5

51 7 0
                                    

Haru terbangun dari tidurnya, ia melihat keluar jendela matahari mulai tenggelam. Ia menghidupkan lampu dan ia mendapati sebuah bungkusan dengan sebuah note disampingnya
"Haru-ya. Maaf aku tidak membangunkanmu. Aku pergi kekantor untuk mengurus jadwalmu dan ini onigiri pesananmu. Jangan lupa minum obat"

Haru mengambil bungkusan itu dan membukanya. Ia mendapati onigiri dan sebuah kertas disana. Haru membaca apa yang tertulis disana

Halo Takamaki.
Aku dengar dari temanmu kau sakit karena kau banyak pikiran.
Jangan khawatir, aku belum beristri ataupun memiliki kekasih.
Takamaki, kita memang tidak pernah dekat. Maukah setidaknya kita berteman dulu?
Aku tidak bermaksud menolakmu. Aku juga menyukaimu, hanya saja aku merasa kalau kita belum saling mengenal.
Hubungi aku kalau kau tidak sibuk.
Id LINE Ssamu11

Aku harap kita bisa mengenal lebih jauh Takamaki. Semoga kau cepat sembuh

Osamu.

Haru merasa jantungnya berdegup kencang membaca surat balasan dari Osamu.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Telpon Yechin? Tapi sepertinya dia sibuk"
Dan akhirnya Haru memutuskan untuk menyeduh teh dan menunggu kedatangan Yeji.

Osamu terus menerus memandangi handphonenya berharap ada sebuah pesan dari Takamaki. Namun ia hanya mendapati spam dari operator.
"Ah, aku terlalu berharap"

•♡•

Sudah semiggu lebih semenjak Haru menerima surat balasan dari Osamu. Namun Haru belum sempat untuk sekedar add line Osamu. Kesibukannya latihan dan beberapa pemotretan membuatnya hampir tidak menyentuh smartphonenya selama seminggu belakangan.
Hari sudah malam namun Haru saat ini masih di kantor agensinya untuk membahas jadwal yang akan ia lakukan selama sebulan kedepan.

"Ne, Yechin. Bisakah kau menginap dirumahku malam ini? Banyak yang ingin aku ceritakan"

"Tentu, tentang Miya-san atau Haiba?"

Haru memasang wajah bingungnya
"Kanapa Haiba?"

Yeji tertawa ringan
"Pemotretan kemarin dia kan minta id linemu. Bukankah kau mendapat pesan darinya?"

"Ah, iya. Tapi aku bukan ingin bahas dia"

Setibanya di apartemen, kedua gadis itu melanjutkan obrolan yang sempat terputus.

"Haru-ya, ada apa dengan Miya-san?"

"Saat kau membelikan onigiri, dia memberi surat balasan. Dia menulis id linenya disana"

"Bukankah itu bagus, sudah kau chat?"

Haru menggeleng pelan

"Haru-ya, kalau kau sudah bertindak kau harus melanjutkannya sampai tuntas. Untuk apa kau menyatakan perasaanmu saat kau mendapat balasan malah kau abaikan seperti ini. Apa kau menganggap Miya-san mainanmu?"

Haru diam tak bergeming mendengar perkataan tersebut. Ia tidak bermaksud mempermainkan Osamu. Hanya ia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginannya.

"Apa maumu?"

"Aku tidak tau. Kupikir setelah menyatakan perasaanku aku jadi lega. Tapi kenapa aku semakin merasa takut"

"Apa yang kau takutkan? Miya-san juga menyukaimu"

"Aku takut dia tidak menerimaku sebagai Miu. Aku berbohong kepadanya kalau aku anak kuliahan. Dan lagi aku takut merusak hidupnya jika aku bersamanya"

Yeji menghela napas
"Haru-ya, memang iya agensi tidak memperbolehkanmu berkencan. Tapi aku mendukungmu karena aku kenal dan tau tentangmu yang menyukai Miya-san sejak lama. Dan aku tau jika kalian benar berkencan kalian bisa menyembunyikan hubungan kalian. Jadi jangan ragu Haru-ya"

Haru tersenyum kepada sahabatnya itu
"Makasih Yechin. Kau terbaik"

•♡•

Ting~~
Sebuah notifikasi dari telepon pintar berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Osamu melihat layar ponselnya dan mendapati sebuah pesan yang ia tunggu seminggu terakhir. Ia membuka pesan tersebut dengan senyum terpahat diwajahnya.

Haru
Selamat malam Miya-san
Ini Haru. Apa aku mengganngumu?

Osamu
Malam Takamaki
Tidak, kau tidak mengganggu
Justru aku menunggu pesan darimu

Haru
Maaf Miya-san
Seminggu belakangan aku sibuk

Osamu
Ah. Begitukah
Takamaki, kapan kau ada waktu luang?

Haru
Kamis ini jadwalku tidak banyak
Kenapa?

Osamu
Sebenarnya aku ingin mengajakmu jalan

Haru merasakan pipinya memanas membaca pesan itu dari Osamu. Begitu pula Osamu yang merasa malu dengan apa yang ia ketik

Haru
Boleh
Kemana?

Osamu
Nonton?

Haru
Boleh, aku tunggu dibioskop jam 3 sore Miya-san

Osamu
Baiklah
Segera tidur Takamaki
Jangan tidur terlalu larut

Haru
Terimakasih
Selamat malam Miya-san

Osamu
Selamat malam juga Takamaki
Mimpi indah


Haru senyum senyum membaca ucapan selamat malam dari Osamu. Yeji yang menyadari keanehan sahabatnya itu berdehem mengangetkannya
"Ehem, kenapa senyum senyum? Chat sama Haiba?"

"Eh, bukan Yechin. Ini aku chat sama Miya-san"

"Ohh"

"Dia ngajak ngedate"

Yeji yang minum hampir tersedak
"DATE?!!?!?!?"

Haru mengangguk cepat
"Eee... bisa dibilang gitu sih. Kita mau nonton kamis ini"

"Ingat Haru-ya, jangan terlalu mencolok, jangan lupa pake masker, pake topi, pake kacamata, pake..."

"Iya Yechin. Santai saja. Haru sudah pro dalam nyamar menyamar. Dan lagi hari kamis jam 3 sore kok. Gak bakal rame"

"Jangan terlalu lama. Langsung pulang"

"Baik bunda"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miya Osamu: CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang