"Heh"
Tarikan ditangannya membuatnya berhenti. Menatap takut pria tersebut.
"Mau kemana cantik? Kok kepala kamu berdarah?"
Gadis itu menggeleng dan menjauhkan wajahnya saat tangan pria itu terulur untuk menyentuh wajahnya.
"Om tolong"
"Tolong apa hm? Om tolongin tapi dengan syarat kamu harus puasin om dulu"
Setelah mengucapkan itu, lengan bajunya ditarik dan di robek begitu saja.
"Argh, jangan om. Tolong"teriaknya
"Ayo puasin om dulu baru om tolongin nanti"
Didorongnya tubuh gadis tidak berdaya itu. Pria tersebut menunduk, merobek baju bagian perutnya.
Wajahnya sudah menelusup di lehernya, mencium dan mengendus disana.
"Tolong tolong"teriak gadis itu dengan tangannya yang berusaha menjauhkan wajah pria tersebut.
"Sttt jangan berisik. Nikmatin aja sayang"
Tangan pria tersebut menelusup, mengusap perut Gadis itu. Membuatnya terisak semakin kencang.
Dengan sekuat tenaga Gadis itu mendorong kepala pria setengah baya itu dan menendang perutnya membuat pria itu berteriak.
Gadis itu bangkit dan berlari. Meneriaki kata tolong sepanjang ia berlari.
Tarikan baju dari belakang membuatnya berhenti dan terhempas. Menatap pria tersebut dengan takut.
"Tolong"teriak gadis itu berusaha menutupi tubuhnya dengan pakaian yang sudah lusuh.
Pakaian yang bahkan sudah tidak layak dipakai dengan segala robek di setiap sisinya menampilkan bagian tubuh lainnya.
"Teriak sekencang apapun gak ada yang bakal denger kamu"ujar pria setengah baya dengan matanya yang penuh nafsu.
Gadis itu menggeleng, air matanya mengalir deras. "Ja-jangan"
___________________________________
Maaf ngerombak semuanya, tapi bakal tetep sama di beberapa bagian. 10% dari 100% aku ambil cerita dari sebelumnya.
Vote dan komennya ditunggu🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
Teen FictionJudul awal : PRAMANDA Revisi : HIRAETH Topan harus berusaha mengungkapkan segala sesuatu yang terjadi pada gadisnya hingga membuatnya mengambil keputusan menjadi Aktor dengan fikiran bahwa sang kekasih akan mendatanginya jika mengetahui ke...