- duapuluh -

431 70 0
                                    


"mau nebeng?"

"gak usah"

"ya udah, oh iya, gue mau nanya"

"apaan?"

haechan diem

reya juga

kelas yang emang udah sepi jadi makin hening

"lu sakit apa semingguan kemarin?"

"demam doang, biasa"

"boong, demam semingguan, aneh banget"

"beneran"

"lu kenapa pake jaket?"

"dingin, demam gue belum sembuh banget"

"jangan boong, reya"

"kaga, btw, lu kok jaㅡ"

"lu mau ngapain?!"

haechan ngebuka jaket reya dengan paksa

setelahnya dia kaget, banget

haechan ngehela nafasnya, reya nunduk

lebam, sekujur tangan reya lebam

haechan emang udah tau, cuma dia tahan buat bongkar ini sampe pulangan

lebam itu jelas banget abis bekas dipukul

"dilakuin sama siapa?"

"a-apaan sih, chan gㅡ"

"sama siapa?!" haechan setengah teriak

reya ngehela nafasnya

"om gue, tadi malam dia mabuk marah-marah gak jelas kegue dan tante, jadi..."

haechan ngangguk

"ayo pulang" terus dia makein jaket reya lagi

"taㅡ"

haechan pegang tangan reya dan narik reya, keluar kelas

bawa dia keparkiran

makein cewek itu helm

dan naik keatas motor

haechan gak ada ngomong sama sekali diperjalanan

dia bawa reya kerumahnya

reya gak ngerti sama perlakuan haechan hari ini

tapi, rasanya reya kek dilindungi dan diperduliin sama musuhnya itu.

mungkin ini bakal jadi kali terakhir manggil dia musuh? mungkin....

Musuh!! [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang