five

8 6 4
                                    

"heh tunggu" ucap laki-laki yang menangkap dirinya "lu jangan gini selesain masalah lu baik-baik" tegas nya.

"semua terlambat, kenapa lu nyelamatin gua hikss hiks hiks" ucap nya kepada Fino.

Ya, dia lah yang menolong nya kini dan dia hanya berdiam kenapa dia menyelamatkam dirinya padahal hampir beban yang dia tampung menghilang dan tak ada lagi beban dan rasa sakit.

Fino pun langsung menarik tangan Ana kepelukan nya agar dia meresa lebih aman dan baik.

"tenang ada gua, nanggis ajs sepuas lu" ucap nya sambil mengelus rambut Ana.

"gue ga sanggup biar gue pergi aja, jangan tahan gue!"tegas Ana.

"Na, gua sama lu"ucap lembut Fino. "jangan kaya gini gua gasuka"senyum Fino.

"Hiks hiks hiks, gua gabutuh kasian lo!" melepas pelukan nya dan berlari menuju mobil yang ia bawa. "inget! jangan dekat-dekat gue!" teriak kepada fino.

Fino pun hanya menghela nafas, kenapa ia bertemu gadis aneh itu, seharus nya ia biar kan saja dia bunuh diri toh ini kn bukan salah nya.

Di sebrang sana Ana masih menanggis sejadi-jadi nya dan berpikir apakah ini sudah takdir nya?dia sangat tak trima seperti ini, gada yang bisa membantu nya sekali nya ada ia akan merasa kasian pikir nya.

Dia pun melesat ke club dan pergi menemui sahabat nya itu, dan langsung berlari memeluk nya, tatapan-tatapan dari orang lain hanya acuh, ia berpikir buat apa malu ini kn club punya gua.

"kenapa lu?" tanya nyaa dan terdengar suara tangisan Ana membuat ia sangat khawatir.

"Sa kenapa gua harus gini?"ucap nya membasahi bahu Nesa. "gua baru aja mau mati, eh dia Sa dia nolongin gua" melepas pelukan nya dan tertawa puas.

"jangan gini gue gasuka lu begini!" lantang Nesa.

"tapi—" ucapan nya pun terpotong.

"gabaik begini, takdir bisa diubah lu harus yakin itu dan suatu saat lu bakalan bisa bahagia kok" ucap Nesa memeluk Ana. "jangan takut sendiri ada gua, ada gua sebagai kakak lu!, kita udh bertahun-tahun jangan takut" ucap nya lagi sambil mengelus rambut Ana.

"hiks hiks tapi kenapa harus seperti ini" ucap nya sedu. "kenapa Sa harus kayak gini, sumpah gua gakuat pen mati" ucap nya lagi membuat Nesa semakin iba kepada diri nya.

Pov Nesa

gua gakuat liat adik gua yang baik harus seperti ini melirih dan melihat ke arah Ana yang sedang tertawa.

"jangan gini gue gasuka lu begini!" lantang Nesa.

"tapi—" ucapan nya pun terpotong.

"gabaik begini, takdir bisa diubah lu harus yakin itu dan suatu saat lu bakalan bisa bahagia kok" ucap Nesa memeluk Ana. "jangan takut sendiri ada gua, ada gua sebagai kakak lu!, kita udh bertahun-tahun jangan takut" ucap nya lagi sambil mengelus rambut Ana.

"plis jangan kyak gini Na"batin nya. "ada gua dan gua gakuat liat lu kayak gini"lanjut bantin nya.

"hiks hiks tapi kenapa harus seperti ini" ucap nya sedu. "kenapa Sa harus kayak gini, sumpah gua gakuat pen mati" ucap nya lagi membuat Nesa semakin iba kepada diri nya.

Hati nya semakin hancur, ya tuhan jangan kau rebut orang yang ku sayang lagi, Ana bagi ku sangat berharga.

Adik kesayangan ku, keluarga ku pergi selama nya, tapi sisa kan lah Ana untuk diri ku.

Plashback on!

"mah kita mau kemana?"tanya gadis kecil nan cantik.

"hmm, tunggu adik mu dulu ya" balas paruh baya yg tak lain mamah nya.

"ayu mah kita jalan" ucap adik perempuan nya.

"ayo yah kita jalan"ucap nya lagi.

"okee"

Brukk!!

setelah berjalan cukup lama, ada seseorang menabrak mobil milik Nesa dan masuk ke jurang membuat sang pemilik mobil berteriak, gimana tidak!! dia harus mendorong Nesa keluar dan meninggalkan keluarga nya.

"kamu harus pergi!" ucap ayah nya.

Nesa pun hanya menggeleng-geleng.

"tidak kaka harus pergi, aku gakuat lagi" ucap adik nya yang tak lain Nisa adiriani.

"iya kak, kaka harus balas kan dendam keluarga kita, cepat pergi sebelum meledak!" printah sang mamah membuat ia trus memper erat pelukan nya.

Dan tak lama mereka mendorong Nesa keluar dan berguling masuk kejurang.

Byuarr!!

Suara ledakan pun menggema di telinga Nesa dan ia sangat sedih dan bertekad akan melakukan pembalasan dendam dan setelah itu ia pun pingsan dan tak menghiraukan keadaan nya saat ini.

Beberapa hari kemudia ia pun bangun dan melihat ia ada diruangan serba putih dan tak tahu ia dimana sekarang.

"oh hai, kamu udah sehatan?" tanya anak kecil yang tak jauh umur nya lebih muda dari dirinya. "kemarin aku nemuin kamu di jurang, jadi aku bawa kesini" lanjut nya lagi.

"tri—makasi" ucap nya gugup.

"gpp lo, nama aku Ana" menyondorkan tangan nya.

"aku Nesa" bersenyum khas bak yunani.

"sangat mirip Nisa"batin nya.

"kamu kenapa?" ucap Ana kecil.

Dan Nesa pun menceritakan semua kejadian nya dari awal hingga akhir dan ia pun menceritakannya yang ia akan balas dendam.

"baik lah aku akan membantu mu" ucap nya dingin dan mengeluar kan smirk nya.

"kau kenapa aku takut"balas diriku, sunggu aku sangat takut melihat wajah Ana yang berubah menyeram kan.

Ana pun hanya menggeleng dan mengeluarkan senyum nya.

Dan bertahun-tahun mereka berteman akhir nya Nesa kembali menjadi ceria sebab adanya Ana, dan Ia pun sudah tahu dengan keadaan Ana seperti apa, dan Nesa pun bersumpah akan selalu menjaga nya karna ia telah menolong nya dan membalaskan demdan nya.

Diri nya pun dikasih mision punya Ana dan menjadikan diri nya memegang club hasil jerih payah Ana sungguh diri nya tak ingin mebebani Ana karna ini hasil nya namun Nesa hanya pasrah dan menerima nya, dan saat itu pula marga dari keluarga nya pun kini bertambah dengan marga Andreana

NESA MAHESWARA ANDREANA

Flasback of!

 

ADREANA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang