Rabu, 21 Oktober XXXX
Seminggu ini kami sama sekali tak saling bicara. Eh, maksudnya aku yang tak mau bicara dengannya. Bodo amat, aku tak mau menyapanya lebih dulu.
Kalau kami tak sengaja bertatap muka, pasti langsung buang muka. Sumpah, nengok muka si makarel kalengan itu membuatku muak.
Kemarin malam, aku tak sengaja meninggalkan kunci cadangan di dalam kamarku. Aku pergi jalan-jalan sampai malam.
Eh, waktu sudah ngantuk berat dan pengen segera tidur, pintu depan sudah dikunci. Aku menggedor-gedor pintu itu, tapi gak ada jawaban.
Arloji ku masih berfungsi, tentu saja. Jamnya masih menunjukkan pukul 11.45, tak mungkin si tukang bundir itu udah tidur.
Tapi dia tetap tak membukakan pintu untukku. Itulah mengapa, pintu depan itu jebol dan aku terpaksa memperbaikinya. Tentu saja dengan uangku.
Hah, perban sialan. Lihat saja kapan kau akan kubunuh!
- N. Chuuya
ps; aku ingin mencari seorang pembunuh bayaran.°°°
rabuuuuuu tanggal dua satu
mood : puashari ini habis kantong si tukang ngegas itu. kering kerontang pasti.
pintu besinya anjlok bos, digedor dan ditendangi olehnya. aku heran, dibadan sekecil itu kok bisa punya kekuatan sebesar itu, ya?
aku senang sekali melihat wajahnya yang cemberut itu. seperti boneka santet AHAHAHA~ dia menatapku ketus saat aku menyapanya hangat. hahahaha dasar kucing oren.
kan sudah kubilang kemarin-kemarin, aku akan mengeluarkannya dari sini. yah, tidak langsung keluar sih, kita siksa dulu dia pelan-pelan supaya gila. kan seru.
nah, nanti dia kalau sudah gondok, pasti ngamuk-ngamuk ke bos dan (mungkin) dipecat dari pm? aku naik pangkat dong fufufufu~
pokoknya aku puas sekali melihat dia kesal setengah mampus begitu. hahahaha, rasain, siapa suruh ngeselin.
- d. osamu
(人*'∀`)。*゚+