Ch1 - The Beta is a Beta

739 107 17
                                    

Translator Indonesia, Me_524
Editor, yunda_7

Ch1. Beta adalah Beta

Beta adalah Beta, seorang Beta biasa.

Bukan seorang yang bersinar dengan terang selayaknya bintang ataupun kembang api di langit. Bukan pula gelembung sabun yang cantik di lautan.

Beta hanyalah seorang Beta. Seorang yang biasa saja.
Tidak sekuat alpha ataupun selembut dan sememikat para omega.

Jikalau alpha dan omega adalah sebuah berlian kerajaan, beta hanyalah sebuah batu bata.

Dengan propaganda ini, kekaisaran berkata, "Para Beta sekalian, kami sangat peduli dengan kalian! Kita tidak dapat melakukan apapun tanpa kalian!"

"Tentu saja," pikir Beta. "Kalian tidak akan bisa apa-apa tanpa para beta, tapi itu bukan aku yang kalian maksud. Beta sama halnya dengan batu bata. Dapat dipindahkan sesuka hati dapat dibuang kapanpun. Sedih bukan?"

Keluarga Beta bukanlah keluarga yang terpandang, tapi memiliki suatu hal uniknya sendiri. Ayahnya adalah seorang alpha dan ayah satunya adalah seorang omega, dan ia juga memiliki dua orang kakak laki-laki alpha dan seorang adik perempuan omega.

Dan disanalah ia Si Beta.

Kalau ia mempersempit ruang lingkupnya dan hanya menjadi keluarganya saja, tampaknya ia akan benar-benar terlihat seperti "bintang paling terang di langit malam."

…yah, mungkin.

Tapi seseorang tak boleh menyerah tanpa pernah mencobanya, jadi Beta memutuskan untuk menetapkan tujuannya sendiri. Mimpinya.

Ia memutuskan untuk bergabung dengan pasukan kekaisaran.

Suatu hari Beta meninggalkan rumahnya, keluarganya berkumpul untuk melepaskannya pergi, ini hal yang amat sangat jarang terjadi.

Ayah Alphanya (Letnan Kolonel): "Nak, akan sulit bagi seorang beta untuk di promosikan dibanding alpha. Yang terpenting adalah untuk tetap mempertahankan hidupmu."

Ayah Omega (Mayor): "Nak, kenapa tidak ikut ayah saja di Divisi Penelitian? Kamu akan tetap mendapatkan pangkat militer di sana."

Kakak Alpha Tertua (Kapten): "Jangan takut. Pergilah! Jika kau tidak sanggup melakukannya sebaik alpha lain, aku akan mengalahkan mereka untukmu!"

Kakak Alpha Kedua (Letnan 1): "Semoga beruntung, Adik Kecil. Aku dengar bahwa Marshal sendiri yang akan melatih prajurit baru untuk mengembangkan mereka menjadi prajurit pertahanan yang baru. Tapi tentu saja resumemu akan terlihat jauh lebih baik setelah kau masuk."

Adik Perempuan Omega (Pelajar): "Kakak Ketiga, siapa lagi yang akan memasak kalau kau pergi? Huhuhu masakan ayah sangat burummmm."

Ayah Alphanya segera menutup mulut Adik Kecilnya yang malang.

Beta merasa sedikit sedih. "Tak ada satupun yang mendukungku," pikir Beta. Seorang beta pun juga memiliki mimpi.

Bersama dengan barang-barang bawaannya, Beta meninggalkan kediamannya. Ketika ia telah menempuh jarak yang cukup jauh, ia berhenti sejenak dan perlahan-lahan menghembuskan napas sebelum mengepakan tinjunya dan menegakkan tubuhnya. "Kamu pasti bisa Beta! Apa yang bisa kekaisaran lakukan tanpamu!"

[BL] A Beta Has Dreams TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang