𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖𝕟 𝕦 𝕓𝕖𝕔𝕠𝕞𝕖 𝕥𝕙𝕖 𝕞𝕠𝕠𝕟 [𝟡] ᵉⁿᵈ

934 75 48
                                    

KONNIJIWAAAAAAA~

silahkan membaca dengan tenang, jangan sambil geter geter [apaansi]

jika kalean tidak suka, kenapa baca cerita saya? hayo:3

btw, disini ada sedikit adult content, jadi hati-hati! :'3

                                                                           . *     ✦ .  ⁺   .

"Izuku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Izuku!".

Suara Kacchan..

"Deku, bangunlah!", Kacchan menggoyangkan tubuhku dengan cepat. Perlahan, mataku terbuka. Kacchan berada di depanku, dengan wajah khawatir. Saat ku melihat wajahnya, air mata ku kembali mengalir.

"Ka-Kacchan... aku benar-benar.. hik.. gomenasai..", kepalaku menunduk, dan aku terisak-isak. Tiba-tiba, Kacchan memelukku.

"Aku mencintaimu, Izuku. Aku benar-benar mencintaimu", pelukan Kacchan bertambah erat. Aku merasakan pundakku basah. Kacchan menangis..

"Aku juga mencintaimu, Kacchan. Apapun yang terjadi padamu, kau perlakukan aku seperti apa pun, aku akan tetap berada di sisimu, ehehe".

Kacchan melepaskan pelukanku, lalu menatapku. Tangannya menghapus air mataku yang tersisa. Aku terkejut, lalu memandanginya dengan wajah memerah.

"Kalau begitu, jangan terus menangis. Dasar cengeng", dahi Kacchan menyentuh dahiku. Benar-benar dekat.. aku tak tahan.. Tanpa sengaja, wajahku memerah lagi, dan aku menggembungkan pipiku.

"Kacchan juga menangis, kenapa hanya menyalahkan aku?", aku melirik Kacchan sambil mendengus kesal. Kacchan hanya memandangiku, lalu memukul kepalaku, dan berteriak.

"BUKANKAH KAU YANG SETIAP HARI MENANGIS? KUSO NERD SIALAN!", Kacchan mulai mencubit tubuhku dengan cepat, aku berusaha menghindar, tapi tidak bisa. TIba-tiba, aku tersadar bahwa 3 anak itu tak ada.

"Dimana 3 anak-anak itu?", aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Kosong, hanya ada kita berdua. Kacchan terdiam, lalu terkejut.

"SEJAK KAPAN ANAK-ANAK SIALAN ITU TAK ADA?", Kacchan langsung meloncat lalu menoleh ke kanan dan ke kiri. Akhirnya Kacchan terdiam, lalu menghela nafas panjang.

"Lupakan mereka, sekarang..", dengan cepat, Kacchan mendekat padaku lalu ia menggenggam tanganku.

"Kau dan aku, telah ditakdirkan hidup bersama, Izuku. Kita akan hidup bahagia sampai mati, paham?", Kacchan kembali memelukku sambil memasang tampang tsundere nya. Aku hanya tertawa garing dan menggelengkan kepala.

"Belum saatnya untuk mengatakan itu, Kacchan. Jika kita benar-benar sudah tinggal bersama, kau boleh mengatakan itu. Kita saja masih kelas 1 SMA..".

Aku tak sadar, kalau perkataan itu sudah membuat pikiran Kacchan meledak.

"Kalau begitu, kita berkeluarga sekarang saja", Kacchan merangkulku dan menyeringai. Keambiguan kembali menyelimutiku, wajahku memerah lalu aku memukuli Kacchan perlahan.

- ,,  月と星 ♡ 𝗄𝖺𝗍𝗌𝗎𝖽𝖾𝗄𝗎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang