"Aku butuh perhatian Raka! bukan uang Raka!"
"Gue sibuk"
"Aku pacar kamu Raka! prioritaskan aku sebelum kata iya menjadi Terserah"
"Gue gak nyuruh lo nunggu gue"
"Raka!"
Raka itu seperti tsundare... cuek namun peduli. pacaran sama Raka itu bagaikan status tanpa hubungan. diam nya Raka membuat Almara frustasi dan mencoba untuk melupakan cowok itu.
Raka itu cowok pintar dan kaya, sedangkan Almara? Almara hanya cewek dari keluarga sederhana dan otak pas-pas'an.
Dapetin Seorang Raka Imanuel Rainer itu butuh perjuangan selama 3 tahun.Almara bahkan harus di ejek di bully bahkan di hina habis-habisan sama Raka karena sikap agresif Almara sendiri.
---------------Almara mengayunkan kedua kaki nya di bangku belakang sekolah sebal, ia memang sedang dalam masa mojok bersama sang kekasih tapi berasa ia jadi orang ketiga. Bagaimana tidak? Raka lebih mementingkan baca buku nya dari pada diri nya.
"Raka! Aku di sini loh!" instrupsi Almara naik pitam.
"Terus?" balas Raka singkat.
"Kok malah terus sih?! Kamu mikir dong aku kan disini bukan di buku tebel kamu itu! Harus nya kamu liatin aku bukan buku itu Raka!" cocor Almara mulai tak tahan.
"Cemburu?"
"Ya jelas lah! Raka pentingan buku atau aku?"
"Buku"
"Rakaaaaaaaaaaaa!" jerit Almara mulai kesal Cewe itu mulai pergi meningalkan Raka yang menatap nya heran.
"Kemana?"
"Kemana aja asal gak ketemu muka jelek kamu!!"
"Emang bisa?" goda Raka lagi. Di balik tubuh cowo itu Almara sudah mengambil ancang-ancang untuk mencekik cowok nya itu.
"Bisa! Aku capek! Capek! Capek gini terus sama kamu! Mending kita udahan aja!" ucap Almara terdengar ragu.
"Yaudah"
Sial!
"Apa?! Gak! Gak jadi!!!" Almara kembali duduk di samping cowok itu, Sengaja menyenderkan kepala nya di lengan cowok itu namun baru nempel satu detik sudah di toyor pakai buku.
"Raka sakit tau!" ringis Almara sambil memegang dahi nya.
"Mangkaknya gausah menel" nasihat nya dalam bentuk hina'an. Almara menatap sayu Raka yang mulai berdiri dengan buku paket di gengaman nya.
"Gue pergi" ujar nya.
Tap
Almara memegang tangan Raka walapun langsung di tepis cowok itu pelan.
"Aku pulang nebeng kamu ya?" Raka diam. cowok itu mulai mengambil dompet di saku celana nya dan mengambil selembar seratus ribu.
"Nih terima" sodor Raka di depan wajah Almara. Almara menatap kecewa selembar uang seratus ribu itu.
"Untuk apa?" tanya Almara dengan Nada bergetar.
"Ongkos... Gue pulang sama Nabila"
"Jadi?"
"Ya gitu" singkat Raka.
"Brengsek tau gak lo! Gue capek terus kalah sama Nabila! Gue gak butuh duit lo!"
Almara mulai berlari pergi sambil meremas erat kepalan tangan nya. Katakan jika Almara lebay tapi mana ada sih cewek yang rela pacar nya pulang sama Mantan pacar nya.
Haiii!!! Author bawa cerita baru...
Moga suka ya karena ini cerita udah lama di ketik...Tapi tenang!!! Live in brandal School! Bakal up author duluin begitupun dengan cerita Gelora:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Teen Fiction"Aku butuh perhatian Raka! bukan uang Raka!" "Gue sibuk" "Aku pacar kamu raka! prioritaskan aku sebelum kata iya menjadi Terserah" "Gue gak nyuruh lo nunggu gue" "Raka!" Raka itu seperti tsundare... cuek namun peduli. pacaran sama Raka itu bagaikan...