.

"Tuan, lepaskan aku" mohon seorang gadis memelas karena Taehyung menarik paksa tangan sang gadis dan memaksa nya duduk diatas pangkuan nya, Rose, gadis pelayan di night club itu menunduk ketakutan dengan ulah Taehyung.



"Lepaskan dia" dingin seorang pria, Taehyung menatap malas pada pria yang tentu sudah sangat dia kenal itu, Kwon Yuri, sang pemilik night club.

"Lepaskan dia" dingin seorang pria, Taehyung menatap malas pada pria yang tentu sudah sangat dia kenal itu, Kwon Yuri, sang pemilik night club

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayolah uncle, lepas dia untuk ku, berapa pun uncle mau, aku bersedia membayar nya" rayu Taehyung pada Yuri untuk menjual Rose pada nya.




"Tidak, dia bukan barang yang bisa kamu beli" angkuh Yuri yang langsung menarik tangan Rose dari pangkuan Taehyung, gadis itu pun segera berlari ke belakang, tempat para pegawai beristirahat sambil menangis.



"Uncle, kita bukan orang lain, appa ku dan uncle itu sahabat dekat, kenapa uncle tak bisa percaya pada ku?" Protes Taehyung putus asa.




"Karena aku juga tak percaya jika kamu adalah anak Kim Taeyeon, orang tua mu tak sebejat kamu, apalagi eomma mu, dia wanita yang penuh kasih sayang, cobalah hargai wanita seperti kamu menghargai Tiffany, ibu mu" sindir Yuri tajam, dia kemudian berlalu dari hadapan Taehyung dan kawan-kawan nya, pemuda itu melempar keras sebuah gelas kecil keatas lantai, sebagai wujud dari luapan amarah nya.



"Rose, boss memanggil mu" beritahu Joy cemas pada Rose yang masih menangis sesenggukan di sudut ruangan, dia pun lantas berdiri dan mengusap kasar air mata nya.





Tok. . . Tok. . . Tok. . .



"Masuk"




Ceklek



Yuri mendesah lelah menatap wajah sembab Rose yang menunduk dan berdiri di hadapan nya itu.


"Duduklah Rose" perintah nya, gadis itu pun menurut, meski dengan perasaan takut yang luar biasa.




"Sebelum nya aku minta maaf, mulai hari ini, aku memecat mu, ini gaji terakhir mu" Yuri menyerahkan amplop coklat berisi uang pada Rose, gadis itu sudah bisa menebak dari awal, alasan dia dipanggil oleh boss nya.




"Tapi tuan. . . " dia mencoba untuk bernegosiasi dengan Yuri.




"Ini kartu nama Seohyun, pemilik toko bunga Sun Flower, aku merekomendasikan diri mu untuk bekerja disana, besok, datanglah ke toko nya sebelum jam 7 pagi" potong Yuri yang tak ingin Rose selalu mendapat masalah dengan pria bernama Kim Tahyung yang begitu terobsesinya pada sosok Rose, wajah nya berubah sumringah mendengar penuturan Yuri.



"Terima kasih tuan, terima kasih" ucap nya berkali-kali sambil membungkuk 90° pada Yuri yang ikut tersenyum senang.



"Semangat ne, besok jangan sampai terlambat" pesan Yuri mengusap kepala Rose.


"Ne tuan, kamsahamnida" pamit nya sebelum keluar dari ruang kerja Yuri.






#TBC

Love Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang