Beberapa bulan telah berlalu, baik Jian maupun Taehyung kini sedang di gempur oleh berbagai macam ujian sebelum semuanya benar-benar selesai. Ya, tak lama lagi mereka akan lulus, ada beberapa ujian lagi yang belum selesai.
Ini adalah pertama kali bagi Jian ujian dengan perut yang mulai membesar, rasanya kencang, tak nyaman dan sedikit berat. Ada kalanya perutnya sangat sakit sehingga mengganggu kefokusannya dalam mengerjakan ujian. Tapi sejauh ini belum ada anak-anak yang tau terkecuali Yoojung yang sering mengusik dirinya, di manapun dan kapanpun. Sebenarnya ingin sekali Jian bilang pada Taehyung ataupun Jungkook soal ini tapi ia tak ingin di cap sebagai gadis manja murahan oleh Yoojung.
“Taehyung mana sih? Lama sekali ke toiletnya ... “ Jian yang sedari tadi menunggu di parkiran sampai kelelahan karena berdiri terlalu lama. Apalagi dia tak membawa dirinya saja, jadi berat.
Jian terkejut tatkala tangannya di tarik dengan kencang oleh seseorang, prak!
“Dasar jalang! Sesempurna apa kau sampai berhasil memikat Taehyung?! Dia bahkan mengancam ku akan melaporkan semua kelakukan ku dengan Jimin, kau tau seks bebas itu tak ada larangan. Tapi ini sekolah, reputasi ku bisa hancur dan aku tak akan biarkan Taehyung melaporkannya.“ Yoojung lantas mendorong Jian dan melengos pergi.
Jian merintih saat bokongnya menyetuh tanah secara dadakan, mendadak perutnya sakit. Tubuhnya seolah mati rasa.
“Aw! Sakit ... “ rintihnya seraya meremas perutnya, Jian menangis di sana. Hingga menjadi pusat perhatian murid-murid yang berlalu lalang ingin pulang.
“Astaga Kak Jian!“ tiba-tiba terdengar suara pekikan keras dari belakangnya.
Tubuh Jian langsung terangkat.
“Jungkook sakit ... Perutku sakit, hiks ... Bayinya tak kenapa-kenapa kan?“ tangisan Jian semakin pecah, tangannya meremas pundak Jungkook untuk menyalurkan rasa sakitnya.
“Kita ke rumah sakit ya? Bayinya akan baik-baik saja.“ ucap Jungkook yang berusaha untuk menyakinkan Jian, Jungkook lantas melesat pergi menuju rumah sakit.
🔸🔸🔸
Jian merasa jauh lebih baik usai di periksa oleh Bu dokter, dia akhirnya bisa berhenti nangis dan tak berpikiran buruk lagi tentang bayinya. Sambil mengusap perutnya Jian, menoleh pada tiga orang yang sedang berbincang di dekatnya.
“Siapa ayah bayinya?“
“Saya!“ baik Jungkook maupun Taehyung keduanya mengatakan dengan serentak.
“Serius ayahnya ada dua?“ keduanya terdiam.
“Baiklah, kalau gitu siapa yang melakukannya?“ Taehyung menahan tangannya sementara Jungkook terlihat malu-malu saat mengangkat tangannya.
“Tapi saya teman dekatnya, sudah seperti saudara, rumah kami berdekatan. Jadi bisakah saya tau juga?“ Sang dokter menghela napas dan mengangguk kecil. Apa boleh buat? Yasudahlah.
“Di usia Jian itu sangat rentan sekali hamil, tubuhnya masih belum siap. Dan nantinya dia akan kesulitan saat proses persalinan sebab pinggangnya yang terlalu kecil, opsi lainnya ada operasi. Mungkin dia bisa melakukan beberapa olahraga yang di sarankan untuk ibu hamil, itu akan mempermudah lahiran.“ jelas Sang dokter.
“Dan sejauh ini kondisinya baik-baik saja, tadi itu dia mengalami kontraksi saat terjatuh. Beruntungnya kandungannya itu kuat sehingga ia tak mengalami keguguran. Jian itu harus hati-hati,“ keduanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone ✓
FanfictionIntinya Jian itu manja dan tak bisa melakukan apapun tanpa teman sehidup dan sematinya yaitu Kim Taehyung. Namun semuanya berubah semenjak Jian mengenal adik kelasnya yang bernama Jeon Jungkook. [Meskipun sudah tamat jangan lupa vomen, akan di revi...