1

126 6 0
                                    

Lampu studio, bunyi shutter kamera, sudah menjadi makan sehari hari Takamaki Haru atau bisa kita panggil Miu. Haru merupakan seorang penyanyi sekaligus model yang sekarang namanya sedang naik daun. Parasnya yang cantik nan imut namun terkesan anggun sangat melekat dalam dirinya. Suaranya yang merdu mampu membius siapapun yang mendengarnya.

Tak heran Miu menjadi idola semua orang dari segala usia dan segala golongan. Namun ketenarannya tidak selalu membuatnya bahagia. Dikelilingi orang orang yang mendekatinya karena nama besarnya bukan hal baru baginya. Namun ia beruntung memiliki sahabat sekaligus manager yang sudah seperti saudaranya sendiri Kim Yeji. Wanita berdarah Korea itu berteman dengan Haru sejak SMA, jauh sebelum Miu seperti sekarang.

Pemotretan hari ini cukup cepat dan Haru memutuskan untuk ke tempat makan favoritnya Onigiri Miya. Selain ia suka onigiri, Miu juga menyukai pemilik kedai tersebut yang tak lain adalah seniornya waktu sma dulu.

Miu bergegas mengahapus semua riasan dan segala sesuatu yang ia gunakan untuk pemotretan tadi. Mengikat tinggi rambut panjangnya, melepas lensa kontak yang ia pakai dan menggantinya dengan kacamata tebal yang menurutnya sangat nyaman. Miu telah bertransformasi menjadi Haru kembali. Dengan fashion yang biasa saja Haru masih terlihat sangat cantik.

 Dengan fashion yang biasa saja Haru masih terlihat sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*outfit Miu seperti ini plus pake kacamata dan kuncir kuda

"Ne, Yechin. Kira kira apa Miya-san ada di kedainya?"

"Haru-ya, sampai kapan kau terus begini? Apa kau setakut itu menyatakan perasaanmu?"

Ya, Yeji tau kalau sahabatnya itu menyukai senior mereka sejak sma sampai sekarang.

"Kau tau sendiri kalau dulu Miya-san punya banyak fans. Mana cantik cantik, pasti minder aku. Dan lagi aku bukan anak yang terkenal waktu sekolah dulu"

"Haru-ya..."

"Ayo ayo, aku traktir kau makan onigiri Miya-san yang enak itu"

"Haru-ya, kedainya jauh ih, aku males"

"No problem Yechin. Biar Haru yang nyetir dan bayarin. Yechin tinggal duduk santai menemani Haru"

Hari menjelang sore, Haru mengendarai mobil civic miliknya menuju kedai onigiri langganannya dengan perasaan yang senang. Datang melihat 'crush'nya selepas kerja merupakan hiburan yang berarti baginya.

Setelah memarkirkan mobilnya, Haru melihat pantulan dirinya di cermin

"Ne, Yechin. Apa aku sudah tidak terlihat seperti Miu?"

"Tentu saja terlihat. Kau kan Miu"

"Iihh, bukan begitu. Apa aku tidak terlalu terlihat seperti Miu?"

"Yah, kau terlihat seperti Haru. Ayo cepat, aku sudah lapar"

"Leggo"

"Jangan lupa pakai maskermu Haru"

Kedua wanita tersebut turun dari mobilnya dan berjalan menuju kedai yang mereka tuju.
Mereka disambut dengan wangi khas kedai onigiri. Haru mendapati 'crush'nya sedang sibuk melayani pelanggannya.

Osamu menyadari pelanggan yang baru datang, menyambut hangat pelanggan tersebut

"Selamat datang"

Haru tersenyum dibalik masker hitamnya melihat Osamu yang sedang melayani seorang pelanggan. Yeji membuyarkan lamunan Haru.

"Heh, ayo duduk. Mau makan ditengah pintu"

"Eh eh, iya iya. Pesankan aku yang biasa Yechin"

"Kenapa setiap kita kesini selalu aku yang pesan? Harusnya kau yang pesan, kau yang ingin makan disini. Dan kau bisa bicara dengan Miya-san walaupun sebentar"

"Aku malu Yechin. Ayolah. Aku tadi yang nyetir, aku juga yang bayar dan lagi kau manajerku"

"Ini yang terakhir Miu-chan"

"Hehehe, saranghae Kim Yeji"

Sembari menunggu pesanan, Haru dan Yeji membahas perkara pekerjaan dan jadwal Miu selanjutnya.

"Ini dia pesanannya" Osamu memberikan pesanan 2 gadis tersebut.

"Ah terimakasih" ucap Yeji sembari membereskan kertas yang berserakan dimeja.

"Ah, kalian cukup sering kemari yah"

Yeji menyikut temannya agar menjawab perkataan Osamu

"A..aa...ah, i...iiy..iya. Onigiri disini sangat enak" jawab Haru dengan gugup

"Silahkan dinikmati" Osamu tersenyum dan kemudian kembali.

"Yechi, ba.. bar.. barusan... a... ak... aku bi bi bicara... de dengannya?"

"Uhuh, congrats"

"Ne.. ne. Yechin, bagaimana ini. Aku masih degdegan >.<"

"Bagaimana kalau kau makan terus kita pulang? Ini kerjaan masih numpuk"

"Hei ayolah Yechin. Aku masih ingin lama lama disini"

"Tidak bisa Takamaki Haru, besok kau ada interview pagi. Kau harus tidur cepat malam ini"

Haru memandang Yeji dengan puppy eyesnya, berharap sahabatnya itu luluh

"Tidak akan berpengaruh padaku Takamaki Haru. Ingat kau harus profesional"

Haru menjawab malas
"Hai.. hai... Jangan marah Yechin"

Haru memakan onigiri sembari memandangi Osamu yang sedang melayani pelanggan dan lama kelamaan ia merasa panas di pipi dan telinganya. Yeji yang menyadari tingkah aneh Haru mengagetkannya
"Kau pasti berpikiran kotor"

"Engga ih Yechin. Aku gak mikir kotor"

"Terserah. Ayo cepat bayar. Kita harus cepat pulang"

"Iya ih bawel"

Miu melangkah menuju kasir dan mengeluarkan dompetnya. Ia tak menyadari dibalik meja kasir ada Osamu.

Haru menyodorkan uang tanpa melihat siapa didepannya. Osamu merasa familiar dengan pelanggan yang satu ini

"Ano, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Selain di kedai?"

Haru terkejut dengan suara yang ia dengar. Ia kembali merasa gugup

"Eehh.. se.. se.. sepertinya ti... tidak"

"Ah, begitukah? Entah merasa aku merasa tidak asing. Maaf kalau begitu" Osamu membalas dengan senyumnya yang tentu saja membuat Haru terpaku. Haru buru buru keluar dari kedai Osamu tanpa menghiraukan panggilan pria itu.

Osamu memandang gadis yang berlari keluar
"Memangnya aku semenakutkan itu?"

Haru berlari menuju mobilnya. Yeji melihat Haru berlari ikut panik

"ADA APA? ADA FANS FANATIK? DIKEJAR MEDIA? DIKEJAR PREMAN? ADA APA HARU-YA??!!!"

Haru berusaha bernapas dengan benar
"Tidak Yechin. Tadi.... TADI...... AKU BICARA DENGAN MIYA-SAN!!!"

"Huh? Hanya itu?"

"Yechin. Ini sebuah keajaiban. Aaaahhhhh!!!"

"Baiklah, sebagai ucapan selamat atas kesuksesanmu aku yang menyetir"


Miya Osamu: CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang