Ceklek
Krystal keluar dari ruangan nya, dan menemukan Rio sedang melepas rindu dengan seorang wanita di lorong yang menghubungkan ruang kerja nya dengan ruang istirahat para pegawai.
"Rio" panggilnya sedikit kesal karena salah sangka.
"Nona" kaget Rio, Yoona tersenyum hangat pada Krystal yang mengerutkan kening.
"Perkenalkan, saya Lee Yoona, mommy nya Rio" Yoona mendekat dan mengulurkan tangan nya pada Krystal yang wajah nya berubah shock.
"God, pantas saja, ibu nya masih semuda dan secantik ini" batin Krystal kagum
"Saya Jung Krystal nyonya, pemilik caffe ini" balas Krystal menyambut uluran tangan Yoona.
"Jangan panggil nyonya" kekeh Yoona malu-malu.
"Unnie, saya panggil unnie saja ne" ide Krystal, dan Yoona mengangguk salah tingkah.
"Sebaiknya, lanjutkan saja pembicaraan unnie dengan Rio di ruangan saya" tawar Krystal.
"Tidak nona, kami sudah selesai" tolak Rio tak enak, Yoona menatap kecewa pada sang putra, dan Krystal tahu itu, dia tetap memaksa.
Dan disinilah mereka
Duduk di sofa dalam ruang kerja Krystal, Yoona terus tersenyum dan membelai pipi kanan Rio.
"Dimana kamu tinggal selama ini?" Tanya Yoona perhatian, tatapan kerinduan nya tak bisa lepas dari wajah sang putra yang kini tengan terbaring dipangkuan sang mommy dan memeluk pinggang wanita itu dengan erat, Rio menggeleng.
"Rio tidak percaya pada mommy?" Tanya Yoona sendu, karena sang putra tak mempercayai nya.
"Bukan begitu momm, hanya, tempat Rio tinggal jauh dari yang mommy bayangkan" jelas Rio
"Dimana ponsel mu?" Tanya Yoona lagi sambil mengechek seluruh kantong sang putra.
"Aku sudah menjual nya momm" jujur Rio memanyunkan bibir nya.
"Its okey, kita akan membeli nya lagi nanti" balas Yoona dengan sabar nya.
"Tidak perlu momm, Rio tak butuh ponsel" tolak nya.
"Baiklah" Yoona mengalah, dia lantas mengambil dompet milik Rio, dan membuka nya, hati ibu mana yang tidak miris melihat lemnaran uang di dompat sang putra yang hanya berisi tak sampai 50rb ₩on itu, Yoona lalu mengisi nya dan memasukan kembali ke kantong celana Rio.
"Momm"
"Hm?"
"Jangan beritahu daddy ne" mohon Rio
Cup
Yoona mencium kepala sang putra.
"Iya, apa pun itu demi anak ku" jawab Yoona
"Gumawo momm, jika daddy tak di rumah, datanglah lagi kesini, akan ku pertemukan mommy dengan nya" beritahu Rio.
"Daddy mu akan ke China malam ini" ucap Yoona, Rio langsung terduduk.
"Aku pulang kerja jam 9 mom, jemput lah aku disini nanti" Rio menjadi sangat antusias untuk segera mempertemukan Rose dan sang mommy.
"Baiklah, sampai jumpa nanti malam ne, mommy kesini untuk membelikan cake kesukaan daddy mu, mommy tak ingin dia curiga karena mommy terlalu lama pergi" pamit Yoona.
"Ne, hati-hati momm" pesan Rio, kedua nya kemudian keluar ruangan, dan menuju ke caffe lagi, Yoona memesan cake pesanan pada Joonhoe, yang terus menatap curiga dan tak suka pada Rio.
Yoona membayar dikasir, yang mana Joonhoe lah yang berdiri dibelakang meja untuk melayani Yoona, wanita itu tersenyum pada Joonhoe yang membalas senyuman nya.
"Dia putra ku" bisik Yoona menunjuk Rio yang sedang menghidangkan kopi untuk pelanggan nya, hal ini membuat Joonhoe terbelalak tak percaya, Yoona berlalu sambil tersenyum puas.
Rose sendiri lebih memilih untuk menghibur diri, pergi ke tepi sungai Han dan merenungi nasib nya, andai waktu bisa diputar, dan menyesal pun juga tak ada guna nya, semua sudah terlanjur terjadi, termasuk hati nya yang sudah terjatuh pada Rio, kepolosan pemuda itu lah yang membuatnya jatuh cinta, ditambah sering nya menghabiskan waktu bersama selama tiga minggu terakhir, membuat rasa yang tumbuh di hati kian bermekaran.
Berkali-kali gadis yang hidup sebatang kara itu menghela nafas, air matanya pun sudah mengering jika hendak menangisi nasib, dia tak beranjak sedikit pun, dari tempat nya berdiri, sampai malam menjelang, begitu hari sudah gelap, Rose baru pergi, melangkahkan kedua kaki nya meninggalkan sungai Han.
Dia sengaja ingin menjemput Rio duluan, untuk memperbaiki hubungan mereka yang sedikit merenggang karena pertengkaran semalam.
Rose menyusuri trotoar jalan menuju ke caffe shop tempat Rio bekerja, dari kejauhan dia melihat seorang wanita dewasa berdiri disamping sebuah mobil mewah yang terparkir di tepi jalan depan caffe shop, wanita itu tersenyum menatap ke dalam tempat sang putra bekerja, ya, dia adalah Yoona, Rose panik, dia tak menyangka ibu kandung Rio itu akan menemukan tempat pria yang dicintai nya itu bekerja, dengan langkah cepat, gadis itu berlari, takut sesuatu yang buruk akan menimpa Rio, dan tepat begitu dia hampir sampai di caffe shop, Rio keluar dengan wajah sumringah nya.
Yoona membentangkan kedua tangan nya hendak menyambut sang putra yang sudah selesai bekerja, tapi langkah Rio terhenti, dia menoleh ke sisi kanan nya.
"Rose" sambutnya dengan senyum yang begitu hangat dan lebar, Yoona mengerutkan kening nya mengikuti arah pandang sang putra
Rose terhenyak, tatapan nya bertemu dengan tatapan Yoona, yang sama-sama terkejut dengan pertemuan mereka.
"Rose, kenalkan dia nommy ku" Rio berjalan mendekati sang gadis, tapi Rose malah memundurkan langkah nya.
"Rio, sayang" Yoona menahan tangan kiri Rio dengan perasaan cemas dan curiga.
"Hey, Rose, apa kamu masih marah pada ku?" Tanya Rio sedih karena Rose terus berusaha menjauhi nya sambil menangis, dan ini membuat Rio semakin penasaran.
"Rio" Yoona berhasil menahan tangan kiri Rio, dan Rose, dia memutar tubuhnya, berlari menjauh dari Yoona dan Rio sambil menangis.
"Momm, lepas Rio momm, Rio harus mengejar nya" Rio berusaha menarik tangan nya dari genggaman sang mommy.
"Tidak, Rio harus pulang sekarang" paksa Yoona
Sret
Rio berhasil melepaskan tangan nya dari tangan sang mommy dan berlari cepat mengejar Rose sambil berteriak memanggil nama nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us
Fanfickisah cinta Lee Mario Manoban, pria kaya raya, pada gadis misterius Park Chaeyoung yang begitu menggemaskan dan lucu.