Rasa yang tadinya utuh,
Sudah dipastikan akan memudar,
Aku mulai kehilangan bahagiaku,
Aku mulai menjadi seseorang yang pemurung,
Yang senang dengan tempat sepi dan jauh dari keramaian,
Aku mulai membandingkan diri sendiri dengan mereka yang terlihat jauh lebih bahagia,
Entah aku harus memilih siapa,
Antara ia dan teman-teman akuPilihanku jatuh untuk memilih ia dan menjauh dari teman-temanku,
Konyol sih,
Tetapi ya memang seperti itu,
Ketika aku berada dalam dua tekanan sekaligus,
Harus memilih yang pada dasarnya mereka semua penting dalam hidupku,
Harus merelakan sesuatu atau bahkan seseorang berperan penting dalam kehidupanHari-hari ku hanya ditemani ia yang tidak jelas sedang melakukan hal apa disana,
Tidak masalah lah,
Setidaknya masih ada seseorang didalam hidupku seusai perpisahan dengan teman-teman,
Semakin hari gerak lingkup ku semakin terbatas dan semakin diatur oleh iaMulai dari pergi kapan,
Pulang kapan,
Pergi sama siapa,
Pergi kemana,
Mau sampe jam berapa,
Make baju apa,
Segala hal se-sederhana itu harus ia atur,
Dan jika aku melanggar beberapa hal itu,
Dirinya akan memarahi aku,
"Lihat jam, kamu itu gak bisa atur waktu ya"Padahal,
Nyatanya aku terlambat karena menunggu ojek online yang tiba lebih lama dari estimasi,
Mendengar ucapannya,
Aku hanya bisa terdiam berkeringat karena takut kalau ia akan mengeluarkan kata-kata kasar lagi,
"Maaf, tadi nunggu ojek online nya lama"
Ku jelaskan se jelas-jelasnya agar emosi ia mereda,
Namun,
Nyatanya ia masih tetap memilih untuk mempertahankan emosi dan egonyaDalam hubungan ini,
Pihak keluarga ku mulai tidak mengeluarkan restu kepada ia,
Entah aku harus seperti apa yang akan aku lakukan,
Entah apa yang bisa ia lakukan untuk memperoleh kembali restu itu,
Aku kira dirinya akan berjuang segitunya,
Ya semua hanya sebatas kira bukan nyata"Ngapain gua minta restu, orang nyokap lu udah ga setuju sama gua"
Lagi-lagi yang aku dengar hanya ucapan nya yang menyakitkan,
"Udah lah gua mau pergi main dulu, gua males ngurus ini"
Bahkan ia memilih untuk pergi dari masalah ini dan tidak mempedulikannya lagi
Jika kalian berada dalam posisi aku,
Apa yang akan kalian lakukan?
Memilih untuk tetap mempertahankan sebuah ke sia-siaan ini atau memilih untuk mengakhiri semuanya?
Tidak tahu,
Ini semua sulit untuk dipilih
😔
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄᴀᴛᴀᴛᴀɴ ᴋᴇʟᴀᴍ
Teen FictionIni bukan perihal siapa yang benar dan siapa yang salah. Semua ini perihal bagaimana perasaan seseorang menjadi rapuh setelah mengalami banyak luka yang harus diterpa sendirian.