Bab 2

138 15 6
                                    

"ini Azara, ini Ana"

Dokter Ana menunjuk dirinya lalu menunjuk ke Azara

"Azara"

"Ana"

"Azara

"Ana"

Azara anak kecil yang mereka temukan di hutan. Kini sedang diperiksa oleh seorang dokter psikolog.

Setelah kekacauan yang terjadi tadi Anjelina ibu dari Arga langsung menelpon dokter psikolog kenalan mereka.

Sebelum menjelaskan, dokter Ana menghela napas pelan dia tidak pernah menangani pasien seperti ini dia benar benar prihatin melihat kondisi pasiennya

"Saya benar benar prihatin melihat kondisi dari Azara, saat mendengar cerita dari Arga tadi dan mengatakan bahwa mereka menemukannya di hutan, dengan melihat cara dia berjalan dapat saya simpulkan kemungkinan besar dia di asuh dan dibesarkan oleh seekor monyet itu mengapa sikap dan perilakunya mirip seperti monyet"

"Dan Azara dia menerapkan apa yang telah dia lihat dan dia dengar selama ini dan anak anak kebiasaan akan mencoba berprilaku apa yang telah orang tuanya ajarkan" lantut Ana menjelaskan

"Apakah dia bisa sembuh?"

Setelah mendengar penjelasan Ana. Anjelina langsung prihatin mendengar semua itu

"Tentu, dia bisa sembuh. Tapi itu tidak mudah kalian bisa mengajarinya secara perlahan dan aku akan memeriksa perkembangannya setiap Minggu"

"Kita akan mengajarinya sama seperti anak anak lain, mengajarinya cara berjalan seperti manusia normal, bicara, dan melakukan aktivitas yang dilakukan anak anak pada umumnya"

"Sekali lagi aku bilang ini tidaklah mudah untuk dilakukan, karna bisa dikatakan dia tidak pernah berinteraksi dengan manusia, dia masih belum mengerti banyak hal. Jadi, jangan pernah untuk memaksa nya"

Jelas Ana secara perlahan agar mereka tidak tersinggung dia tahu benar siapa orang yang ada dihadapannya ini. pemilik rumah sakit tempat dia bekerja, siapa yang tidak tau dengan keluarga Fernandez media selalu membicarakan mereka, kekayaan mereka, bisnis mereka dan masih banyak lagi.

"Kalau begitu saya permisi, besok lusa saya akan kembali lagi untuk melihat perkembangan nona Azara. Terima kasih"

Mereka hanya menggangguk saja

••••

Sekarang Azara sedang makan di suapi Alka sebenarnya dia masih takut dengan orang orang ini.

"Ayo makan, buka mulutnya. Aaaaa"

"Ihh pinterr"

Meski tadi sempat dapat penolakan dari Azara. Alka tidak pantang mundur terbukti Azara mau dan luluh terhadapnya.

"Wahhh ternyata kera sakti udah pinter yaa buktinya gak teriak teriak lagi"

Arthur yang ada didekat Bima menyenggol pelan Bima dan menunjuk ke arah Arga yang menatap nya tajam.

"Hehehe, itutuu panggilan kesayangan gue buat nih bocah. Cocok kok kera sakti dia kan mirip mirip"

Bima salah tingkah sendiri saat mata tajam Arga masih tidak lepas dari dirinya, Bima sudah ketar ketir sendiri salah lagi gue

Alka berhenti menyuapi Azara karna tiba tiba handphonenya berbunyi. Dia memberikan piringnya ke Raka dengan isyarat mata bermaksud menyuruh Raka untuk menggantikannya menyuapi Azara.

"Halo?"

.....

"Alka bakal bantu cari, mama gak usah khawatir"

AzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang