Maaf atas lukamu. Tapi kamu baik-baik saja sekarang?
Hidup ini adalah eksperimen. Kamu mencoba sesuatu dan berharap itu berhasil. Ketika tidak berhasil, kamu mencoba sesuatu yang lain. Terkadang, kita terlalu tidak mau mencoba apa pun kecuali kita terluka. Di waktu lain, kita memilih untuk terluka karena kita terlalu takut untuk melihat hasil dari mencoba.
Apakah kamu takut mengatakan sesuatu? Menurut kamu apa yang akan terjadi jika kamu bertanya?
Aku tahu sakitnya ditinggalkan: menjalani rutinitas dengan pengecualian satu orang hilang. Tapi aku juga yang pergi, berkali-kali. Aku sangat mengenal kegembiraan yang aku temui di sisi lain.
Aku mengenali hasrat dan keinginan kamu untuk terlibat dengan tempat dan orang-orang yang telah membuat kamu. Pada saat itu, aku hanya rakus untuk memperluas pengetahuanku sendiri.
Menemukan bahwa satu orang yang membuat hidupku terasa jauh lebih baik itu sangatlah berharga, tetapi begitu pula mencari jawaban itu sendiri. Aku tidak bisa memiliki keduanya, jadi pilihan harus dibuat.
Sekarang aku sudah pergi dan kembali. Aku tahu bagaimana rasanya berada di kedua sisi. Banyak hal berubah dengan cepat dan kemungkinan bertambah banyak dari hari ke hari. Dengan teknologi, aku hampir bisa berada di kedua sisi secara bersamaan. Dan itu suatu hal yang indah.
Itu bukan lamunan. Kamu dan aku dapat bertemu pada saat yang sama sekarang. Ruang virtual ini tidak merubah ruang di kepala kita.
Kita dapat saling memiliki di sini.
Kita dapat membuat sesuatu yang baru. Kita dapat mengurai pertikaian yang tak terucapkan dan membuat semuanya menjadi lurus kembali.______________________________________________
Yuk beri support pada tulisan ini, tinggalkan komentar atau vote agar penulis lebih semangat lagi. Terimakasih 🙏🏻
______________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
SENANDIKA [Monolog]
Non-Fiction[Ongoing] Menceritakan hubungan yang rumit dan kisah hubungan jarak jauh yang berakhir kandas sebab diamnya sebuah hubungan tanpa kata.