𝕡𝕣𝕠𝕝𝕠𝕘👀

5.2K 278 49
                                    

KONNIJIWAAAAAAA~

silahkan membaca dengan tenang, jangan sambil geter geter [apaansi] 

jika kalean tidak suka, kenapa baca cerita saya? hayo:3

                                                                            . *     ✦ .  ⁺   .

"Kacchan.. hentikan..."

"Sial.. anak ini..."

"Memangnya kau bisa apa, hah?!"

"Quirk saja kau tak punya!"

"Sekarang, kau adalah bagian dari diriku, Izuku"

                                                                            . *     ✦ .  ⁺   .  

Kelopak bunga sakura berguguran bersamaan dengan hangatnya angin musim semi ini. Aku berlari-lari sambil tertawa riang, berputar-putar dan aku pun terjatuh.

"A-aduh...", Midoriya meringis sambil mengelus pantatnya yang sakit dan merunduk menahan sakit.

"Oi, Izuku! Hati-hati kalau berjalan!"

"Izuku.. kau.. baik-baik saja kan?"

Seketika aku menoleh ke depan, samar-samar.

Aku melihat 2 anak yang seumuran denganku, satunya berambut lurus, separuh putih dan merah, dan satunya lagi berambut runcing berwarna ash blond.

"Makanya jangan berlari-lari! Dasar payah", si rambut runcing mengulurkan tangannya padaku, sambil menunjukkan wajah kesal.

"Ayo, aku akan membantumu berdiri", si separuh putih dan merah juga mengulurkan tangannya padaku.

Malam itu, diriku dihujani perasaan bagaikan angin yang berhembus kencang, aku merasakan perasaan, yang takkan pernah kulupakan. Perasaan apakah ini?

"Kacchan.. Todoroki-kun...", aku tersenyum, dan tertawa terbahak-bahak. Perutku terasa sakit karena tertawa berlebihan. Kacchan dan Todoroki-kun tampak heran. Wajah mereka benar-benar lucu.. batinku.

"Apa yang membuatmu tertawa, Deku sialan? Kami membantumu malah kau tertawa, aneh", Kacchan melirikku dan mendengus kesal. Todoroki-kun bergumam sesuatu yang tidak kupahami.. apa yang dia katakan tadi... pisang? '-'    [ jan ambigu..:( ]

Aku meraih tangan mereka berdua, Kacchan menampakkan wajah tidak sukanya, sementara Todoroki-kun masih memandangiku sambil mengernyitkan alisnya, wajahnya mengatakan, "Midoriya benar-benar anak yang ceroboh", aku tertawa kecil dan memandangi 2 anak itu.

Bulan purnama berwarna kemerahan bersinar terang, dan kelopak bunga sakura berguguran. Tercium aroma enak dari Hana Matsuri yang digelar di Tokyo, orang-orang berlalu lalang membawa makanan dari toko-toko kecil disitu. Semua orang memakai kimono dan yukata mereka, tersenyum dan bersenang-senang bersama. 

Kami berjalan bersama, bergurau bersama. Aku melihat ke langit, memandang bulan purnama itu, dan aku melihat sesuatu di bulan itu. Aku pun tersenyum. 

Kami berjalan bersama di malam itu, kami bersenda gurau bersama, dan menikmati suasana yang aku harap takkan pernah berakhir. 

Kupandangi wajah mereka berdua, lalu bergumam,

"Kalian adalah bulanku, dan aku adalah bintangnya, aku akan selalu mengitari kalian, dan kita akan selalu bersama", sambil tersenyum. Kacchan dan Todoroki-kun semakin heran padaku... sampai-sampai Todoroki-kun memegang jidatku, lalu menggelengkan kepalanya pada Kacchan. Kacchan pun meringis dan mengatakan bahwa aku butuh dokter.  Seketika, wajahku memerah.

"Aku baik-baik saja! Kalian mengiraku tidak sehat?", kata Midoriya sedikit marah dan ia menggembungkan pipinya yang uwu itu. [AAA MA CUTE BOIIIIII இ௰இ]

Wajah Kacchan menampakkan kegemasan nya padaku, tapi ia menahannya dengan mendengus kesal, dan sedikit nge-blush. Todoroki tanpa segan langsung mencubit pipi tembam Midoriya [AGAGAGAGAGAGA].

"TODOROKI-KUN! YAMETTE! TANGANMU SANGAT DINGIN!", teriak Midoriya sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat, berusaha menghindari tangan Todoroki-kun. Kacchan yang melihat itu, langsung ikut mencubit pipi Midoriya dengan marah.

"Kalian...", Midoriya menunduk sangat dalam, Kacchan dan Todoroki-kun berhenti mencubit pipiku, dan mulai memandangiku. Aku tersenyum, lalu meloncat ke hadapan mereka berdua, lalu ganti mencubit pipi mereka berdua sambil tertawa riang.

Kami bermain hingga melupakan waktu yang terus berjalan. Entah mengapa, aku merasa hari ini seakan-akan waktu berjalan dengan lambat, seolah-olah Tuhan tau kalau aku tak ingin masa-masa ini berlalu dengan cepatnya. Aku benar-benar bersyukur.

Dulu, aku memang sering sekali dibully oleh Kacchan, karena aku dulu tak punya Quirk, sementara teman-temanku yang lain juga sudah punya quirk mereka masing-masing.

"Saya sarankan anda menyerah", kata dokter itu padaku dan Ibuku, Inko Midoriya.

Seketika, Aku pun terkejut. Sudah.. tidak ada harapan. Ibuku mencoba menahan tangisnya, lalu memelukku.

"Gomenne, Izuku.. Gomenne...", isak ibuku.

"Ibu.. bi-bisakah aku.. menjadi sepertinya..?"

Sekarang, aku bukanlah Midoriya Izuku yang lemah. Aku adalah pahlawan, pahlawan yang menyelamatkan dengan senyuman, seperti All Might, pahlawan kebanggaanku.

"Mou daijoubu.. Nazette? Watashi ga kita!"

"Kimi ga, hiiro ni narunda!"

Ya, aku bangkit dari kesedihanku, dan menjadi pewaris One for All. Kekuatan itu telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan aku, adalah generasi ke-9 dari para penerusnya. Entahlah, aku merasa ini mimpi, tapi ini benar-benar nyata. Aku benar menjadi pro hero.

Dan, aku memiliki partner dan sahabat yang paling kukagumi dan aku senangi, yaitu Bakugou Katsuki dan Todoroki Shoto. Sekarang, aku akan menceritakan kisahku, kisahku menjadi pahlawan terkuat, dan memiliki sahabat yang selalu berada di sisiku, dan menemaniku apapun yang terjadi.                                                                                

                                                                            . *     ✦ .  ⁺   .

OKE PROLOGNYA SINGKAT BANGET--

namanya prolog.. kan emang singkat..

o iya ya..ヾ( ̄▽ ̄;)

                                                                                                                                                 salam penuh kejahad-an, 

                                                                                                                                                             Author Mako-chan:3

- ,,  月と星 ♡ 𝗄𝖺𝗍𝗌𝗎𝖽𝖾𝗄𝗎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang