Chapter 5

560 34 6
                                    

Author POV

"Aniss! Jangan lupa nanti langsung pulang ya!" ucap ibunya dari pintu rumah

Anis mengangguk. Gadis itu pun mengayuh sepedanya dengan santai. Pagi ini adalah hari libur. Dia ingin pergi kerumah Eka untuk mengajaknya berolahraga. Temannya itu adalah seseorang yang mageran dan jarang berolahraga, maka dari itu Anis membuat rencana ini.

Selain dirinya, Laila juga menyetujui ajakan Anis. Sepertinya gadis itu sudah berada di rumah Eka.

Beberapa saat kemudian, Anis sudah sampai di rumah minimalis itu. Dan seperti dugaannya, Laila memang sudah sampai duluan. Ia pun memarkirkan sepedanya di sebelah sepeda Laila lalu masuk kedalam setelah mengucapkan salam.

"Eh, Anis ya? Cari Eka? Itu dia masih dikamar sama Laila, ibu juga gatau kenapa daritadi mereka gak turun-turun" jelas Ibu Eka tanpa diminta

Anis pun mengangguk lalu gadis itu segera berjalan menuju ke kamar Eka dan membuka pintu berwarna putih itu.

"Ya ampun Ka, ayo dong olahraga, males banget sih lu" dumel Laila

Eka yang masih rebahan sambil memeluk gulingnya itu menatap Anis yang baru datang lalu menutup matanya. Dalam hati ia mengumpat karena akhir pekannya yang seharusnya ia gunakan untuk tidur malah dihancurkan oleh dua cecunguk yang muncul entah darimana.

"Bangun dong Ka, astaga..." ucap Anis

Gadis itu menarik selimut Eka dan membuat Eka memekik pelan.

"Kembaliin astaga, dingin weh!" seru Eka

Anis memeluk selimut itu dengan erat membuat Eka memilih untuk kembali rebahan daripada berebut sebuah selimut dengan Anis.

"Ayo dong Ka, kita sepedaan gitu. Mageran banget sih lu jadi manusia" ucap Laila dan diangguki oleh Anis

Eka menggulingkan tubuhnya ke samping lalu menghela nafas."Gua masih capek, pengen tidur"

Anis dan Laila menggelengkan kepala. Kenapa Eka bisa menjadi pemalas seperti ini?

"Ayo dong Ka, bangun. Nanti gua janji bakal beliin makanan kesukaan lu deh" tawar Anis

Tak disangka Eka langsung berbalik. "Beneran?" tanyanya dengan nada yang terdengar semangat

Anis menghela nafasnya. "Giliran ditawarin makanan aja langsung bangun" ucap Anis membuat Eka terkekeh pelan

"Iya, gua beliin nanti. Pokoknya cepetan sana mandi, ganti baju" ucap Anis lalu dibalas dengan jempol keatas oleh Eka

Gadis dengan wajah bantal itu pun bangun lalu langsung berlari ke arah kamar mandinya. Laila tertawa melihat itu, berbeda dengan Anis yang menatap jengah pada tingkah Eka.

"Eka orangnya emang gitu ya, giliran makanan aja cepet banget" kelakar Laila membuat Anis ikut tertawa kecil

"Namanya juga Eka" balas Anis dan mereka berdua pun tertawa

Sepertinya pagi ini akan menjadi pagi yang menyenangkan

Sepertinya.

***

"Makasih Anis..." ucap Eka dengan nada menyebalkannya

Anis hanya memutar matanya dengan malas lalu mengecek handphonenya. Sejak semalam masih belum ada balasan dari Darren. Apakah sekarang ganti Darren yang pulsanya habis?

Anis menopang dagunya lalu memilih untuk memainkan permainan yang ada di handphone nya. Laila yang tak tau harus apa hanya mengedarkan pandangannya. Ada beberapa furniture yang ditambahkan di tempat makan ini, seperti contuhnya pot cantik yang ada di pojok sana lalu–

Tunggu

Apakah itu Darren?!

Laila menggoyangkan bahu Anis, membuat gadis itu mendecak kesal karena salah menempatkan satu balok tetrisnya.

"Lu ngapain sih Lail?" tanya Anis dengan nada yang terdengar kesal

Laila menunjuk ke suatu tempat dan Anis pun melihat ke arah tersebut dan ia pun terkejut. Disana ada Darren dan seorang gadis yang sepertinya setahun lebih tua darinya. Dan itu adalah Nindy.

Tak sengaja, pandangan dua gadis itu bertemu. Nindy menyunggingkan senyum pongahnya pada Anis lalu sesaat kemudian ia kembali mengarahkan perhatiannya pada Darren yang sedang mengajaknya bicara.

Nada dering terdengar. Anis mengecek handphonenya.

Halo dek, sini gabung

Anis pun kembali menoleh ke arah Nindy yang ternyata sedang menatap ke arah Anis dengan senyuman sinisnya.

Anis pun kembali mengalihkan pandangannya. Dia menoleh ke arah Eka yang sudah selesai makan dan juga Laila yang menatapnya dengan cemas.

"Dia udah tau wajah lu?" tanya Laila

Anis mengangguk kaku. Ia pun mengajak dua temannya untuk pergi dari tempat makan itu. Eka mengeluh, menanyakan kenapa mereka harus cepat-cepat pulang.

"Kenapa sih Nis? Tadi tuh ada menu baru loh, gua kan pengen nyoba" protes Eka

Anis menghela nafasnya. "Tadi ada Nindy sama Darren"

Eka melebarkan matanya. "Eh?! Beneran?! Kok gua gatau?" ucap Eka, merasa heran

Laila menatap temannya itu dengan tatapan malas. "Gimana lu bisa tau kalo kerjaan lu makan doanng"

Eka memanyunkan bibirnya. "Iya maaf. Terus gimana Nis? Nindy gimana?" tanya Eka

Anis menunduk. "Nindy udah tau wajah gua" jawab gadis itu

Eka pun terkisap. Mereka akhirnnya mennyadari bahwa kehidupan sekolah Anis akan berubah drastis setelah ini.

***

 You're gorgeous, amazing, handsome, and to someone you are perfect.

Pspsspsss ily <3

Jangan lupa buat meninggalkan jejak berupa vote dan komen

daku gak gigit kok

RawR  

OH SHIT! He's comeback againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang