Cp. 3 (dua)

693 48 4
                                    

Saat ini Jihoon hanya duduk menghadap layar komputernya yang menyala. Tidak ada ide sedikitpun di otaknya. Hanya ada nama Kwon Soonyoung di pikirannya saat ini.

Menyesal.

Ya Jihoon menyesal telah berkata seperti itu.

Sadar.

Jihoon sadar akan perkataannya yang kelewat kasar dan sadar akan penjelasan Soonyoung atas sifatnya itu.

Jujur di dalam benak Jihoon mengatakan jika ia senang jika ada yang memperdulikannya terlebih lagi itu Soonyoung, kekasihnya sendiri.

Namun entah mengapa ia bersikap sedemikian tadi. Jihoon juga bingung sendiri.

Mungkin terbawa suasana.

"Ahhhh aku harus bagaimana" erang jihoon seraya mengusap wajahnya kasar.

Bingung.

10.30

Jihoon membuka ponselnya dan mengubungi nomor Soonyoung namun hanya operator yang membalasnya.

"Ah mungkin dia sudah pulang ke dorm"

Jihoon kemudian bergegas pulang ke dorm. Satu tujuannya. Menemui Kwon Soonyoung untuk meminta maaf.

Cklek

"Oh Jihoon kau pulang?" Tanya Jeonghan yang kebetulan masih menonton tv di ruang tengah.

"Iya Hyung, apa Soonyoung ada di kamarnya?"

"Soonyoung belum pulang dari pagi tadi. Kurira dia akan menginap di studiomu lagi"

Tut Tut Tut

"Aish kau kemana sih"

Jihoon berkali-kali mencoba menghubungi Soonyoung tetapi tidak ada satupun yang dijawab.

Sudah beberapa kilometer jalan yang di tempuhnya untuk mencari keberadaan Soonyoung.

***

Semilir dingin angin malam membuat Soonyoung merapatkan jaket hitamnya yang ia pakai.

Fokusnya saat ini tertuju pada pantulan sinar bulan dari air sungai di bawahnya.

"Hah"

"Aku mengacaukannya lagi"

Setetes air bening berseluncur di pipi mulus Soonyoung.

"Aku sangat bodoh"

Isakan itu bertambah kencang saat merasakan hawa hangat di punggungnya.

"Ya kau memang sangat bodoh Kwon Soonyoung"

Jihoon memeluk Soonyoung dari belakang.

"Maafkan aku soon. Aku tidak bermaksud." Bisik jihoon, matanya mulai memerah, napasnya mulai tidak beraturan menahan tangis.

Sesak.

Itu yang dirasakan Soonyoung dan Jihoon.

Soonyoung berbalik kemudian mendekap erat manusia mungil yang merangkap sebagai kekasihnya.

"Maafkan aku juga"

Hanya anggukan kecil yang dirasakan Soonyoung di dadanya.

***

Cup

Kecupan kecil yang diterima jihoon di dahinya.

"Aku mencintaimu Jihoon"

"Hm" Jihoon hanya membalas dengan deheman.

"Kau tidak membalasnya" ujar Soonyoung diikuti bibirnya yang mengerucut lucu.

"Kau sudah tau jawabanku"

"Apa? Sepertinya kau memang sudah tidak mencintaiku lagi" ujar Soonyoung

"Ish, jangan memulai lagi"

"Aku juga mencintaimu Kwon Soonyoung" balas jihoon dengan suara yang seperti berbisik namun Soonyoung masih bisa mendengarnya.

Soonyoung mengeratkan pelukannya di pinggang jihoon.

Saat ini mereka tengah berbaring berpelukan di sofa milik jihoon di studionya.

Kruyukkk

"Jihoonie ku sedang menahan lapar sepertinya" goda Soonyoung

"Aishhh merusak suasana saja perutku ini"

"Mau makan apa?" Tanya Soonyoung seraya bangkit duduk dan mengambil ponselnya untuk memesan makanan.

"Mau makan kamu" goda jihoon

"Jangan bercanda seperti itu jihoonie"

"Aku tidak bercanda, aku memang mau makan kamu"

Jihoon mulai mendekati wajahnya ke Soonyoung, hawa panas dari napas keduanya mulai terasa di wajah Jihoon dan Soonyoung. Tanpa Soonyoung sadari Jihoon menyeringai.

"Ji-jihoon kau mau apa" Soonyoung gugup

Jihoon tertawa dalam hati.

Jihoon sudah duduk dipangkuan Soonyoung saat ini. Jemari lentiknya mulai meraba dada bidang Soonyoung yang tertutupi oleh kaos hitam dengan gambar harimau di bagian kirinya.

Soonyoung membeku.

Hidung keduanya mulai bersentuhan, Soonyoung menutup matanya perlahan. Jihoon sangat ingin tertawa sekarang.

'Seru juga mengerjai Soonyoung seperti ini' batin jihoon

Cyuttt

"Aaww apa yang kau lakukan jihoonnn"

Jihoon menarik gemas pipi chubby kekasihnya itu dan diiringi gelak tawa yang sedari tadi ditahannya.

"Hahaha mau saja kau ku kerjai"

Jihoonnya ini masih saja sibuk tertawa sampai ia tidak sadar dengan perubahan raut wajah Soonyoung dari menahan sakit menjadi datar.

Bruk

Sekarang jihoon lah yang mati kutu di bawah kukungan Soonyoung saat ini.

"S-soon"

Degupan kencang mulai terasa di dada jihoon.

"Kau harus mendapatkan hukuman wahai Lee Jihoonku yang manis"

-fin



Hai hai. Terusannya pendek aja ya, lagi ga ada ide huhuㅠㅠ

Nara ingin mengucapkan terima kasih yang udah mau baca Coretan yang Nara buat ini.

Semoga seterusnya Nara bisa buat yang lebih baik lagi dari ini dan aku usahain buatnya secepat mungkin.

Votmentnya jangan lupa ya><

See you in next chapter Soonhoon little story~

-nara

-nara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SoonHoon little storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang