Juyeon dan Hyunjae telah sampai didepan pintu rumah keluarga Juyeon. Juyeon menurunkan Hyunjae dengan berhati-hati agar tidak menimbulkan rasa sakit yang lebih parah. Setelah dipastikan Hyunjae menginjakkan kaki ke bumi, Juyeon meregangkan tangannya yang sedikit ngilu akibat menggendong Hyunjae.
"Capek juga gendong lu sampe rumah gua" si pelaku hanya cengengesan tanpa merasa bersalah. Juyeon membuka pintu dan sesekali membantu menitih Hyunjae untuk berjalan sembari melihat kondisi rumah.
"Eomma~ Hyunjae mau ikut sarapan disini~" teriak Juyeon sesampainya mereka di ruang tengah keluarga.
Terlihat Jinyoung yang masih memakai apron bernuansa biru langit keluar dari dapur dengan senyum merekah di wajahnya.
"Aigoo uri Hyunjae~~~"
"Annyeong haseyo eomma~" jawab Hyunjae tak kalah semangat dengan eomma Jinyoung. Hyunjae dan Juyeon kerap memanggil orang tua mereka dengan sebutan eomma dan appa. Juyeon memanggil orangtua Hyunjae pun dengan sebutan eomma dan appa. Karena kebiasaan mereka dari kecil dan rumah mereka yang berdekatan."Padahal eomma tidak pernah menyambutku sebahagia ini kalau aku pulang darimana pun" cetus Juyeon begitu saja dan berlengah ke ruang makan.
"Dasar anak nakal. Hyunjae, eomma mau menyelesaikan masakan yang didapur, kamu langsung susul Juyeon saja ke ruang makan" jinyoung kembali kedapur dan melanjutkan memasaknya. Hyunjae berusaha berjalan menuju ruang makan menyusul Juyeon yang telah tiba disana terlebih dahulu.*-*
Berbagai jenis sayuran, lauk, dan buah telah tersaji di meja makan yang cukup muat untuk 4 orang. Disamping meja tertata rapi koleksi alat makan yang tersimpan dalam lemari kaca. Sebelah kiri langsung dihadang pintu kaca yang terhubung dengan halaman belakang rumah dengan dekor taman yang asri. Membuat suasana makan menjadi lebih sejuk. Eomma Jinyoung duduk di kursi sisi kanan sedangkan Juyeon dan Hyunjae duduk di sisi kiri. Mereka tak lupa memanjatkan doa sebelum menikmati hidangan yang telah tersaji di atas meja makan.
"Aish... Kalian selalu tak pernah memanggilku kalau sudah waktunya makan" gerutu Eric, adik Juyeon. Dia terlalu asik mabar dikamarnya.
"Makanya bangun pagi, olahraga kek apa kek gitu, bersihin kompleks misal" bukannya mereda emosi Eric, Juyeon malah menambah emosi. Eric malas meladeni hyungnya dan memilih duduk di kursi seberang depan Hyunjae.
"Apakah masih sakit hyung?" Tanya Eric tepat disaat Hyunjae meneguk jus jeruk kedua nya di pagi ini dan akibat nya dia langsung tersedak. Juyeon mencoba membantu menepuk-nepuk punggung Hyunjae.
"Eoh? A-apa yang sakit?" Hyunjae terbata menjawab pertanyaan Eric. Apakah dia tau sesuatu?
"Bukankah hyung bilang kepleset di kamar mandi tadi?" Hyunjae bernafas lega.
"Hhehe.. cuma nyeri dikit"
"Sudah, sudah.. kita makan sekarang keburu dingin..." Eomma Jinyoung memulai acara sarapan yang sedikit tertunda. Appa Jaebeom sering tidak ada di rumah karena urusan pekerjaan yang menuntut nya harus keluar kota. Dan di rumah Juyeon hanya ada Eomma Jinyoung, Juyeon dan Eric. Tapi itu lebih baik daripada Hyunjae yang hampir tiap hari hanya seorang diri bersama kakaknya, Sangyeon.*~*
Acara sarapan telah usai, Eomma Jinyoung harus ke toko cake nya di pusat kota untuk sekedar mengecek. Hyunjae yang terlalu malas balik ke rumah akhirnya memutuskan untuk bermain di rumah Juyeon. Daripada dia hanya rebahan tak jelas.
Keduanya saat ini berada di taman belakang rumah. Juyeon rebahan diatas tikar yang dia ambil tadi, hanya menutup mata merasakan hembusan angin. Hyunjae tengkurap disampingnya sembari membaca novel one piece miliknya. Juyeon sempat harus kembali ke rumah Hyunjae hanya untuk mengambil novel one piece.
"Eh Juy, lo itu masih jalan sama Sihyeon gak sih?"
"Kagak, udah bosen gue"
"Dasar kadal emang lo, cewe sebaik Sihyeon aja masih lo php in... Emang cari yang gimana si lo, siapa tau gue bisa bantu cariin" Hyunjae memiringkan badan menghadap Juyeon.
Juyeon membuka matanya. Bergerak memiringkan badannya mensejajarkan posisinya dengan Hyunjae. Juyeon mengamati wajah Hyunjae sembari menjawab pertanyaan Hyunjae.
"Gua suka yang punya mata indah, hidung indah, bibir tipis...." Hyunjae berpikir keras siapa temannya yang punya ciri-ciri kurang lebih seperti yang diucapkan Juyeon.
"Kayak elo" ucap Juyeon dan langsung membuyarkan Hyunjae yang sedang berpikir dan seketika balik menatap Juyeon yang hanya berjarak kurang dari 10cm dari wajahnya.Deg...
Deg...
Deg...
Deg...
Deg...*
*
*
TbC
*
*
*Halooo Deobi....
Akhirnya aku putuskan buat lanjut book ini.
Semoga ku bisa menyelesaikan book iniKalian ikut PO versi yang mana nih?
Ku masih galau mau pilih yang Chase apa Stealer...Ditunggu next update nya yaa...
^_^
RJeff0116
September, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNRISE
Short StoryLee Juyeon dan Lee Jaehyun atau kerap dipanggil Hyunjae telah saling mengenal semenjak balita. ya karena mereka memang tinggal berdekatan. Si Juyeon yang bobrok selalu ada setiap si Hyunjae cantik mengalami masalah. Sampai suatu saat Hyunjae mengala...