Rose mengerjabkan kedua mata nya, kemudian bangkit, menyadari kondisi tubuhnya yang berantakan, dia akhirnya teringat dengan apa yang baru saja dialami nya, gadis itu pun mulai menangis histeris, meraung pilu merasa kotor dan jijik pada diri nya sendiri, dia berusaha melarikan diri dengan membuka pintu kamar tapi gagal, akhirnya dia pasrah, hari-hari nya hanya dia isi dengan tangisan pilu sarat rasa sakit.
Dirumah keluarga Lee
Wajah Rio nampak begitu murung, karena setelah hari pertunangan itu, tiga hari kemudian sang daddy dengan keputusan sepihak akan menikahkan nya dengan Irene.
"Maafkan mommy ne, yang tak bisa membujuk daddy mu" sesal Yoona mendongak menatap wajah sang putra yang sedang bersiap menuju kediaman mempelai wanita.
"Its okey momm" jawab Rio dengan senyum palsu nya, yaa malam ini, pernikahan pasangan Rio dan Irene akan dilaksanakan di kediaman mempelai wanita.
Dan Donghae pun dengan bangga memimpin keluarga kecil nya menuju ke rumah calon besan, senyum terus terukir dibibir nya, sementara Rio hanya bisa menatap kosong keluar jendela mobil yang membawanya beserta sang mommy yang terus menggenggam tangan kanan putra nya, sebagai ungkapan penyesalan, dan memberi kekuatan.
Sesampai di rumah keluarga Kim, Donghae dan rombongan nya pun di sambut hangat, mereka duduk di ruang tamu khusus yang telah disediakan, lengkap dengan jamuan mewah nya sambil menunggu Irene yang belum selesai di rias.
"Rio-yaa, jika kamu lelah, beristirahatlah, ayo eomma antar ke kamar tamu" ucap Tiffany yang salah mengartikan wajah bosan Rio seperti wajah mengantuk.
"Pergilah, nanti mommy panggil jika acara sudah siap dimulai" yakin Yoona menepuk-nepuk paha kanan putra nya itu.
Rio pun berdiri mengikuti langkah Tiffany dari belakang, menuju ke kamar tamu.
"Nah, beristirahatlah, dan jangan sungkan jika butuh sesuatu, karena rumah ini juga akan menjadi rumahmu nanti" tutur Tiffany membukakan pintu kamar tamu.
"Ne eomma" balas Rio, dia kemudian masuk, duduk diatas ranjang sambil memijat tengkuknya sendiri, sampai akhir nya dia mendengar suara tangisan dari dalam kamar mandi, Rio mengerutkan kening nya, dengan langkah pelan dia pun berjalan menuju kamar mandi di ruangan itu, dan memutar berlahan knop pintu nya.
Ceklek
"KAMCHAGIYA" teriak mereka serempak, karena sama-sama terkejut, Rose dan Rio saling menatap heran dan curiga, bingung, bagaimana mereka bisa ditempatkan di kamar yang sama, bukan salah Tiffany karena dia juga tidak tahu ada siapa di kamar tamu.
"Apa yang kamu lakulan disini?" Tanya mereka kembali bersamaan, mereka terhenyak.
"Kamu dulu" lagi mereka kompak tanpa kesengajaan, Rio menatap isi kamar mandi yang menurut nya aneh.
"Sudah berapa lama kamu disini?" Tanya Rio masih sambil mengamati dalam kamar mandi di ambang pintu, Rose sendiri masih terduduk diatas closet sambil memeluk lutut nya.
"Tiga hari" jawab Rose tak yakin
"Kamu sendiri?" Rose balik bertanya, Rio membalik kan tubuh nya kembali berjalan menuju ke kasur dan duduk sambil menunduk putus asa, Rose mengikuti langkah Rio, menatap penuh selidik diambang pintu kamar mandi.
"Malam ini, aku akan di nikahkan dengan putri pemilik rumah ini, kami di jodohkan" jawab Rio lesu.
"Dan kamu menerima nya?" Tanya Rose lagi, Rio mendongak menatap gadis asing di hadapan nya itu dengan sedikit kesal dia menjawab.
"Apa wajahku memperlihatkan kebahagiaan atas pernikahan yang dipaksakan ini?" Geram nya, Rose terkekeh lucu dengan kemarahan Rio, entah ada apa, kedua nya yang bahkan belum saling tahu nama masing-masing itu malah menjadi mudah akrab.
"Kenapa tidak melarikan diri saja" celetuk Rose tanpa dosa.
"Bilang saja kamu ingin memanfaatkan ku untuk membantu mu melarikan diri dari rumah ini" tebak Rio remeh.
"Betul sekali" kekeh Rose.
"Bagaimana bisa mereka menempatkan dua orang asing dalam satu kamar" keluh Rio.
"Taehyung, dia yang mengurungku disini" tutur Rose sendu, Rio menatap nya.
"Alasan nya?" Selidik Rio
"Aku tidak bisa menjelaskan nya pada mu" jawab Rose memalingkan wajah nya menghindari tatapan Rio.
"Dengarkan aku, menikah itu hanya sekali dalam seumur hidup, jangan sampai kamu menyesal dengan keputusan mu, yang tidak mencintai istrimu, hidupmu akan terasa sia-sia nanti nya" Rose berusaha meyakinkan Rio untuk melarikan diri agar dia bisa ikut.
Rio berdiri dan berjalan menuju jendela kamar yang ada balkon nya itu.
Sret
Membuka tirai nya untuk mengamati daerah sekitar sebelum melarikan diri, dia ragu.
"Jas mu hitam, itu akan memudahkan mu dalam penyamaran dimalam hari yang gelap seperti ini" yakin Rose licik.
"Baiklah" ucap Rio yang melompati pagar balkon dan hendak menyeberang ke pohon yang tak terlalu jauh dari jangkauan nya itu, Rose sendiri masih mematung menatap Rio yang mulai beraksi.
"Jadi ikut tidak?" Tanya Rio kesal, Rose tersenyum sambil mengangguk, dia kemudian naik ke punggung Rio yang akan membawanya turun.
"Kamu berat sekali" keluh Rio menuruni pohon sambil nenggendong Rose.
"Sekali lagi mulut mu berulah, aku tak akan segan untuk memukul nya" ancam Rose kesal mendengar keluhan Rio.
Hap
Rio melompat, mereka sudah sampai diatas pagar, tinggal turun, sampailah mereka dijalan yang berada tepat diluar pagar rumah keluarga Kim, kedua nya kemudian berlari menjauh sekencang-kencang nya, sampai di sebuah taman kecil Rio langsung menjatuhkan tubuh nya terlentang diatas rumput dengan nafas tersengal.
"Sekarang apa?" Tanya Rio yang masih ngos-ngosan.
"Siapa nama mu?" Rose malah menjawab pertanyaan Rio dengan pertanyaan juga.
"Marga ku Lee, namaku Lee Mario, panggil Rio saja" jawab nya yang kemudian duduk dan menatap Rose disamping kiri nya.
"Aku Rosseanne Park, tapi orang memanggilku Rose" balas sang gadis.
"Ayo kita cari penginapan" ajak Rose, mereka pun melanjutkan perjalanan nya dengan berjalan kaki.
Dan di rumah Kim.
"Oppa, Rio menghilang" beritahu Yoona pada sang suami ketika dia hendak memanggil sang putra, karena acara sebentar lagi akan di mulai.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us
Fanfickisah cinta Lee Mario Manoban, pria kaya raya, pada gadis misterius Park Chaeyoung yang begitu menggemaskan dan lucu.