Sorry for typo
_____________________________________
"Mau kemana sih?"
Sama seperti pertanyaan sebelumnya yang dianggap angin lalu oleh Topan. Membuat Adisya menghembuskan nafasnya kesal tapi tak urung terus mengikuti langkah Topan.
"Gue cape, udah sejam lohh kita jalan gak tau mau kemana"keluh Adisya
Baru saja Topan menoleh untuk menatap Adisya, gadis itu langsung mengalihkan pandangannya.
Melangkah mendekat ke arah Adisya dan berhenti tepat di depannya. Menundukkan punggungnya sedikit.
"Naik"
"Hah?"
"Naik"
"Eh gak, gue gak jadi cape. Ayo lanjut jalan"
Baru selangkah, genggaman di tangannya menahannya. Menoleh menatap Topan yang masih pada posisi awal.
"Naik"
"Gak mau"
"Dibilang naik"
Menghembuskan nafas pasrahnya, Adisya mengikuti perintah Topan. Mengalungkan tangannya di leher cowo itu.
"Padahal kita bisa cari tempat duduk aja, gak perlu lo gendong gini"
"Bawel"
Mendengar kata itu langsung membuat Adisya ciut. Menyesali keadaan yang membuatnya harus berakhir dengan Topan.
___•••___
"Kak Aul sama Bang Yudha masih lama?"tanya Adisya saat beberapa menit mereka duduk diam di depan minimarket.
"Masih cape?"
"Hah?"
"Masih cape?"ulang Topan
"Oh udah enggak kok"jawab Adisya.
Topan mengangguk, matanya beralih menatap tangan Adisya yang sedang memukul-mukul lututnya.
"Sakit?"
"Hah?"mengikuti arah pandang Topan, Adisya baru paham maksud dari pertanyaan itu. "Oh enggak, ini agak pegel doang"
Topan berdiri, mendekat ke arah Adisya dan berlutut dihadapannya. Menarik kaki Adisya dan meletakkan kakinya diatas pangkuannya.
"Eh mau ngapain?"cegah Adisya saat Topan melepas flatshoesnya.
"Aw"
"Kenapa?"tanya Topan panik
"Gapapa"jawab Adisya berusaha menjauhkan kakinya.
Dengan cepat Topan menahan kaki Adisya. Dilihatnya kakinya yang terluka.
"Kenapa gini?"
"Gapapa, cuma luka kecil doang kok"jawab Adisya pelan.
Topan meletakkan kembali kaki Adisya, lalu berlalu kedalam minimarket.
Adisya yang melihat itu hanya bisa memandangnya bingung. Lalu menatap kakinya, sedikit meringis saat memakai flatshoesnya kembali.
"Tau gini mending gue gak pake lo deh"gumam Adisya.
Dengan langkah tertatih menahan perih di kedua kakinya, Adisya melangkah masuk kedalam minimarket dengan dua botol miliknya dan Topan.
"Ngapain?"tanya Topan dengan plastik belanjaan di tangannya.
"Eh?"
Topan menarik pelan tangan Adisya, menuntunnya kembali untuk duduk ditempat sebelumnya.
Berlutut kembali didepan Adisya, melepaskan flatshoes itu dan memakaikan hansaplast pada luka di kedua kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
Teen FictionJudul awal : PRAMANDA Revisi : HIRAETH Topan harus berusaha mengungkapkan segala sesuatu yang terjadi pada gadisnya hingga membuatnya mengambil keputusan menjadi Aktor dengan fikiran bahwa sang kekasih akan mendatanginya jika mengetahui ke...