Almara berjalan tergesa-gesa sampai tak sadar jika ia telah sampai di rumah lantai SATU milik orang tua nya. Yah, rumah sederhana yang berisikan dirinya Ibu nya dan juga Ayah nya.
Almara menghembuskan kasar nafas nya, membuka gerbang besi yang telah karatan karena sudah lama umur nya. Tak lupa dirinya membuka sepasang sepatu dan kaus kaki agar lantai putih rumah nya tidak kotor.
Almara meletakan sepatu nya di rak yang tersedia di dekat dan pintu, kemudian melangkah masuk kerumah.
"Assalamualaikum bu" ujar Almara lesu. Di lihat nya sang ibu yang tengah menjahit syal.
"Bu?" pangil Almara sekali lagi, Wina lantas mendongak dan menatap sang putri.
"Eh sayang... Walaikumsalam. Udah pulang?" Almara menganguk kecil kemudian duduk di samping ibu nya.
"Bu, Ayah mana?" Tanya Almara, Wina tersenyum lembut. Wanita parubaya itu kembali menjahit sambil menjawab pertanyaan Almara.
"Ayah kerja... Almara kan minta hp baru sama ayah?" kata sang ibu lembut tapi Almara tau itu sebuah penyindiran halus.Almara menunduk dalam. Ia mencoba bangkit " Bu, Alma cuma becanda kok. Lagian hp Alma masih bagus kok"
"Beneran?" tanya Wina. Almara tersenyum lebar.
"Iya.. Alma masuk kamar dulu."
"Sayang... Kalau laper ibu udah masak orek tempe di meja makan" instrupsi Wina.
"Iya" singkat Almara, cewe remaja itu membuka pintu kamar nya agak kasar. Kemudian melempar asal tas milik nya, mendadak kilasan dimana Raka dan juga Nabila terlintas di benak nya.
"Ck! Apaan sih Raka..." keluh nya pelan, Almara dengan iseng melihat chat room dirinya bersama Raka.
Terakhir dilihat hari ini pukul 14.00
"Satu menit yang lalu dong! Sekarang jam 13.59" Almara mencoba tak peduli, masa bodo dengan mereka yang sedang berdua'an kek! Apakek!.
Almara mulai bangkit untuk ke kamar mandi, maklum saja kamar mandi di rumah nya hanya satu. Setelah itu Almara bingung harus apa?
Telpon raka? OH NO! Ngerusak image aja! Sebagai wanita yang terakiti Almara harus kuat.
Sorot mata Almara beralih pada laptop milik nya yang tergeletak rapih di meja belajar nya.
"Ngedrakor asik nih!" Almara tersenyum lebar, dengan gesit ia mulai mengotak-atik laptop nya dan Dapat!
HOTSPOT TETANGGA NYANGKUT!
Cepat-cepat Almara mengunduh drakor incaran nya dan mulai tengelam dengan dunia kaum mageran. Hingga kantuk mulai menyerangnya Almara mulai meletakam asal laptop nya dan tetidur.
******
Di lain sisi Raka hanya menatap datar Nabila yang begitu antusias mengajak nya ke cafe.
"Raka buruaannnn... " rengek Nabila sembari menarik-narik lengan Raka.
Raka menghela nafas pelan, kemudian menuruti kemauan Nabila. Namun bayang-bayang Almara mulai mengusik pikiran Raka.
Cewe ceroboh itu....
'Lo Brengsek!'
Raka mulai gelisah, cowo berseragam SMA itu langsung mengecek hp milik nya Namun, notif dari Alamara sama sekali tidak ada.
"Raka lo kenapa sih? Kita kesini kan mau makan! Kok lo malah nyuekin gue?" protes Nabila tak terima, Raka mengeryit tak paham.
"Seperti yang lo bilang, kita kesini untuk makan. Bukan yang aneh-aneh Nabila"
"Raka lo kenapa sih?! Gue berusaha merjuangin elo. Apa ini gara-gara cewe miskin itu ha?! Gue hancurin dia"
"Nabila!" Raka melotot marah, mendadak nyali Nabila menciut. Raka kalau sudah marah nyeremin.
"Jangan bawa-bawa cewek gue. Hubungan kita udah selesai sejak lo sama Reno...."
"Raka! Gausah ungkit itu bisa kan? Gue udah minta maaf. Ini semua juga karena elo cuek, dingin, gak romantis! Harus nya lo nyadar Raka! Pacaran sama lo itu makan hati mulu. Mana ada cewe yang bertahan sama cowo kaku kayak lo! Kalo bukan karena Mama lo.. Gue ogah deketin elo lagi!"
"lo terlalu bodoh mau di perbudak sama nyokap gue" caci Raka pedas, Nabila melotot tak percaya. Belum lagi Raka mulai berjalan pergi meningalkan nya.
"Raka! Akh! RAKA!!!" Pangil Nabila namun sayang Raka sudah pergi.
*****
"Almara.... "
Tok tok...
Almara mengerjabkan mata nya khas orang bangun tidur. "iya bu" sahut Almara serak.
"Sayang bangun... Ada yang nyariim kamu tuh"
"Siapa bu?"
"Raka anak atasan ayah kamu.. Ayo cepet bangun gak enak sama nak Raka"
"APA?! IBU GA BOHONG KAN?" Almara terbirit lari keluar kamar dan benar saja, Raka sudah duduk manis di sofa kecil rumah nya.
"Ra... Ka... " beo Almara. Raka menoleh sambil menatap penampilan acak-acakan Almara.
"Almara... "
"Ngapain lo kesini?!"
TBC!
Vote jangan lupa... Jangan bosen sama cerita ini yaaa...
Folow akun ig Oktasievert_ dan folow akun watpad author
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Genç Kurgu"Aku butuh perhatian Raka! bukan uang Raka!" "Gue sibuk" "Aku pacar kamu raka! prioritaskan aku sebelum kata iya menjadi Terserah" "Gue gak nyuruh lo nunggu gue" "Raka!" Raka itu seperti tsundare... cuek namun peduli. pacaran sama Raka itu bagaikan...