42° Yoshi's fear

344 53 5
                                    

“Tu...dua...tiga... satu.”

“Tu...dua...tiga... dua.”

“Tu...dua...tiga... tiga.”

Sekarang kelas XI TKJ 1 lagi sibuk pemanasan di lapangan. Ini kedengeran kayak tentara lagi latihan soalnya yang ngitung anak laki-laki semua.

Ada juga sih cewek ikut menghitung, tapi TETAP SAJA KALAH SUARA.

Yunseong yang ikut dibarisan cewek tiba-tiba menutup hidung setelah menghirup aroma yang asdfghjkl.

Diikuti Shuhua yang baris di depan Yunseong “Heejin, kok bau kentut sih? Ngerasa nggak?”

Heejin, cewek itu berdiri di depan Shuhua juga merasa, langsung nutup hidung.

Chaeyoung yang berdiri paling depan menengok ke belakang terus ikut-ikutan nutup hidung “Ih, iya-iya bau.” sambil ketawa kenceng.

Dari sini bisa dilihat siapa pelakunya.

Beres pemanasan, semuanya lari keliling lapangan tujuh kali. Ya biasa, kalau kayak gini emang ada yang bener lari, jalan biasa, atau malah ngaku-ngaku udah lari tujuh keliling padahal baru tiga kali, kayak Renjun.

Kegiatan selanjutnya masuk ke materi inti, permainan basket.

Rasa-rasanya Han ingin menghilang sekarang juga soalnya paling males sama pelajaran ini.

Bomin yang lagi duduk di tribun, nunggu giliran main mendekat ke arah Yunseong, kemudian berbisik “Yoshi kenapa ya?”

Yunseong mengikuti arah pandangan temennya itu, melihat bagaimana Yoshi terlihat meringis kesakitan berkali-kali sambil sesekali memegang dadanya.

“Sakit kali?” terka Yunseong “Bilang aja ke pak Baekho.”

Belum keburu bilang ke guru olahraga mereka, Yunseong sama Bomin udah dipanggil duluan buat main basket.

Nggak kerasa, akhirnya jam pelajaran olah raga mereka berakhir juga.

“Loh, kalian udah bawa seragam?” tanya Lia melihat satu persatu temen ceweknya bawa Tote bag.

Eunbin mengangguk “Gue kira lo udah, ambil sekarang aja di kelas.”

“Banyak anak laki-laki kali.” ujar Heejin.

Shuhua menggeleng “Lagi pada beli minum.” tunjuknya pada teman-temannya di koperasi yang ada di depan lapang.

Lia manggut-manggut.

“Mau aku anter?” tawar Nako.

Lia menggeleng “Nggak usah.”

Gadis yang rambutnya selalu diiket itu jalan ke kelasnya yang ada di lantai dua. Pas udah sampai, dia membuka pintu kelasnya lebar-lebar.

Lia kaget.

Yoshinori yang ada di dalem juga kaget.

Lia bahkan mematung di ambang pintu selama beberapa detik. Dia kaget bukan karena lihat Yoshi topless, melainkan luka-luka lebam yang ada ditubuh sahabatnya itu. Tak hanya itu, ada luka bekas jahitan yang menjalar di perut Yoshi.

Tanpa perkataan apapun, Lia ambil seragamnya di dalam tas, yang mana dia juga ngelewatin Yoshi.

Yoshinya sendiri bingung, dia harus jelasin hal ini ke Lia atau nggak.



















Selama ini Lia selalu pengen tanya ke Yoshi perihal luka lebam itu. Tapi, kayak nggak pantes aja gitu loh.

Namun, sekarang Tuhan memberi cara lain agar Lia tau. Yoshi tiba-tiba nyuruh Lia jangan dulu pulang.

TKJ 1 - cheerfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang