𝕤𝕒𝕓𝕚𝕤𝕙𝕚𝕚 [𝟠]

654 75 7
                                    

KONNIJIWAAAAAAA~

silahkan membaca dengan tenang, jangan sambil geter geter [apaansi]

jika kalean tidak suka, kenapa baca cerita saya? hayo:3

                                                                         . *     ✦ .  ⁺   .

"Tolong, tetaplah disampingku, Izuku", air mata itu seakan membuat tubuhku bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong, tetaplah disampingku, Izuku", air mata itu seakan membuat tubuhku bergetar. Semua kenangan yang kami lalui berdua, terputar di otakku seperti proyektor. Hatiku sudah tak tahan lagi, tangisan ku kembali pecah bersama teriakan yang menggema. Aku berlari dan memeluk Kacchan. Tanganku menggenggam erat punggungnya.

"A-a-aku rindu tubuh hangat Ka-kacchan, aku rindu senyu-man Kacchan, aku rindu sa-saat kita dihu-kum bersama. Aku tak ingin meninggalkanmu, Kacchan!", isakanku semakin keras, aku bisa merasakan getaran tangan Kacchan, detak jantungnya. Rasanya, tubuhku sangat berat, suaraku menjadi sangat serak. 

Aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku nanti, aku hanya berharap bisa merasakan pelukan hangat itu setiap hari. Apakah aku.. akan mati begitu saja? Kami-sama, tolong, berikan aku 1 hari lagi sebelum aku pergi dari dunia ini. Aku masih ingin melihat senyumannya, sorot mata indahnya, dan merasakan tubuh hangat itu.

Onegai, 

aku ingin kembali melihatnya bersinar, 

seperti bulan purnama pada malam hari yang indah.

Aku ingin terus bersamanya, 

karena dengan bersamanya, aku menjadi lebih kuat.

Aku rindu kenangan kami bersama,

suka-duka kami rasakan, tapi rasanya sangat menghangatkan.

Aku ingin terus menggenggam tangannya, 

dan melewati waktu yang takkan pernah berhenti.

Aku benar-benar mencintainya, Kami-sama.

"Izuku..", perkataan Bakugo terhenti. Matanya menampakkan sorot yang pernah ia cintai, sekaligus ia benci. Sudah lama sekali, Midoriya tak melihat sorot mata yang memiliki makna sangat dalam itu bagi Midoriya.

"..sukidayo..", 2 kata itu, sudah cukup untuk menghancurkan seluruh perasaanku. Tangisan ku seperti tak akan pernah berhenti, semua kenangan kami, hilang begitu saja dalam mataku. Seakan terkena déjà vu, aku menemukan keping kenangan yang benar-benar terlupakan dalam hidupku.

                                                                             . *     ✦ .  ⁺   .

"O-oi, Izuku!", Kacchan menggenggam tanganku dengan erat. Wajahnya memerah, dan tangannya sedikit bergetar. Sepertinya, Kacchan ingin mengatakan sesuatu padaku.

- ,,  月と星 ♡ 𝗄𝖺𝗍𝗌𝗎𝖽𝖾𝗄𝗎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang