Four

23 8 6
                                    

Anda tidak akan pernah merasakan apa yang saya rasakan, karna anda berbeda dengan saya!

=======
============

Hati yang lelah, hancur, menghilang, dan pergi, lupakan semua nya merelakan tak semudah mendapat kan.

Malam berganti pagi, terik matahari menyelimuti tubuh Ana, rasa nya ia tak ingin bertemu dengan siapa-siapa termasuk orang tua yang aneh itu.

Tok!tok!tok!

Ketukan pintu tak dihiraukan oleh Ana

"An kamu ga sekolah?" ucap paruh baya tersebut. "udah siang An, nanti telat"

"Apa urusan anda dengan saya!" bentak nya membuat paruh baya tersebut tertunduk. "cepat anda pergi dari kamar saya!" suruh nya.

Segera lah orang tersebut pergi meninggalkan Ana.

Rasa nya rumah yang ia tempatin kini terasa mati dan gelap, tak ada suara candaan tak ada rasa bahagia dirumah ini.

"Mah, Ana rindu mamah" ucap nya pelan. "Ana rindu mamah, mamah dimana" tetes demi tetes pipi wanita tersebut pun basah dan mata yang sembab hati yang hancur tak sekali pun ada yang memahami nya.

Setelah beberapa menit ia pun turun dengan memakai seragam yang sangat tak wajar bagi seorang pelajar.

"An sarapan dulu sini" ajak nya.

"Gausah sok peduli dengan saya!" bentak nya.

plak!!!

"tampar lagi ayo ni" lantang nya, ia tak kaget karna sudah biasa bagi nya. "mau yang disebalah lagi?ni tampar"

"An maksud papah bu', " terpotong ucapan nya karna Ana membentak nya.

"Anda tidak akan pernah merasakan apa yang saya rasakan, karna anda berbeda dengan saya!" pergi meninggalkan papah nya itu dan ia menanggis dengan sejadi-jadinya.

"Ahkk bangsat"

"kenapa hidup gue jadi gini si hiks hiks"

"gue ga pengen begini, kenapa jadi kaya gini anjing"

Di sebuah danau yang sepi tempat yang tak banyak orang yang tahu, hati nya hancur berkeping-keping meluapkan semua yang ada.

"belajar bersyukur menerima semua nya"ucap laki-laki yang tiba-tiba datang.

"tahu apa lo soal bersyukur?" tanya nya terhadap seseorang yang berada tepat dibelakang nya. "lo gatau gue jangan so tau lo" Tegas nya membuat laki-laki tersebut mematung.

"gue gatau lo ada apaan tapi cukup terima semua nya jauh akan lebih baik"

"Bacot, bangsat" dingin dan datar membuat dirinya merasa takut.

Ia pun pergi meninggalkan tempat tersebut dan entah hati nya sangat hancur tak ada yang memihak pada nya

Hari demi hari lalu berlalu kini semua nya hancur gadis kecil yang ceria dan imut, kini berubah menjadi datar semua siksaan yang telah ia rasakan akibat semua yg entah datang dari mana.

"kata nya hidup harus mulai bersyukur, tapi apa yg harus gue syukuri dari semua ini?kenapa?mengapa?" mata nya tak kuat menahan amarah dan rasa benci semua nya malah kebalikan dari ekspetasi semua nya, pertanyaan demi pertanyaan tak ada lagi ia rasanya.

Kini ia sedang berada diatas gedung ia meninggalkan laki-laki tersebut di danau dengan kebinggungan mengapa ia bisa seperti ini ada naluri mengatakan ia harus meninggalkan semua ini tetapi logika selalu berkata jangan- jangan pergi, kini pikiran nya terbang jauh tak terhingga.

"selamat tinggal semua nya, aku lelah maafkan aku" gumam nya.

Setelah itu semua nya hilang tatapan menjadi hitam tak ada lagi rasa sakit yg ia alami kini saat nya ia harus pergi meninggalkan semua nya tapi'-,

"heh tungg'-,

ADREANA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang