The Revenge (4)

4.3K 208 10
                                    

Don't forget to vote and comment.

®®®

"Hahaha!" Tawa menggelegar di sekeliling tempat sepi itu.

Baekhyun menghapus kasar air matanya dan berdiri. Melangkah menjauhi tubuh Chanyeol yang sudah berlumur darah tepat di area vitalnya.

"Kerja bagus, aku akan membayar sisanya setelah kau urus mayat itu." Baekhyun menepuk pundak orang suruhannya yang notabenenya adalah supir sekaligus bodyguard wanita itu.

"Baik nyonya saya akan mengurusnya. Nyonya bisa pulang lebih dulu. Akan berbahaya jika ada orang yang melihat nyonya disini."

"Baiklah, aku percayakan semuanya padamu."

Laki-laki itupun membungkuk hormat ke arah Baekhyun dan ia berjalan mendekati tubuh Chanyeol yang sudah tumbang.

"Ucapkan salam perpisahan pada daddy, nak." Baekhyun mengelus perutnya yang mulai membesar.

Tanpa ia sadari, air matanya menetes melihat tubuh Chanyeol dari jarak dua meter dari tempatnya berdiri sekarang yang di bopong dalam keadaan seperti itu.

'Baek, kau tidak boleh lemah. Bukankah ini yang kau inginkan?' Ucap Baekhyun dalam hatinya sambil mengusap kasar air matanya yang lagi-lagi jatuh.

Setelahnya Baekhyun berbalik, dan meninggalkan tempat itu. "Selamat tinggal sayangku. Sekarang semuanya sudah impas."

Baekhyun keluar dari area Yongma Land dan pergi mengendarai mobil miliknya. Di dalam mobil air matanya terus menerus jatuh tanpa bisa ia tahan.

'Apa aku menyesalinya?' Kalimat itu terus saja berputar di pikiran Baekhyun.

"Tidak aku tidak boleh menyesal, ini yang aku inginkan sejak lama. Tidak Baekhyun, jangan menyesal." Baekhyun meyakinkan dirinya sendiri. Karena pikiran dan hatinya tidak berkesinambungan.

"Nak, bagaimana ini? Apa mommy terlalu jahat?" Baekhyun mengusap perutnya dengan satu tangan yang tidak memegang kemudi mobil.

"Apa kau benci dengan mommy karena membunuh daddy?" Baekhyun masih saja terus menangis. Ia semakin merasa bersalah.

Baekhyun terus terisak, rasa sesak memenuhi dadanya. Ia terus mengemudikan kemudinya ke suatu tempat. Berusaha berhati-hati walaupun penglihatannya buram karena air mata yang terus menggenang.

Setelah sampai, Baekhyun turun dari mobil dan berjalan ke arah sebuah gundukan tanah. Tempat peristirahatan terakhir ayahnya.

"Papa, ini Baekhyun." Baekhyun berbicara sambil melihat ke arah makam sang ayah. Berharap ia mendengar ucapan Baekhyun.

"Ini putrimu pa, Byun Baekhyun. Maafkan aku baru datang kesini."

"Lihatlah. Papa sebentar lagi akan memiliki cucu." Baekhyun mengusap perutnya.

"Tapi, aku telah membunuh ayahnya, pa. Apa aku salah?"

"Tidak kan pa? Sudah seharusnya kan aku membunuhnya? Membalas apa yang ia lakukan pada papa." Baekhyun semakin gencar berbicara, seolah menceritakan keluh kesahnya pada sang ayah.

"Tapi kenapa rasanya sangat sesak disini pa? Kenapa?" Baekhyun memukul-mukul dadanya yang terasa kian menghimpit.

"Kenapa ia sangat baik dan mencintaiku pa? Membuat diriku juga mencintainya. Membuat semua ini terasa salah dan berat. Sudah seharusnya aku membalaskan dendam papa bukan? Kenapa pa?!" Nada bicara Baekhyun kini kian meninggi. Namun sayangnya, tidak seseorangpun menjawab. Hanya angin yang berhembus, menerpa kulit Baekhyun.

The Revenge [CHANBAEK GS 21+] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang