Part 1
Aku alfa. Setiap jam 5 pagi, aku dibangunkan tidur oleh istri ku. Ntah mengapa aku sangat sayang pada nya. Dari cara ia membangunkan ku.
"Sayang bangun sholat subuh" ucapnya seraya membelai rambutku. Ahh aku sangat suka wajah natural nya dia sangat cantik.
Aku membuka mataku dan menarik nya kedalam pelukan ku lalu mencium leher nya. Ahh wangi nya sangat natural. Aku suka sekali.
"Mas ihh geli tau" dia tertawa sambil memukul dadaku ya walaupun tidak sakit tapi aku suka tawa nya karna membuat ku bahagia.
Lalu istriku. Ah ya aku lupa memberi tahu namanya, istriku bernama fahira. Lalu istriku melepas pelukannya memegang perut nya yang kini tengah hamil 6 bulan lalu ku cium perutnya. Walaupun kini ia sedang hamil dan badan nya sedikit membesar, menurut ku ia malah tambah cantik dan tentu saja seksi. Wajar aku seorang pria dan aku sangat bahagia jika melihat tubuh istri ku sangat berisi ingin ku santap saja sekarang tapi aku ingat aku harus bekerja.
"Mas aku ke bawah ya mau masak buat sarapan". Dia memang istri yang sangat sempurna. Pintar. Jago masak. Cantik. Sangat perhatian tapi satu kekurangannya gampang ngambek ya aku sih tidak apa apa.
"Iyaa sayang, mas mandi terus sholat dulu ya sayang baru kebawah". Ia hanya mengganguk dan senyum. Ahh aku suka senyum nya. Indah.
Setelah selesai mandi dan sholat. Aku langsung turun lalu memeluk istriku yang masih berkutat dengan alat masaknya.
"Mas aku masih masak" ucapnya seperti nya ia kesusahan masaknya. Lalu aku membalikan badannya agar ia menatapku lalu berkata "pagi sayang, morning kiss nya mana?" Ya itu lah kebiasaan kami setiap pagi aku harus meminta nya untuk mencium ku dulu sebelum sarapan tapi karna aku cowok tulen mencium nya saja tidak cukup bagi ku. Aku isap bibirnya dan ku biarkan bibirku bermain di bibirnya lalu dia mendorong ku.
"Mas nanti masakan aku gosong" ucapnya seraya membalikan tubuh nya lagi lalu cemberut. Itulah yang aku suka darinya setiap pagi. Ahh gemas sekali. Aku hanya tertawa melihat tingkah nya yang menggemaskan.
Setelah itu kami makan dan aku pun berpamit untuk bekerja. "Sayang mas kerja dulu ya" dia mencium tangan ku lalu aku mencium kening nya dan tak lupa aku juga mencium perut nya yang berisi buah cinta kami.
"Assalamualaikum" ucapku sambil mengelus puncak rambut nya dan masuk kedalam mobil. Dia masih menunggu di depan pintu dengan senyuman nya dan tangannya yang melambai.
Ketika sampai dikantor suasana tiba tiba berubah yang semula tenang menjadi tidak tenang. Sekretaris ku angel. Ah aku yakin dia suka padaku karna dia selalu memakai pakaian yang minim dan memperlihatkan aurat nya di depan ku. Aku peduli saja tidak. Aku tetap pada istri ku.
Angel masuk kedalam ruangan ku dengan rok span diatas lutut mungkin hanya menutupi bokong nya saja dan tentu nya saja kemeja yang kancing atas nya sudah terbuka. Dia duduk di depan ku sambil menjelaskan apa yang terjadi pada perusahaan ku saat ini. Setelah itu kami sama sama berdiri karna sudah saat nya jam makam siang. Tiba tiba ia mendorong tubuh ku, lalu aku terjatuh dan dia menjatuhkan tubuhnya diatas tubuhku.
BRAKKK..
Aku melihat istriku yang sedang membawa bekal yang sudah jatuh dan aku yakini itu untuk ku. Ia melihat sambil mengeluarkan airmata dan lari begitu saja. Aku langsung berdiri dan berkata "angle kamu, saya pecat." Dia ingin menahan ku tapi kekuatan ku lebih besar dan aku segera mengejar istri ku.
Dia lari lalu menaiki taksi yang ada di depannya. Aku segera memanggil supir ku untuk segera mengikuti nya namun tidak bisa taksi yang di kendarai oleh istriku sudah semakin jauh.
Malam tiba. Istri ku belum pulang juga. Aku menelfon nya berkali kali, mengirimi nya pesan namun ia tidak mengangkat ataupun membalas satu pesan ku. Tiba tiba seseorang wanita masuk dengan pakaian yang basah dan mata nya yang sembab.
"Sayang astagfirullah". Aku kebingungan, aku langsung mengambil handuk untuk dipakai istriku karna saat ini dia basah kuyup. "Jangan pegang aku". Kata kata itu. Tidak ada senyuman. Tidak ada tawa canda. Tidak ada kehangatan dari nya. Dia seperti bukan wanita yang ku kenal. Aku jadi merasa sangat sangat bersalah.
"Maafin mas sayang bukan seperti itu kejadiannya". Dia tidak menghiraukan dia langsung masuk kamar dan mengunci kamar itu. Aku seakan akan kehilangan matahari ku, kehidupanku.
Aku mengetuk pintu kamar dan berkata "sayang mas minta maaf". Berkali - kali tapi tidak di hiraukan oleh nya. Tiba tiba aku sudah terbangun dari tidur ku dan aku sempat berfikir bahwa aku hanya mimpi. Tapi ternyata tidak. Tidak ada makanan. Tidak ada istriku. Dan tidak ada kehidupan ku. Aku kehilangan segala nya.
Tiba tiba pintu kamar kami terbuka dan terlihat istriku sangat pucat dan lemas lalu dia menghampiri ku.
"Mas..." belum selesai ia berbicara dia sudah pingsan di pelukan ku. Aku bergegas membawa nya ke rumah sakit terdekat.
Dia kini sedang di rawat. Aku memegang tangannya. Tangan yang biasa mengelus rambut ku sekarang hanya bisa teruai lemah dengan jarum suntik. Tubuh yang biasanya menghangkatku dengan pelukannya sekarang dingin sedingin es batu. Bibir yang biasa nya selalu ada senyuman manis untuk ku sekarang hanya bisa membungkam diam.
Aku merasa gagal. Gagal menjadi laki laki yang baik untuknya. Gagal menjadi suami yang bertanggung jawab. Ahh aku ingin mencuci muka ku rasanya sangatt pusing. Ketika aku hendak melepas tanganku. Tangannya menahanku. Aku melihatnya, dia memandangi ku dan berkata dengan lirih "jangan pergi".
"Mas gaakan pergi sayang mas ada disini buat kamu" ucapku sambil mengelus pipi nya yang siap menangisi ku lagi. "Kamu percaya sama mas kan? Demi allah mas di dorong sama dia, mas gatau apa yang sebenarnya terjadi sayang" aku menjelaskan berkali - kali dan ia hanya menggangguk sambil mengeluarkan air mata.
Aku menghapus airmata nya. Dia memegang tangan ku dan berkata "aku cinta kamu" sambil tersenyum walaupun bibir nya pucat. Tapi aku bahagia senyuman nya kembali. Matahariku kembali. Rasanya aku ingin berteriak tapi aku bisa hanya menciumi kening wanita ku. Aku tidak akan berbagi apalagi membagi nya kepada orang lain.
Setelah hampir 3 hari di rumah sakit. Kami akhirnya pulang. Wajah ceria nya kembali. Senyuman manis nya kembali. Tubuhnya sudah hangat seperti biasanya. Aku memeluk tubuh mungil nya dan berkata "mas kangen kamu sayang, terimakasih karna sudah kembali seperti ini lagi".
Dia hanya mengelus rambut ku sambil tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Ahh aku bahagia sekali. Aku berharap ini masalah terakhir yang kami hadapi karna yang aku mau hanyalah melihat senyuman nya, tawa nya dan kebahagiaan nya.
Sekian ~
KAMU SEDANG MEMBACA
cerpen - cerpen seru
Romansacerita ini cerita pendek ya cuma ada 1 - 3 bab di setiap cerita nya ajaa Cerita 18+