- Empat -

820 172 6
                                    

"Liburan ya? Ini kesempatan emas! Baiklah aku akan berhasil kali ini!"

***

Minggu selanjutnya, hembusan angin bertiup dari kamarmu, kau bangun dari tidurmu dan menatap keluar jendela. Sejuk... Itulah yang kau rasakan.

Kau keluar dari kamarmu, mulai bersiap kemas untuk kemah bersama club mu hari ini. Kau menyiapkan senter, makanan ringan, ransel besar, tenda dsb.

"Baiklah sudah siap!" Gumammu.

Kau turun dari lantai kedua di rumahmu, kau bergegas keluar menuju tempat yang dijanjikan minggu lalu.

"Okaa-san, aku pergi dulu!" Kau tersenyum kearah ibumu.

"Baiklah, hati-hati [Name]-chan!"

***

"Yaho yaho [Name]-chan, Ohayo gozaimasu!"

Kau terkejut dengan sapaan itu, ya walaupun ini hanya sekedar sapaan biasa tapi entah mengapa kau sangat senang mendapat sapaan ini, apalagi dari Nagisa Hazuki.

"Aaa Nagisa-kun, Ohayo! Tumben sekali kau datang cepat ?" Balasmu.

"Eee? [Name]-chan, jahat! Apakah biasanya aku yang datang paling lama?" Nagisa membalas.

"Benar." Kau tersenyum tipis. "Ngomong-ngomong kau sendiri? Yang lain belum datang?" Kau bertanya kembali.

"Eee, tadi aku datang bersama Rei-chan, tapi sekarang dia lakukan ritual panggilan alam jadi...."

Apakah ini? Kebetulan? Atau ketidak sengajaan? Ini waktu yang tepat untuk menyatakan rasa cintamu kepada Nagisa bukan?

"Nagisa-kun, aku ingin mengatakan sesuatu padamu..." Ucapmu

"Humm?? Ada apa [Name]-chan! Katakan saja!" Jawabnya.

"Aku...."

"Ya???"

"Aku..."

"Ya ya ya ya?"

"Nagisa! Maaf menunggu lama, ee? [Name] juga sudah datang?"

Ya kadang realita tidak sesuai dengan ekspektasi, Rei seolah-olah menjadi perusak suasanamu bersama nagisa. Tapi dirimu tidak terlalu memikirkan, masih ada kesempatan.

"Rei-chan, kau lama sekali melakukan ritual panggilan alamnya."

"Ritual apaan, perutku tadi sakit. Mungkin kebanyakan makan makanan tidak sehat ya" ucapnya seraya menaikkan kacamatanya.

"[Name]-chan...." Nagisa memanggil namamu perlahan.

"Ada apa Nagisa-kun?" Jawabmu pelan.

"Kau tadi mau mengatakan apa?" Tanyanya.

"Ah tidak, aku hanya mau bilang Aku tidak sabar dengan pelatihan ini." Jawabmu.

"Begitukah,,, umm! Aku juga tidak sabar."

Mukamu memerah, kau memalingkan badan dari Nagisa, "[Name] bodoh! Bukankan itu tadi kesempatan yang bagus? Tapi kalau aku mengatakan yang sebenarnya---- xksjzjjajsja." Kau bergumam.

"[Name]-chan, kau baik-baik saja?" Tanyanya heran.

"Ehh? Hai'k aku baik-baik saja!"

Tidak lama kemudian anggota club yang lain datang menghampiri kalian. Kau tersenyum sejenak dan menaiki bis dan berharap semoga kau di notice oleh dia.

***

Tidak lama di perjalanan, kalian sudah datang di tempat latihan. Kau turun dari bis mengambil barang-barang di belakang.

Kau berusaha menarik barang-barang itu, namun apa yang terjadi sangat berat. Tidak bisa ditarik olehmu sendirian.

"Sial ini berat sekali!" Gumammu.

"[Name]-chan kau butuh bantuan?"

"Rei-kun? Ah tidak-tidak ini tidak berat kok."

"Banyak omong, sini aku bantu itu terlihat sangat berat!"

"Um."

***

"[Name] kau menyukai Nagisa ya?"

"Eee, tidak-tidak apaan itu aku tidak menyukainya kok, jangan mengada-ada Rei-kun."

"Itu sangat terlihat loh."

"Kau menyukainya"

.

..

...



"ya... Begitulah."










TBC

Hallo!!! Satu chapter lagi dan selesai! Fiuh akhirnya bisa selesain satu chapter ini! Gamba diriku..

Maaf buat yang nunggu lama, aku kehabisan ide, dan terimakasih yang udah baca!

Vote+comen kalian sangat mengapresiasi terimakasih!

See u next chapter!

Peka dong !! || Nagisa Hazuki [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang