08 - Bando Kelinci

18 1 1
                                    

Salsa mengarahkan mobil nya memasuki lantai besment sebuah mall untuk parkir mobil, mencari tempat parkir yg kosong untuk memakirkan mobil nya. Setelah dua menit mengitari tempat parkir, akhirnya mobil Salsa dapat terparkir dengan rapi diantara mobil mobil lainnya.

Aku, Salsa, dan El turun dari dalam mobil menuju eskalator untuk sampai ke dalam mall. Aku berjalan beriringan dengan Salsa, sedangkan El berjalan di belakang kami. Suasana di dalam mall cukup ramai oleh pengunjung pada malam itu. Aku dan Salsa berjalan melewati toko toko yg menjajakan dagangan mereka, sesekali terdengar seorang pramuniaga toko menawarkan dagangan mereka.

"Sal, disitu. " Ucapku pada Salsa, menunjuk salah satu toko pernak pernik perempuan. Toko yg diatas terdapat ukiran lampu kelap kelip yg tertulis minilove. Langsung saja aku dan Salsa melangkahkan kaki ke arah toko itu.

"Tempat apaan nih? " Ucap El saat sampai di depan pintu toko.

"Ini mah tempat perempuan." Ucap El lagi, komplain.

"Lagian siapa suru lo ikut." Ucap ku ketus.

Tanpa menunggu lama lagi aku dan Salsa berjalan memasuki toko tanpa menghiraukan El. Aku sempat berfikir El tidak akan mengikuti kami lagi tapi ternyata pria itu ikut masuk ke dalam toko.

Aku dan Salsa berjalan menyusuri rak toko yg dipenuhi aneka macam aksesoris perempuan, yg bertema pinkky.

"Sal liat deh, senternya lucu banget. " Ucap ku menunjukan sebuah senter kecil bergambar bunga bunga.

"Ini juga lucu banget gak sih." Ucap Salsa memperlihatkan sebuah botol tumblr bermotif rainbow.

"Apaan sih alay lo pada. " Ucap El di belakang kami. Tapi aku dan Salsa tak menghiraukannya.

El melihat lihat sekelilingnya, sangat tidak cocok pria berperawakan sepertinya memasuki toko serba pink seperti ini. El yg bosan mengelilingi toko, mencoba salah satu bando bertelinga kelinci lalu mematut diri nya di depan cermin sambil memainkan telinga kelinci yg menjulang ke atas. Aku memergoki El dari balik rak aksesoris, lalu merekam nya melalui ponsel ku. Aku menutup mulut ku menahan tawa melihat El yg sedang asik dengan bando kelinci di kepalanya.

"Woy! Ngapain!" Ucap Salsa mengagetkan ku dari belakang. Hp yg tadi ku pegang untuk merekam El jatuh karna kaget. El yg mendengar suara Salsa langsung membuka bando nya dan menghampiri kami.

"Wah ngapain lo, paparazi ya! " cecah El pada ku.

"Apaan si geer banget lo. " Ucap ku seraya mengambil hp yg terjatuh tadi. Aku langsung memasukan ponsel ku ke dalam kantong sweater tanpa mengecek dulu vidio tadi.

"Udah ah, lo udah dapet apa yg lo cari? " Tanya Salsa pada ku. Aku hanya menggangguk.

Kemudian kami bertiga berjalan menuju kasir dan membayar barang yg mau kami beli. Setelah selesai belanja kami kembali mengitari mall yg sudah mulai sepi.

"Laper nih, kita makan aja yuk. " Ucap Salsa sambil memegang perutnya.

"Iya gue juga laper. " Ucap ku dengan nada lemas.

"Dasar perempuan. " El menggerutu dari belakang.

Kemudian kami mencari rumah makan di luar area mall, menikmati makan malam diselingi beberapa obrolan ringan. Menembus malam yg semakin larut, pertama kali bersama El.

##

Aku berlari dari portal sampai gerbang sekolah, karna semalam pulang terlalu larut malam hari ini aku bangun kesiangan.

"Huh, untung gak telat. " Ucap ku ketika sampai di depan gerbang sekolah.

Aku menyeka keringat yg mengalir fi pelipis ku sebelum lanjut memasuki koridor sekolah. Hari ini sekolah cukup ramai, banyak siswi perempuan bergerombol di setiap sisi sambil membincangkan sesuatu.
Tanpa menghirau kan mereka, aku berjalan santai menuju kelas. Tapi tiba tiba bisikkan yg mengganggu telingaku.

'Itu pacar nya kak El? Apa siapa nya sih? Centil banget'

'Eh iya parah gak sih dia. '

Aku sempat heran apa maksud bisikan dari segerombolan perempuan yg aku lewati. Aku buru buru berjalan menuju kelas. Dan aku temui Salsa di bangku nya dengan wajah gelisah. Aku menghampiri Salsa dan hendak menanyakan ada apa. Tapi belum sempat aku bertanya, Salsa mengatakan hal yg membuat ku kaget setengah mati.

"Sie, rekaman kak El pake bando kelinci. Udah kesebar kemana mana. Ada di instastory lo. " Ucap Salsa dengan suara sangat sangat kecil.

Mata ku membulat, jantung ku berdegup cepat. Aku segera mencari ponsel ku di saku rok sekolah tapi gak ada, lalu di tas ku, juga gak ada. Apa jangan jangan ketinggalan dirumah?
Tapi aku tak melihat nya sejak kemarin malam. Aku menepuk jidat ku. Hp ku terendam di mesin cuci bersama sweater yg kemarin aku pakai.

'Gawat, kalo begini sama aja ngibarin bendera perang. '

Tak lama setelah itu guru memasuki kelas dan memulai pelajaran. Sekaligus memulai hari hari ku yg menyedihkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kucin(g)ta KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang