Sunrise

123 10 0
                                    

~Bloom bloom pow neowa kkochi piona
Muldeuryeo wawa (wow) naegero wa (wow)~

Nada dering ponsel terdengar nyaring menebas kesunyian di pagi hari kamar seseorang. Si empu hanya menggeliat sembari meraba meja kecil disamping ranjangnya untuk meraih ponsel sialan yang berbunyi sepagi ini. Oh tidak, salahkan orang yang menelfon nya.

Tanpa beranjak dari ranjangnya, dia mendekatkan ponsel ke telinga dan menerima panggilan sialan yang mengusik pagi indahnya.

"Eoh?" Ucapnya malas
"Aku gak mau tahu, pokok nya kamu harus kesini sekarang. Cepat... Hiks"

Bagaikan tersambar petir, si Juyeon laki-laki yang terganggu tidur bangun seketika mendengar lawan telfonnya menangis tersedu.

"Kenapa menangis? Ada apa?" Juyeon khawatir.
"Cepatlah kemari hiks hiks" si lawan telfonnya masih menangis sembari meminta juyeon mendatanginya.

Dengan tidak elitnya Juyeon melempar ponselnya kemana saja dan mencari kaos dan celana nya yang jatuh disamping ranjang. (juyeon tidur nya cuma pakai cd dan dibalut dengan selimut tebal ><).
Sejurus kemudian dia berlari keluar rumah dengan tergesa-gesa. Bahkan dia tidak sempat menyisir rambutnya yang mungkin bisa membuat orang kaget melihatnya. Fyi, juyeon cuma cuci muka dan kumur pakai listerine pas di kamar mandi.

Kalo kata lagu indo, pacar lima langkah. Kalau ini, si penelefon lima langkah. Ya, si penelefon itu tetangga Juyeon.

Saking sudah seringnya Juyeon ke rumah itu dia hafal dengan sandi rumah nya dan Juyeon langsung bergegas ke kamar si pelaku.

"Hyunjae.. Lee Jaehyun.." panggil Juyeon tepat ketika dia memasuki kamar si pelaku alias Hyunjae.

Tapi nihil, Juyeon tidak menemukan Hyunjae di kamarnya. Dia mengusap kasar wajahnya.

Juyeon hanya berharap ini bukan hal sepele seperti terakhir kali Hyunjae memanggilnya di pagi hari hanya karena Hyunjae tidak menemukan kotak susu favoritnya yang ternyata disembunyikan kakak jahilnya Lee Sangyeon.

Tepat disaat Juyeon ingin berbalik arah mencari Hyunjae di kamar lain ia mendengar samar-samar suara isakan tangis Hyunjae dari kamar mandi. Dan benar saja, ketika Juyeon membuka pintu kamar mandi, ia menemukan Hyunjae sedang berendam di bathtub dengan memakai selimut tebalnya. Juyeon menghela nafas dan mendekati Hyunjae.

Hyunjae segera memeluk Juyeon ketika Juyeon baru saja mendaratkan pantatnya di tepi bathtub. Untung saja Juyeon sering olahraga sehingga mereka tidak sampai ambruk.

"Apalagi eoh? Kau mengompol?" Tanya Juyeon dengan menepuk-nepuk punggung Hyunjae. Hyunjae masih saja menangis dan hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Juyeon.
"Astaga.. yak cepat bangun kalau kau tidak mengompol, kau bisa masuk angin kalau berendam sepagi ini." Suruh Juyeon.
"Gendong" pinta Hyunjae ditengah isakan tangisnya.
"Aigoo.. princess Hyunjae memang juara kalau manja" dengan sigap Juyeon menggendong ala koala si Hyunjae. Hyunjae mengalukan kakinya ke pinggang Juyeon.

Air menetes selama mereka menuju ke ranjang Hyunjae. Hyunjae didudukan di tepi ranjang. Juyeon menuju almari mencari handuk untuk mengeringkan badan Hyunjae.

"Ini, keringkan badan mu, aku akan menunggu di luar. Panggil aku kalau sudah selesai mengeringkan badanmu" Juyeon memberikan handuk pada Hyunjae dan pergi keluar kamar membiarkan Hyunjae mengeringkan badan.

5 menit kemudian Juyeon masuk kamar lagi setelah Hyunjae memanggilnya. Dan dengan tidak sopannya, Hyunjae hanya melepas pakaian basahnya dan menaruh di samping ranjang kemudian menyelimuti dirinya dengan selimut tebal kering lainnya. Kenapa Juyeon bisa tahu? Karena bahu atas Hyunjae sedikit terbuka dan memperlihatkan kulit mulus Hyunjae.

SUNRISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang